Selasa, 30 April 2013

ADAKAH MAKHLUK YANG MENGUTUS TUHAN????

 

Ini adalah diskusi pribadi saya lewat email dengan salah satu staf IDI (Isa dan Islam) yang mengaku bernama SLAMET dan isi entri ini adalah sama persis tanpa ada pengurang dan penambahan isi email.


Dan untuk para pembaca blog saya ini,  saya sendiri tidak membenarkan secara sepihak akan diri saya dalam diskusi ini, melainkan penilaian saudara secara objektif yang akan menilainya, karena kebenaran yang mutlak hanyalah milik ALLAH.SWT.
Maksud dan tujuan menerbitkan email dalam blog ini hanyalah semata-mata untuk pembelajaran bersama tentang situs IDI dan perlu diketahui jika email ini saya tayangkan diblog saya ini setelah saya tidak menerima lagi email balasan dari lawan diskusi saya semenjak tanggal terakhir yang tercantum didalam email.
Dan bagi para pembaca, untuk diketahui agar tidak terjadi kebingungan dalam membaca isi entri ini maka dalam membacanya haruslah dari bawah tulisan ini, karena urutan email dan sambungan balasannya adalah dari bawah keatas.
trimakasih atas kunjungannya.....serta mohon saran dan kritiknya dan maaf jika ada bahan yang saya kutip dari blog yang lain tanpa menyebutkan sumbernya satu persatu. (yudi gimin)
 

RE: Untuk saudara Yudianto - Menanggapi "Isa Al-Masih adalah Tuhan yang diutus."

Senin, 8 Oktober, 2012 21:52
Dari:
Tambahkan Pengirim ke Kontak
Kepada:
"Slamet" <Slamet@idionline.info>
saudara slamet.....
trimakasih atas email anda.....tapi sayang saya yang sudah lebih dari 15 tahun menggeluti ilmu sastra sama sekali tidak mendapat pelajaran dari keterangan anda, justru ilmu tata bahasa yang dasar saja seakan-akan terpental menganalisa penjelasan anda. saya juga gak tahu ilmu bahasa model apa yang anda pakai untuk menafsirkan suatu kalimat dari ayat tersebut. maaf saudara slamet...bukan maksud saya yang demikian tetapi menafsirkan suatu kalimat terlebih itu adalah kalimat suci haruslah dengan ilmu yang mempeni tidak hanya dengan sebuah retorika atau pemaksaan retorika tersebut dan disini saya lihat anda sangat memaksakan penafsiran arti bahasa dari kalimat tersebut.

saudara yang slamet yang terhormat....
ayat tersebut sangat jelas...dan teramat jelas walau dipandang dari sudut manapun bahwa ALLAH dan yesus adalah kepribadian yang terpisah serta bediri dalam koridor masing-masing.
yang mengutus yesus adalah ALLAH, dan yang diutus ALLAH adalah yesus. jadi dua pribadi tersebut tidak bisa disatukan dengan dalih apapun dan dalam kontek apapun juga.

terus terang saudara slamet...disini saya jadi bertanya-tanya kira2 dari mana anda mendapat penjelasan yang sperti ini. dan saya juga prihatin dengan doktrin semacam ini karena menurut saya ini adalah suatu pembodohan dalam ilmu bahasa. maaf disini saya bicara sebagai komunitas study ilmu bahasa bukan yang lain. saya hanya bisa membayangkan apalah jadinya jika pemahaman anda diterapkan dalam kurikulum bahasa indonesia. sekali lagi maaf saudara slamet, agar tidak berputar-putar..tunjukkan kepada saya ilmu bahasa apa dan dari mana asalnya sehingga anda dapat menganalisa dan menafsirkan ayat tersebut dengan menyatukan dua individu yang nota bene adalah objek dan subjek yang berbeda dapat anda jadikan menjadi satu objek atau satu subjek yang sama bentuk dan kedudukannya.


jika ada yang membaca pastilah ada objek yang dibaca.
jika ada yang makan pastilah ada yang makan.
jika ada yang bicara pastilah ada yang dibicarakan.
jika ada yang bekerja pastilah ada yang dikerjakan.
begitu juga, jika ada yang menyuruh pastilah ada yang disuruh.


sekali lagi maaf saudara slamet...saya hanya butuh jawaban yang berdasarkan ilmu pengetahuan bukan sebuah retorika yang buta akan ilmu.

semoga anda bisa merenungi lagi analisa anda diatas dan membiarkan kejujuran hati dan logika anda mencari kebenaran yang hakiki dengan ilmu yang ada serta mengesampingkan ego dan doktrin yang pernah anda terima. saya yakin sekali jika anda cerdas dalam berfikir, maka anda akan menemukan kebenaran itu.

trimakasih.
--- Pada Sen, 8/10/12, Slamet <Slamet@idionline.info> menulis:

Dari: Slamet <Slamet@idionline.info>
Judul: RE: Untuk saudara Yudianto - Menanggapi "Isa Al-Masih adalah Tuhan yang diutus."
Kepada: "Yudianto Gimin" <yudiantogimin@yahoo.com>
Tanggal: Senin, 8 Oktober, 2012, 12:04 PM


