saudara slamet..... trimakasih
atas email anda.....tapi sayang saya yang sudah lebih dari 15 tahun
menggeluti ilmu sastra sama sekali tidak mendapat pelajaran dari
keterangan anda, justru ilmu tata bahasa yang dasar saja seakan-akan
terpental menganalisa penjelasan anda. saya juga gak tahu ilmu bahasa
model apa yang anda pakai untuk menafsirkan suatu kalimat dari ayat
tersebut. maaf saudara slamet...bukan maksud saya yang demikian tetapi
menafsirkan suatu kalimat terlebih itu adalah kalimat suci haruslah
dengan ilmu yang mempeni tidak hanya dengan sebuah retorika atau
pemaksaan retorika tersebut dan disini saya lihat anda sangat memaksakan
penafsiran arti bahasa dari kalimat tersebut.
saudara yang slamet yang terhormat.... ayat tersebut sangat jelas...dan teramat jelas walau dipandang dari sudut manapun bahwa ALLAH dan yesus adalah kepribadian yang
terpisah serta bediri dalam koridor masing-masing. yang mengutus
yesus adalah ALLAH, dan yang diutus ALLAH adalah yesus. jadi dua pribadi
tersebut tidak bisa disatukan dengan dalih apapun dan dalam kontek
apapun juga.
terus terang saudara slamet...disini saya jadi
bertanya-tanya kira2 dari mana anda mendapat penjelasan yang sperti ini.
dan saya juga prihatin dengan doktrin semacam ini karena menurut saya
ini adalah suatu pembodohan dalam ilmu bahasa. maaf disini saya bicara
sebagai komunitas study ilmu bahasa bukan yang lain. saya hanya bisa
membayangkan apalah jadinya jika pemahaman anda diterapkan dalam
kurikulum bahasa indonesia. sekali lagi maaf saudara slamet, agar tidak
berputar-putar..tunjukkan kepada saya ilmu bahasa apa dan dari mana
asalnya sehingga anda dapat menganalisa dan menafsirkan ayat tersebut
dengan menyatukan dua individu yang nota bene adalah objek dan subjek
yang berbeda dapat anda jadikan menjadi satu objek atau satu
subjek yang sama bentuk dan kedudukannya.
jika ada yang membaca pastilah ada objek yang dibaca. jika ada yang makan pastilah ada yang makan. jika ada yang bicara pastilah ada yang dibicarakan. jika ada yang bekerja pastilah ada yang dikerjakan. begitu juga, jika ada yang menyuruh pastilah ada yang disuruh.
sekali
lagi maaf saudara slamet...saya hanya butuh jawaban yang berdasarkan
ilmu pengetahuan bukan sebuah retorika yang buta akan ilmu.
semoga
anda bisa merenungi lagi analisa anda diatas dan membiarkan kejujuran
hati dan logika anda mencari kebenaran yang hakiki dengan ilmu yang ada
serta mengesampingkan ego dan doktrin yang pernah anda terima. saya
yakin sekali jika anda cerdas dalam berfikir, maka anda akan menemukan
kebenaran itu.
trimakasih. --- Pada Sen, 8/10/12, Slamet <Slamet@idionline.info> menulis:
Dari: Slamet <Slamet@idionline.info> Judul: RE: Untuk saudara Yudianto - Menanggapi "Isa Al-Masih adalah Tuhan yang diutus." Kepada: "Yudianto Gimin" <yudiantogimin@yahoo.com> Tanggal: Senin, 8 Oktober, 2012, 12:04 PM
Saudara Yudianto,
Terimakasih atas tanggapannya. Kami menghargai pandangan saudara, ijinkanlah kami menanggapi tentang “Isa Al-Masih adalah Tuhan yang diutus." Sebuah ayat lain dalam Kitab Suci yang berarti pengutusan Isa Al-Masih. “Inilah
hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya
Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.” (Injil, Rasul Besar Yohanes 17:3)
Saudara Yudianto, mari kita perhatikan makna “Pengutusan" yang dilaksanakan Isa Al-Masih.
Dalam
jabatan-Nya sebagai utusan, Yesus juga berperan sebagai Nabi. Namun
gelar Nabi untuk Isa Al-Masih tidak dapat dipisahkaan dengan gelar
Mesias, Raja, dan Iman.
Mungkin ini agak ganjil bagi umat Muslim, Bagaimana Isa Al-Masih yang adalah Tuhan itu diutus?
Ketika
Isa Al-Masih datang dalam wujud manusia, Dia berada dalam
batasan-batasan inkarnasi. Kemanusiaan-Nya tidak dapat melebihi
keilahiaan-Nya, sehingga posisi Bapa saat itu adalah lebih besar. Isa
Al-Masih pada posisi sebagai utusan.
Namun ketika Isa Al-Masih naik ke surga maka Dia yang adalah Allah itu sendiri kembali dalam pada eksistensi-Nya yang hakiki.
Jika Saudara Yudianto berkenan, kami persilakan untuk membaca pada url http://tinyurl.com/c4phapd untuk mendapat informasi lebih tentang Isa Al-Masih.
Kiranya dengan mempelajari dan merenungkan isi dari situs ini Saudara akan mendapat berkah dari Allah.
Wassalam,
Slamet
Staf, Isa dan Islam
NB: Sukakah saudara akan Al-Fatihah? Terimalah renungan mingguan “Isa dan Al-Fatihah”! Email singkat (170 kata) memberi tafsiran Isa Al-Masih pada surah terpenting ini. Klik disini untuk informasi. Silakan mendaftar untuk menerimanya!
From: Yudianto Gimin [mailto:yudiantogimin@yahoo.com] Sent: Fri 10/5/2012 7:19 AM To: Slamet Subject: RE: Untuk saudara Yudianto - Menanggapi "Apakah istilah "Tuhan" sama dengan Allah?"
trimakasih saudara slamet............ saudara
slamet, saya juga menghargai jawaban anda walau jawaban anda adalah
jawaban umum yang sering saya baca dan dengar dan jawaban seperti itu
sangat tidak memuaskan logika ketuhanan saya. jangankan saya, bahkan
teman2 kristen sendiri ada yang menolak jawaban tersebut. saudara
slamet....sudah jelas sekai apa yang dikatakan injil dan Al-quran bahwa
Isa-Almasih adalah seorang utusan bukan Tuhan ALLAH.
Yoh 17:3…
“Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu
satunya Allah yang benar, dan mengenal Isa al Masih yang telah Engkau
utus”
Lukas 24:19....Perkara-perkara yang berlaku kepada Isa,
orang Nasaret itu,” jawab mereka. “Dia seorang nabi di sisi Allah dan
pada pandangan semua orang.”
Yohanes 14:24 dan perkataan yang kamu dengar itu bukanlah daripadaku, melainkan dari Bapa yang MENGUTUS aku..
Lukas 4:7-8 Tetapi Yesus berkata
kepadanya: “Ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!”
Yohanes 4:19 Kata perempuan itu kepada-Nya: “Adonay, nyata sekarang padaku, bahwa anda seorang nabi.
Kisah Para Rasul 3:13 Allah Abraham, Ishak dan Yakub, Allah nenek moyang kita telah memuliakan hamba-Nya, yaitu Yesus......
saudara slamet...memang jelas sekali bahwa Yesus adalah seorang utusan ALLAH atau Nabi/Rosul ALLAH. BUKAN TUHAN ALLAH.
jika anda tidak keberatan, silahkan anda tafsirkan ayat2 diatas tersebut.
terimakasih. --- Pada Kam, 4/10/12, Slamet <Slamet@idionline.info> menulis:
Dari: Slamet <Slamet@idionline.info> Judul: RE: Untuk saudara Yudianto - Menanggapi "Apakah istilah "Tuhan" sama dengan Allah?" Kepada: "Yudianto Gimin" <yudiantogimin@yahoo.com> Tanggal: Kamis, 4 Oktober, 2012, 8:10 PM
Saudara Yudianto,
Terima
kasih atas emailnya dan kami menghargai pandangan. Pada kesempatan ini
kami akan menanggapi “Apakah istilah “Tuhan” sama dengan Allah?”
Saudara Yudianto, untuk menjawab istilah “Tuhan” yang terdapat dalam Injil, Rasul Lukas 2:11, “Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.” Sebenarnya sudah kami jawab pada email sebelumnya, yang menurut saudara jawaban kami membias.
Namun tidak menjadi masalah, bagi kami. Untuk ini kami copykan email tersebut.
Kata
“Lord” atau “Tuhan” dalam Bahasa Yunani adalah “kurios.” Kurios dapat
diterjemahkan sebagai “tuan” dan “Tuhan” menurut konteks. Kata “Tuhan”
pada umumnya menunjukkan kepada keilahian Isa Al-Masih.
Dalam
Injil Rasul Besar Matius 3:3 kita membaca, “Persiapkan jalan untuk
Tuhan.” Ayat ini dikutip dari Kitab Nabi Yesaya 40:3. “Ada suara yang
berseru-seru: "Persiapkanlah di padang gurun jalan untuk TUHAN,
luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita!”
Dalam
Kitab Nabi Yesaya kata Ibrani untuk Tuhan ialah “YAHWEH”. Di mana
YAHWEH adalah nama Allah dalam sebelum inkrnasi. Bila ayat ini dikutip
dalam Injil dan diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani, Kurios yang berati
Tuhan itu yang dipakai.
Sekarang
mari kita perhatikan ucapan Rasul Tomas ketika dia menyadari tentang
identitas Isa Al-Masih, ia mengatakan, “Ya Tuhanku dan Allahku” (Injil,
Rasul Besar Yohanes 24:28). Di sini “Tuhan” dan “Allah” merupakan
sinonim. Hal yang sama terdapat dalam Injil, Surat Yudas 25, “Allah yang
esa, Juruselamat kita oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, bagi Dia adalah
kemuliaan, kebesaran, kekuatan dan kuasa sebelum segala abad dan
sekarang dan sampai selama-lamanya. Amin.”
Akhirnya,
yang penting diingat ialah Ketuhanan Isa Al-Masih tidak bergantung pada
pemakaian istilah “Tuhan.” Namun pada umumnya pemakaian istilah “Tuhan”
berhubungan dengan Isa Al-Masih dalam Injil berhubungan dengan
keilahian-Nya.
Jadi
Isa Al-Masih adalah Allah (YAHWEH) yang telah menjadi manusia, mati di
kayu salib untuk menebus manusia yang percaya kepada-Nya.
Jika Saudara Yudianto berkenan untuk mengetahui Isa Al-Masih, kami persilakan saudara membaca artikel pada link ini: Siapakah Isa Al-Masih itu?
Kiranya dengan mempelajari dan merenungkan isi dari artikel ini, Saudara akan mendapat berkah dari Allah.
Wassalam,
Slamet
Staf, Isa dan Islam
NB: Sukakah saudara akan Al-Fatihah? Terimalah renungan mingguan “Isa dan Al-Fatihah”! Email singkat (170 kata) memberi tafsiran Isa Al-Masih pada surah terpenting ini. Klik disini untuk informasi. Silakan mendaftar untuk menerimanya!
From: Yudianto Gimin [mailto:yudiantogimin@yahoo.com] Sent: Mon 10/1/2012 3:04 PM To: Slamet Subject: RE: Untuk saudara Yudianto - Menanggapi tentang istilah "Anak Allah"..
saudara slamet.... terus untuk tanggapan yang lainnya mana mas slamet..masa cuma satu saja...padahal ada 4 pertanyaan dari saya.
kalaupun anda tidak bersedia menjawab, itu juga tidak menjadi masalah buat saya. trimakasih.
--- Pada Sen, 1/10/12, Slamet <Slamet@idionline.info> menulis:
Dari: Slamet <Slamet@idionline.info> Judul: RE: Untuk saudara Yudianto - Menanggapi tentang istilah "Anak Allah".. Kepada: "Yudianto Gimin" <yudiantogimin@yahoo.com> Tanggal: Senin, 1 Oktober, 2012, 12:51 PM
Saudara Yudianto,
Harapan kami saudara
selalu dalam lindungan Allah. Terima kasih atas emailnya dan kami juga
menghargai pandangan saudara. Pada kesempatan ini ijinkanlah kami
menanggapi tentang istilah "Anak Allah".
Saudara
Yudianto, dalam Injil , bentuk jamak "anak-anak Allah" ditujukan kepada
manusia dengan persyaratan tertentu yaitu manusia yang diangkat oleh
Allah menjadi anak karena percaya kepada Isa Al-Masih. "Tetapi
semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak
Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;" (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:12)
Namun gelar "Anak Allah" dalam bentuk tunggal hanya ditujukan kepada Isa Al-Masih. Injil, Rasul Lukas 1:32. “Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak
Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya,” Tidak
pernah ada seorang nabi yang disebut sebagai "Anak Allah", bahkan tidak
ada gelar "Anak Allah" dalam bentuk tunggal buat manusia.
Maka,
istilah "Anak Allah" itu tidak berarti Allah sebagai makhluk biologis,
kawin, kemudian mempunyai anak. Cara penggunaan istilah ini, menyatakan
hubungan kedekatan seseorang dengan Allah. Dalam hal ini Allah dipandang
sebagai seorang Bapa.
Isa Al-Masih tahu pasti hubungan-Nya yang
khas dengan Allah, yang disapanya dengan akrab "Abba". Dengan latar
belakang inilah dapat dipahami jika Isa Al-Masih memakai istilah "Anak"
untuk menyatakan hubungan-Nya dengan Allah sebagai Bapa. Dia menyatakan
keakraban antara Dia dengan Allah persis sama keakraban seorang anak
dengan BapaNya. Istilah “Anak Allah” dalam Injil ialah menyatakan kedudukan Isa Al-Masih dalam Allah Tritunggal, sebagai “Anak Allah Bapa” (tunggal) , yang menyatakan ke-Mesias-an dan
kesupranaturalan dari Isa Al-Masih yang dilahirkan dengan benih Ilahi (kandungan dari Roh Kudus). Sebutan “Anak” bagi Isa Al-Masih, berarti merefleksikan kehidupan Ilahi sehingga manusia mengenal Allah yang sejati dalam pribadi Isa Al-Masih,.
Jadi, gelar Anak Allah dalam bentuk tunggal hanya dimiliki oleh Isa Al-Masih. Karena Dialah yang sehakekat dengan Allah. (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1,2) Jika Saudara Yudianto berkenan untuk mengetahui Isa Al-Masih, kami persilakan saudara membaca artikel pada link ini: Siapakah Isa Al-Masih tu?
Kiranya dengan mempelajari dan merenungkan isi dari artikel ini, Saudara akan mendapat berkah dari Allah.
Wassalam,
Slamet
Staf, Isa dan Islam
NB: Sukakah saudara akan Al-Fatihah? Terimalah renungan mingguan “Isa dan Al-Fatihah”! Email singkat (170 kata) memberi tafsiran Isa Al-Masih pada surah terpenting ini. Klik disini untuk informasi. Silakan mendaftar untuk menerimanya!
From: Yudianto Gimin [mailto:yudiantogimin@yahoo.com] Sent: Fri 9/28/2012 7:42 PM To: Slamet Subject: RE: Untuk saudara Yudianto - Menanggapi tentang kata "Tuhan".
saudara slamet yang terhormat....
maaf jika
jawaban anda menurut saya terlalu bias dan kurang mengena. saya juga
sefaham jika Tuhan adalah sinonim dari ALLAH, tapi jika anda tidak
keberatan sebaiknya anda menjawab poin dari uraian dan pertanyaan saya
dari email terdahulu, karena sama sekali anda tidak menyentuhnya,
padahal pertanyaan2 saya juga mengacu pada argumen anda sendiri dan
dalam email yang lalu saya tidak pernah mempertanyakan KURIOS karena
yang saya tanyakan adalah:
1. “Sesudah
dibaptis, Yesus Kristus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga
langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke
atas-Nya, lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah
Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan." (Injil Rasul Besar Matius
3:16,17) Kesaksian utusan Allah Yohanes Pembaptis : “Dan aku telah melihat-Nya dan memberi kesaksian: Ia inilah Anak Allah." (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:34) Matius 3:16,17: artikulasi
disini adalah anak ALLAH yang artinya Yesus bukan ALLAH, melainkan anak
ALLAH. dan jika demikian berarti disini ada dua kepribadian yang
terpisah dengan jelas, yakni yesus dan ALLAH. bukankah diayat tersebut
dengan gamblang dijelaskan bahwa yesus ada waktu itu dan ada suara yang
bukan perkataan yesus. jadi jelas bukan jika yesus bukan ALLAH begitu
juga pada Yohanes 1:34. anak ALLAH berarti bukan ALLAH. bagaimana menurut anda?
2.Kesaksian Isa Al-Masih sendiri : “Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan. (Injil, Rasul Besar Yohanes 13:13)
sekiranya
anda dapat mencantumkan ayat tersebut dengan bahasa ibrani, sehingga
kita bisa tahu bahwa apakah ada kata tuhan dalam kalimat ayat tersebut. 3. Kesaksian Malaikat Gabriel : “Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat,
yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud”. (Injil, Rasul Lukas 2:11)
sekarang silahkan anda buka dan bandingkan dengan Alkitab di luar negri. apakah ada kata God (Tuhan) di dalam ayat Lukas 2:11?
The Message Bible
A Savior has just been born in David's town, a Savior who is Messiah and Master.
sumber :
http://www.sabda.org/sabdaweb/bible/chapter/?b=42&c=2&version=message&lang=indonesia&theme=clearsky kira2 mana yang benar ya??????? (bandingkan kata TUHAN dengan MASTER)
4. Kesaksian muridNya, Natanael : Kata Natanael kepada-Nya: "Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!" (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:49)
Rabi atau Rabbi (Ibrani Klasik רִבִּי ribbī;; Ashkenazi modern dan Israel רַבִּי rabbī) dalam Yudaisme, berarti "guru", atau arti harafiahnya "yang agung". Kata "Rabi" berasal dari akar kata bahasa Ibrani RaV, yang dalam bahasa Ibrani alkitabiah berarti "besar" atau "terkemuka, (dalam pengetahuan)".
Dalam aliran-aliran Yudea kuno, kaum bijaksana disapa sebagai רִבִּי (Ribbi atau Rebbi) — dalam abad-abad belakangan ini diubah ucapannya menjadi Rabi
("guruku"). Istilah sapaan penghormatan ini lambat laun dipergunakan
sebagai gelar, dan akhiran pronomina "i" ("-ku") kehilangan maknanya
karena seringnya kata ini digunakan. Di Eropa Timur, Rabi diucapkan sebagai "Ravin," (Раввин).
Peranan Rabi dalam masyarakat Yahudi mempunyai banyak sisi, dari dulu sampai sekarang. Di zaman dahulu, Rabbi merupakan gelar seseorang yang terpelajar, yaitu guru yang menguasai keseluruhan 613 mitzvot
(hukum agama) Yahudi, atau orang yang ditunjuk sebagai pemimpin agama
di komunitasnya. Saat ini rabi-rabi masih bertanggungjawab untuk
mengajarkan ajaran agama Yahudi secara umum, dan Halakha (aturan-aturan agama)
secara khusus; dan umumnya berhak menentukan penerapan hukum Yahudi
apakah saudara slamet punya literatur yang mengatakan Rabi adalah Tuhan menurut bahasa ibrani? jika ada tolong bagikan kepada saya....!
sekiranya
inilah poin penting yang harus anda tanggapi satu persatu, bukan
membias kepada topik yang lain. semoga kejujuran hati dan nurani bisa
membukakan pintu hidayah dari ALLAH SWT. terimakasih.
--- Pada Jum, 28/9/12, Slamet <Slamet@idionline.info> menulis:
Dari: Slamet <Slamet@idionline.info> Judul: RE: Untuk saudara Yudianto - Menanggapi tentang kata "Tuhan". Kepada: "Yudianto Gimin" <yudiantogimin@yahoo.com> Tanggal: Jumat, 28 September, 2012, 12:32 PM
Saudara Yudianto,
Bagaimana
kabarnya, harapan kami saudara selalu dalam lindumgan Allah. Terima
kasih atas emailnya dan kami juga menghargai pandangan saudara. Pada
kesempatan ini ijinkanlah kami menanggapi tentang kata "Tuhan".
Kata “Lord” atau “Tuhan” dalam Bahasa Yunani adalah “kurios.”
Kurios dapat diterjemahkan sebagai “tuan” dan “Tuhan” menurut konteks.
Kata “Tuhan” pada umumnya menunjukkan kepada keilahian Isa Al-Masih.
Dalam Injil Rasul Besar Matius 3:3 kita membaca, “Persiapkan jalan untuk Tuhan.” Ayat ini dikutip dari Kitab Nabi Yesaya 40:3. “Ada
suara yang berseru-seru: "Persiapkanlah di padang gurun jalan untuk
TUHAN, luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita!”
Dalam Kitab Nabi Yesaya kata Ibrani untuk Tuhan ialah “YAHWEH”.
Di mana YAHWEH adalah nama Allah dalam sebelum inkrnasi. Bila ayat ini
dikutip dalam Injil dan diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani, Kurios yang berati Tuhan itu yang dipakai.
Sekarang mari kita perhatikan ucapan Rasul Tomas ketika dia menyadari tentang identitas Isa Al-Masih, ia mengatakan, “Ya Tuhanku dan Allahku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 24:28). Di sini “Tuhan” dan “Allah” merupakan sinonim. Hal yang sama terdapat dalam Injil, Surat Yudas 25, “Allah
yang esa,
Juruselamat kita oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, bagi Dia adalah
kemuliaan, kebesaran, kekuatan dan kuasa sebelum segala abad dan
sekarang dan sampai selama-lamanya. Amin.”
Akhirnya, yang penting diingat ialah Ketuhanan Isa Al-Masih tidak bergantung pada pemakaian istilah “Tuhan.” Namun pada umumnya pemakaian istilah “Tuhan” berhubungan dengan Isa Al-Masih dalam Injil berhubungan dengan keilahian-Nya.
Jadi
Isa Al-Masih adalah Allah (YAHWEH) yang telah menjadi manusia, mati di
kayu salib untuk menebus manusia yang percaya kepada-Nya.
Jika Saudara Yudianto berkenan untuk mengetahui Isa Al-Masih, kami persilakan saudara membaca artikel pada link ini: Siapakah Isa Al-Masih itu?
Kiranya dengan mempelajari dan merenungkan isi dari artikel ini, Saudara akan mendapat berkah dari Allah.
Wassalam,
Slamet
Staf, Isa dan Islam
NB: Sukakah saudara akan Al-Fatihah? Terimalah renungan mingguan “Isa dan Al-Fatihah”! Email singkat (170 kata) memberi tafsiran Isa Al-Masih pada surah terpenting ini. Klik disini untuk informasi. Silakan mendaftar untuk menerimanya!
From: Yudianto Gimin [mailto:yudiantogimin@yahoo.com] Sent: Fri 9/21/2012 11:21 PM To: Slamet Subject: RE: Untuk saudara Yudianto - Menanggapi "Isa Al-Masih adalah Tuhan karena wahyu Allah."
saudara slamet yang terhormat...........
1. “Sesudah
dibaptis, Yesus Kristus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga
langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke
atas-Nya, lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah
Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan." (Injil Rasul Besar Matius 3:16,17) Kesaksian utusan Allah Yohanes Pembaptis : “Dan aku telah melihat-Nya dan memberi kesaksian: Ia inilah Anak Allah." (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:34) Matius 3:16,17: artikulasi
disini adalah anak ALLAH yang artinya Yesus bukan ALLAH, melainkan anak
ALLAH. dan jika demikian berarti disini ada dua kepribadian yang
terpisah dengan jelas, yakni yesus dan ALLAH. bukankah diayat tersebut
dengan gamblang dijelaskan bahwa yesus ada waktu itu dan ada suara yang
bukan perkataan yesus. jadi jelas bukan jika yesus bukan ALLAH? Yohanes 1:34: anak ALLAH berarti bukan ALLAH.
2.Kesaksian Isa Al-Masih sendiri : “Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan
Tuhan. (Injil, Rasul Besar Yohanes 13:13)
sekiranya
anda dapat mencantumkan ayat tersebut dengan bahasa ibrani, sehingga
kita bisa tahu bahwa apakah ada kata tuhan dalam kalimat ayat tersebut.
3.Kesaksian Malaikat Gabriel : “Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud”. (Injil, Rasul Lukas 2:11)
sekarang silahkan anda buka dan bandingkan dengan Alkitab di luar negri. apakah ada kata God (Tuhan) di dalam ayat Lukas 2:11?
The Message Bible
A Savior has just been born in David's town, a Savior who is Messiah and Master.
sumber :
http://www.sabda.org/sabdaweb/bible/chapter/?b=42&c=2&version=message&lang=indonesia&theme=clearsky kira2 mana yang benar ya??????? 4. Kesaksian Kepala Pasukan Romawi yang menyalibkan Isa Al-Masih: Kepala
pasukan dan prajurit-prajuritnya yang menjaga Yesus Kristus menjadi
sangat takut ketika mereka melihat gempa bumi dan apa yang telah
terjadi, lalu berkata: "Sungguh, Ia ini adalah Anak Allah." (Injil , Rasul Besar Matius 27:54)
anak ALLAH bukan berarti ALLAH lho ya.....
5.. Kesaksian muridNya,
Natanael : Kata Natanael kepada-Nya: "Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!" (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:49)
Rabi atau Rabbi (Ibrani Klasik רִבִּי ribbī;; Ashkenazi modern dan Israel רַבִּי rabbī) dalam Yudaisme, berarti "guru", atau arti harafiahnya "yang agung". Kata "Rabi" berasal dari akar kata bahasa Ibrani RaV, yang dalam bahasa Ibrani alkitabiah berarti "besar" atau "terkemuka, (dalam pengetahuan)".
Dalam aliran-aliran Yudea kuno, kaum bijaksana disapa sebagai רִבִּי (Ribbi atau Rebbi) — dalam abad-abad belakangan ini diubah ucapannya menjadi Rabi
("guruku"). Istilah sapaan penghormatan ini lambat laun dipergunakan
sebagai gelar, dan akhiran pronomina "i" ("-ku") kehilangan maknanya
karena seringnya kata ini digunakan. Di Eropa Timur, Rabi diucapkan sebagai "Ravin," (Раввин).
Peranan Rabi dalam masyarakat Yahudi mempunyai banyak sisi, dari dulu sampai sekarang. Di zaman dahulu, Rabbi merupakan gelar seseorang yang terpelajar, yaitu guru yang menguasai keseluruhan 613 mitzvot
(hukum agama) Yahudi, atau orang yang ditunjuk sebagai pemimpin agama
di komunitasnya. Saat ini rabi-rabi masih bertanggungjawab untuk
mengajarkan ajaran agama Yahudi secara umum, dan Halakha (aturan-aturan agama)
secara khusus; dan umumnya berhak menentukan penerapan hukum Yahudi
apakah saudara slamet punya literatur yang mengatakan Rabi adalah Tuhan menurut bahasa ibrani? jika ada tolong bagikan kepada saya....!
trimakasih
atas responnya, semoga kaatuhidan yang kita pegang semua berdasarkan
ilmiah dan ilmu pengetahuan, bukan kepercayaan buta dan doktrin semata.
--- Pada Jum, 21/9/12, Slamet <Slamet@idionline.info> menulis:
Dari: Slamet <Slamet@idionline.info> Judul: RE: Untuk saudara Yudianto - Menanggapi "Isa Al-Masih adalah Tuhan karena wahyu Allah." Kepada: "Yudianto Gimin" <yudiantogimin@yahoo.com> Tanggal: Jumat, 21 September, 2012, 1:14 PM
Saudara Yudianto,
Terima
kasih atas emailnya. Kami juga menghargai pandangan saudara dan pada
kesempatan ini ijinkanlah kami menanggapi “Isa Al-Masih adalah Tuhan
karena wahyu Allah.”
Saudara Yudianto, Isa Al-Masih disebut Anak Allah atau Tuhan karena Alkitab menulis demikian.
Isa Al-Masih adalah Tuhan/Anak Allah, karena kesaksian Allah sendiri:
“Sesudah dibaptis, Yesus Kristus segera keluar dari air dan pada waktu
itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati
turun ke atas-Nya, lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan:
"Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan." (Injil Rasul Besar Matius 3:16,17)
Kesaksian Isa Al-Masih sendiri : “Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan. (Injil, Rasul Besar Yohanes 13:13)
Kesaksian Malaikat Gabriel : “Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud”. (Injil, Rasul Lukas 2:11)
Kesaksian utusan Allah Yohanes Pembaptis : “Dan aku telah melihat-Nya dan memberi kesaksian: Ia inilah Anak Allah." (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:34)
Kesaksian muridNya, Natanael : Kata Natanael kepada-Nya: "Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!" (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:49)
Kesaksian Kepala Pasukan Romawi yang menyalibkan Isa Al-Masih: Kepala
pasukan dan prajurit-prajuritnya yang menjaga Yesus Kristus menjadi
sangat takut ketika mereka melihat gempa bumi dan apa yang telah
terjadi, lalu berkata: "Sungguh, Ia ini adalah Anak Allah." (Injil , Rasul Besar Matius 27:54)
Misi
Isa Al-Masih ke dunia adalah untuk melakukan kehendak BapaNya di sorga
yaitu menyelamatkan manusia berdosa dari hukuman neraka melalui kematian
di kayu salib.
Semoga bermanfaat bagi saudara. Jika berkenan kami persilakan membaca artikel pada url http://tinyurl.com/c4phapd untuk mendapat informasi lebih tentang Isa Al-Masih.
Wassalam,
Slamet
Staf, Isa dan Islam
NB: Sukakah saudara akan Al-Fatihah? Terimalah renungan mingguan “Isa dan Al-Fatihah”! Email singkat (170 kata) memberi tafsiran Isa Al-Masih pada surah terpenting ini. Klik disini untuk informasi. Silakan mendaftar untuk menerimanya!
From: Yudianto Gimin [mailto:yudiantogimin@yahoo.com] Sent: Thu 9/20/2012 7:13 PM To: Slamet Subject: RE: Untuk saudara Yudianto - Menanggapi bahwa Isa tidak mengaku sebagai Tuhan dan tidak meminta untuk disembah.
trimakasih juga sadara slamet........... saya juga sudah membaca email anda...... kita
semua punya keyakinan masing2....jika anda meyakini Isa-Almasih adalah
Tuhan ALLAH anda...dan kami sebagai muslim sangat menghormati keyakinan
anda. Karena kami umat muslim hanya menyembah ALLAH.SWT...dan
Isa-Almasih dalam islam hanyalah manusia biasa dan beliau adalah seorang
rosul utusan ALLAH. SWT. trimakasih.
--- Pada Kam, 20/9/12, Slamet <Slamet@idionline.info> menulis:
Dari: Slamet <Slamet@idionline.info> Judul: RE: Untuk saudara Yudianto - Menanggapi bahwa Isa tidak mengaku sebagai Tuhan dan tidak meminta untuk disembah. Kepada: "Yudianto Gimin" <yudiantogimin@yahoo.com> Tanggal: Kamis, 20 September, 2012, 2:27 PM
Saudara Yudianto,
Terima
kasih atas emailnya. Kami menghargai pandangan saudara dan pada
kesempatan ini ijinkanlah kami menanggapi bahwa Isa tidak mengaku
sebagai Tuhan dan tidak meminta untuk disembah.
Saudara Yudianto, Kalau Isa Al-Masih dikatakan bukan Allah karena dalam Injil tidak ada ayat yang mengatakan “Akulah Allah Tuhan-mu, sembahlah Aku saja” sebenarnya tidak tepat.
Pernyataan
semacam ini sudah lama muncul, hal inilah yang dituntut oleh para
penyembah berhala masa lampau. Pada waktu itu, mereka hanya mengetahui
bahwa yang dinamai Allah itu jikalau Dia hanya disembah. Dan apa atau
siapa yang disembah dengan sujud atau berlutut itulah (dianggap) Allah!
Saudara Yudianto, Allah disembah bukan karena Dia menuntut “sembahlah saya...sebab saya menciptakan kamu, saya tidak dilahirkan dan tidak melahirkan”. Allah disembah karena kedahsyatan kuasa, kemuliaan dan kasih-Nya yang menggetarkan hati manusia.
Demikian
halnya dengan Isa Al-Masih, memang Dia tidak pernah melarang orang lain
datang tersungkur di depan kakiNya. Lebih dari itu Isa Al-Masih
(sebagai Yang Awal dan Yang Akhir) menghendaki orang yang menyembahNya
adalah orang yang mengasihi-Nya dengan sepenuh hati, berserah
kepada-Nya, hatinya bergetar penuh rasa hormat.
Saat
ini memang banyak orang yang menolak Isa Al-Masih sebagai Allah tetapi
suatu saat semua orang dengan hati yang bergetar akan bertekuk lutut dan “segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," ( Injil, Surat Filipi 2 :10-11)
Saudara Yudianto, sampai saat ini Isa Al-Masih menawarkan keselamatan kepada semua umat manusia yang mau menerimanya. Jika berkenan silakan saudara membaca dan merenungkan Jalan Keselamatan pada situs link ini: Keselamatan
Kiranya dengan mempelajari dan merenungkan isi dari situs ini Saudara akan mendapat berkah dari Allah.
Wassalam,
Slamet
Staf, Isa dan Islam
NB: Sukakah saudara akan Al-Fatihah? Terimalah renungan mingguan “Isa dan Al-Fatihah”! Email singkat (170 kata) memberi tafsiran Isa Al-Masih pada surah terpenting ini. Klik disini untuk informasi. Silakan mendaftar untuk menerimanya!
From: Yudianto Gimin [mailto:yudiantogimin@yahoo.com] Sent: Wed 9/19/2012 10:26 PM To: Slamet Subject: RE: Untuk saudara Yudianto - Menanggapi "lebih beriman kepada wahyu Allah."
saudara slamet yang budiman..........
"Katakanlah:
"Hai Ahli Kitab, kamu tidak dipandang beragama sedikitpun hingga kamu
menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil dan Al Qur'an yang diturunkan
kepadamu dari Tuhanmu". (QS. Al-Maaidah[5]:68)
- umat
islam sudah menegakkan taurat...lihatlah semua muslim bersunat dan tidak
makan babi, dan semua muslim hanya menyembah ALLAH sebagi Tuhan. -
umat islam sudah menegakkan injil dengan tidak menyembah manusia
(yesus), karena dalam injil yesus tidak mengaku sebagai Tuhan dan tidak
meminta untuk disembah.
“Barangsiapa menyambut kamu, ia
menyambut Aku, dan barangsiapa menyambut aku, ia menyambut Dia yang
mengutus aku.” (Matius 10:40)
“Aku akan pergi kepada Bapaku dan Bapamu, Allahku dan Allahmu.”(Yohanes, 20:17)
“Mengapa kau katakan aku baik? Tidak ada yang baik selain Allah.” (Markus, 10:18)
mau
yang lain??? saya kira cukup itu saja bang slamet.
-
lalu...sudahkah anda menegakkan ajaran taurat dengan bersunat dan tidak
memakan babi? atau sudahkah anda menegakkan Al-quran? seperti ayat ini:
ali imran ayat 51 (Isa.as. berkata)
"sesungguhnya ALLAH Tuhanku dan Tuhanmu, maka kamu sembahlah DIA. inilah jalan yang lurus".
terimakasih, semoga anda cepat mendapat hidayahNYA. --- Pada Rab, 19/9/12, Slamet <Slamet@idionline.info> menulis:
Dari: Slamet <Slamet@idionline.info> Judul: RE: Untuk saudara Yudianto - Menanggapi "lebih beriman kepada wahyu Allah." Kepada: "Yudianto Gimin" <yudiantogimin@yahoo.com> Tanggal: Rabu, 19 September, 2012, 9:57 PM
Saudara Yudianto,
Terima kasih atas emailnya, kiranya saudara dan keluarga tetap dalam keadaan sehat-walafiat karena pertolongan dari Allah.
Saudara
Yudianto, sebelumnya mohon maaf, karena baru hari ini dapat membalas
email saudara. Pada kesempatan ini injikanlah kami menanggapi “lebih
beriman kepada wahyu Allah.”
Sebagai
wahyu Allah, Al-Quran memerintahkan agar umat Muslim beriman kepada
kitab-kitab Allah (Qs 2:285). Artinya: Rasul telah beriman kepada Al
Qur’an yang diturunkan kepadanya dari Tuhan-nya, demikian pula
orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada
Allah,malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya.
Beriman
kepada kitab-kitab Allah hukumnya wajib. Wajib beriman kepada
kitab-kitab Allah yang pernah diturunkan kepada para rasul-Nya; maka
pengingkaran terhadap salah satu kitab Allah, sama artinya dengan
pengingkaran terhadap kitab-kitab Allah.
Mengingkari
kitab Allah, sama pula artinya mengingkari kepada Rasulullah, para
Malaikat dan kepada Allah. Orang yang mengaku Muslim tetapi mengingkari
iman kepada kitab-kitab Allah termasuk yang sesat.
Sebab
itu, kita wajib beriman kepada kitab yang diturunkan Allah kepada Nabi
Ibrahim dan Nabi Musa berupa lembaran- lembaran (Qs. 53:36-37), Taurat
yang diwahyukan kepada nabi Musa ( Qs. 5:44), Zabur yang diturunkan
kepada Nabi Daud (Qs. 17:55), dan Injil yang diwahyukan kepada Nabi Isa
putra maryam (Qs. 5:44).
Saudara
Yudianto, Kitab-kitab Allah ini pada intinya mengenai petunjuk tentang
jalan Allah yaitu jalan keselamatan yang dijanjikan Allah kepada mereka
sampai juga kepada segenap manusia melalui Isa Al-Masih.
“Isa
Al-Masih telah membuat ini, supaya di dalam Dia berkat Abraham sampai
kepada bangsa-bangsa lain, sehingga oleh iman kita menerima Roh yang
telah dijanjikan itu.” (Injil, surat Galatia 3:14)
Semoga bermanfaat bagi saudara. Untuk informasi lebih lanjut, saudara dapat membaca artikel pada link ini: Keselamatan
Kiranya dengan mempelajari dan merenungkan isi dari artikel ini, Saudara akan mendapat berkah dari Allah.
Wassalam,
Slamet
Staf, Isa dan Islam
NB: Sukakah saudara akan Al-Fatihah? Terimalah renungan mingguan “Isa dan Al-Fatihah”! Email singkat (170 kata) memberi tafsiran Isa Al-Masih pada surah terpenting ini. Klik disini untuk informasi. Silakan mendaftar untuk menerimanya!
From: Yudianto Gimin [mailto:yudiantogimin@yahoo.com] Sent: Mon 8/6/2012 4:48 PM To: Slamet Subject: RE: Untuk saudara Yudianto - Menanggapi "Benarkah Alkitab yang sekarang ini yang sudah tidak murni lagi?"
terimakasih atas balasan anda.
saya akan lebih percaya kepada ALLAH dari pada ucapan manusia. karena ALLAH telah membuktikan dalam ALQURAN:
Surat Ali Imran ayat 71 “Hai Ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani), mengapa kamu mencampur-adukkan yang haq dengan yang bathil*, dan menyembunyikan kebenaran** padahal kamu mengetahui?
Surat Al 'Imran ayat 78 Sesungguhnya
di antara mereka ada segolongan yang memutar-mutar lidahnya membaca
Alkitab, supaya kamu menyangka yang dibacanya itu sebagian dari Alkitab,
padahal ia bukan dari Alkitab.
Surat Al Baqoroh ayat 79 Maka kecelakaan yang besar (Neraka Weil)
bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri
lalu dikatakannya: “Ini dari Allooh”, (dengan maksud) untuk memperoleh
keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu.Maka kecelakaan besar (Neraka Weil) bagi mereka akibat dari apa yang ditulisnya dengan tangan mereka sendiri, dan kecelakaan besar (Neraka Weil) bagi mereka, akibat dari apa yang mereka kerjakan.”
Surat Al Maa-idah ayat 13 “(Tetapi) karena mereka melanggar janjinya,Kami kutuk mereka dan Kami jadikan hati mereka keras membatu. Mereka suka mengubah perkataan (Firman Allooh)
dari tempat-tempatnya, dan mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa
yang mereka telah diperingatkan dengannya, dan kamu (Muhammad)
senantiasa akan melihat pengkhianatan dari mereka kecuali sekelompok kecil diantara mereka (yang tidak berkhianat), maka maafkan lah mereka dan biarkanlah mereka. Sesungguhnya Allooh menyukai orang-orang yang berbuat baik.”
Surat al-Baqarah ayat 75 Apakah kamu masih
mengharapkan mereka akan percaya kepadamu, padahal segolongan dari
mereka mendengar firman Allah, lalu mereka mengubahnya setelah mereka
memahaminya, sedang mereka mengetahui?
Surat al-Ma'ida ayat 13 (Tetapi)
karena mereka melanggar janjinya, Kami kutuki mereka, dan Kami jadikan
hati mereka keras membatu. Mereka suka merobah perkataan (Allah) dari
tempat-tempatnya, dan mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang
mereka telah diperingatkan dengannya. Surat al-Baqarah ayat 41 Janganlah kamu menukarkan ayat-ayat-Ku dengan harga yang rendah.
ayat2 diatas jelas membenarkan bahwa kitab suci terdahulu selain AL-QURAN telah mengalami perubahan karena ulah tangan manusia. apakah
anda mau bukti jika injil sudah dirubah sebagian ayat2nya? saya kira
anda sudah tahu akan itu, tetapi anda tetap membenarknnya,
sperti ayat Al-quran diatas.
"Langit dan bumi akan berlalu tapi perkataanKu tidak akan berlalu". (Injil, Rasul Besar Matius 24:35)
maksud
dari ayat ini adalah: semua didunia ini tidak ada yang kekal dan bisa
berubah, tetapi Firman dan Janji ALLAH tidak akan pernah berubah, janji
akan hukum diakhirat nanti tenang surga dan neraka ALLAH. Dan
ALLAH akan menjaga FirmanNYA sehingga tidak berubah, sehingga
diturunkannya ALQURAN untuk menjaga kebenarannya yang sesungguhnya.
trimakasih.
--- Pada Sen, 6/8/12, Slamet <Slamet@idionline.info> menulis:
Dari: Slamet <Slamet@idionline.info> Judul: RE: Untuk saudara Yudianto - Menanggapi "Benarkah Alkitab yang sekarang ini yang sudah tidak murni lagi?" Kepada: "Yudianto Gimin" <yudiantogimin@yahoo.com> Tanggal: Senin, 6 Agustus, 2012, 12:35 PM
Saudara Yudianto,
Terima
kasih atas emailnya, dan kami menghargai pandangan saudara. Pada
kesempatan ini ijinkanlah kami akan menanggapi “Benarkah Alkitab yang sekarang ini yang sudah tidak murni lagi?”
Saudara
Yudianto, Firman Allah itu tidak berubah dan akan dijaga Allah. Apakah
Saudara meragukan penjagaan Allah terhadap dokumenNya?
Kalau
Saudara masih ragu dan menganggap Firman Allah itu sudah dirubah dan
dipalsukan itu berarti Saudara melecekan kesanggupan Allah yang telah
berjanji akan menjaga FirmanNya. Allah menegaskan Alkitab itu adalah
petunjuk bagi orang yang bertagwa.
Apakah Allah rela petunjuk-Nya itu di palsukan?
Manusia
saja, tidak rela dokumennya dipalsukan, apakah Allah rela dokumenNya
dipalsukan? Biarlah kita berpikir sesuai Firman Allah bukan sesuai
pendapat manusia. Yang katakan Alkitab sudah dipalsukan itu adalah
pendapat manusia, pendapat Firman Allah adalah Allah akan jaga.
Siapa yang saudara percaya? Percaya
janji Allah atau percaya kepada perkataan manusia yang hanya ciptaan
Allah. Percayalah kepada Allah bukan kepada manusia. Allah bersabda: "Langit dan bumi akan berlalu tapi perkataanKu tidak akan berlalu". (Injil, Rasul Besar Matius 24:35)Semoga bermanfaat bagi saudara, sampai saat ini Isa Al-Masih terus menawarkan Keselamatan bagi setiap orang yang bersedia menerima-Nya.
Kiranya dengan mempelajari dan merenungkan isinya, Saudara akan mendapat berkah dari Allah.
Wassalam,
Slamet
Staf, Isa dan Islam
NB: Sukakah saudara akan Al-Fatihah? Terimalah renungan mingguan “Isa dan Al-Fatihah”! Email singkat (170 kata) memberi tafsiran Isa Al-Masih pada surah terpenting ini. Klik disini untuk informasi. Silakan mendaftar untuk menerimanya!
From: Yudianto Gimin [mailto:yudiantogimin@yahoo.com] Sent: Fri 8/3/2012 12:24 AM To: Slamet Subject: RE: Untuk saudara Yudianto - Menanggapi tentang dosa.
ok...terimakasih juga atas penjelasannya........ kalo menurut
saya setiap manusia berdosa sejak dalam kandungan menurut ayat yang anda
sampaikan itu adalah bahasa simbolis saja, bukan karena dia telah
memikul dari dosa kedua orang tuanya atau dosa adam, melainkan mereka
yang ada dikandungan sduah ditakdirkan untuk berbuat dosa didunia
ini,mengapa? karena setiap manusia yang lahir didunia tiada yang
sempurna (kecuali manusia yang dikehendaki oleh ALLAH) maka manuis itu
dapat dipastikan setelah hidup didunia dapat dipastikan akan berbuat
dosa, walaupun dengan sengaja atau tidak, walaupun itu dosa ringan atau
besar. untuk itu diturunkan agama sebagai jembatan berbuat kebajikan
bagi manusia dan dibukanya pintu taubat dan pengampunan untuk
membersihkan dosa2 tersebut. sehingga dalam islam telah diatur menurut
Al-QURAN bahwa manusia yang belum baliq 9anak kecil) belum bisa memikul
dosanya karena dainggap belum mengerti dan faham akan perbuatan
yang baik dan benar, dan setelah dia baliq baru dia akan dianggap bisa
menanggung dosa dan dihitung juga amalnya. kemudian yang kedua,
(sebelumnya saya mohon maaf) seperti email saya yang pertama, semakin
saya mempelajari bibel justru kerancuan yang saya dapatkan, dan menurut
pendapat saya apakah bibel yang sekarang ini yang sudah tidak murni lagi
yang menyebabkannya. hal ini sudah terbukti bukan??? dengan ayat yang
saya sampaikan kemarin (tidak ada dosa waris) sungguh bertentangan
sekali dengan ayat yang baru andai sampaikan: ( Sebenarnya
dosa warisan adalah suatu status yang didapat seseorang karena
dilahirkan karena hubungan antara pria dan wanita). Dimana setiap orang
yang dilahirkan secara kedagingan adalah keturunan dari Adam yang telah
jatuh di dalam dosa. Sehingga setiap orang secara status dinyatakan
berdosa (dosa asal) dihadapan Allah.
Mengenai dosa warisan ini Nabi Daud pun menuliskannya dalam Zabur Kitab Mazmur 58:4, ”Sejak lahir orang-orang fasik telah menyimpang, sejak dari kandungan pendusta-pendusta telah sesat.”
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|