Saudara Yudianto,
Terimakasih atas tanggapannya. Kami menghargai pandangan saudara, ijinkanlah kami menanggapi tentang Isa Al-Masih adalah Tuhan yang diutus."
Sebuah ayat lain dalam Kitab Suci yang berarti pengutusan Isa Al-Masih. “Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.” (Injil, Rasul Besar Yohanes 17:3)
Saudara Yudianto, mari kita perhatikan makna “Pengutusan" yang dilaksanakan Isa Al-Masih.
Dalam jabatan-Nya sebagai utusan, Yesus juga berperan sebagai Nabi. Namun gelar Nabi untuk Isa Al-Masih tidak dapat dipisahkaan dengan gelar Mesias, Raja, dan Iman.
Mungkin ini agak ganjil bagi umat Muslim, Bagaimana Isa Al-Masih yang adalah Tuhan itu diutus?
Ketika Isa Al-Masih datang dalam wujud manusia, Dia berada dalam batasan-batasan inkarnasi. Kemanusiaan-Nya tidak dapat melebihi keilahiaan-Nya, sehingga posisi Bapa saat itu adalah lebih besar. Isa Al-Masih pada posisi sebagai utusan.
Namun ketika Isa Al-Masih naik ke surga maka Dia yang adalah Allah itu sendiri kembali dalam pada eksistensi-Nya yang hakiki.
Jika Saudara Yudianto berkenan, kami persilakan untuk membaca pada url http://tinyurl.com/c4phapd untuk mendapat informasi lebih tentang Isa Al-Masih.
Kiranya dengan mempelajari dan merenungkan isi dari situs ini Saudara akan mendapat berkah dari Allah.
Wassalam,
 
Slamet
Staf, Isa dan Islam
 
NB: Sukakah saudara akan Al-Fatihah? Terimalah renungan mingguan “Isa dan Al-Fatihah”! Email singkat (170 kata) memberi tafsiran Isa Al-Masih pada surah terpenting ini. Klik disini untuk informasi. Silakan mendaftar untuk menerimanya!


From: Yudianto Gimin [mailto:yudiantogimin@yahoo.com]
Sent: Fri 10/5/2012 7:19 AM
To: Slamet
Subject: RE: Untuk saudara Yudianto - Menanggapi "Apakah istilah "Tuhan" sama dengan Allah?"
trimakasih saudara slamet............
saudara slamet, saya juga menghargai jawaban anda walau jawaban anda adalah jawaban umum yang sering saya baca dan dengar dan jawaban seperti itu sangat tidak memuaskan logika ketuhanan saya. jangankan saya, bahkan teman2 kristen sendiri ada yang menolak jawaban tersebut.
saudara slamet....sudah jelas sekai apa yang dikatakan injil dan Al-quran bahwa Isa-Almasih adalah seorang utusan bukan Tuhan ALLAH.

Yoh 17:3… “Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu satunya Allah yang benar, dan mengenal Isa al Masih yang telah Engkau utus”

Lukas 24:19....Perkara-perkara yang berlaku kepada Isa, orang Nasaret itu,” jawab mereka. “Dia seorang nabi di sisi Allah dan pada pandangan semua orang.”

Yohanes 14:24 dan perkataan yang kamu dengar itu bukanlah daripadaku, melainkan dari Bapa yang MENGUTUS aku..

Lukas 4:7-8 Tetapi Yesus berkata kepadanya: “Ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!”

Yohanes 4:19 Kata perempuan itu kepada-Nya: “Adonay, nyata sekarang padaku, bahwa anda seorang nabi.

Kisah Para Rasul 3:13 Allah Abraham, Ishak dan Yakub, Allah nenek moyang kita telah memuliakan hamba-Nya, yaitu Yesus......


saudara slamet...memang jelas sekali bahwa Yesus adalah seorang utusan ALLAH atau Nabi/Rosul ALLAH. BUKAN TUHAN ALLAH.

jika anda tidak keberatan, silahkan anda tafsirkan ayat2 diatas tersebut.

terimakasih.
--- Pada Kam, 4/10/12, Slamet <Slamet@idionline.info> menulis:

Dari: Slamet <Slamet@idionline.info>
Judul: RE: Untuk saudara Yudianto - Menanggapi "Apakah istilah "Tuhan" sama dengan Allah?"
Kepada: "Yudianto Gimin" <yudiantogimin@yahoo.com>
Tanggal: Kamis, 4 Oktober, 2012, 8:10 PM

Saudara Yudianto,
Terima kasih atas emailnya dan kami menghargai pandangan. Pada kesempatan ini kami akan menanggapi “Apakah istilah “Tuhan” sama dengan Allah?”
Saudara Yudianto, untuk menjawab istilah “Tuhan” yang terdapat dalam Injil, Rasul Lukas 2:11, “Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.” Sebenarnya sudah kami jawab pada email sebelumnya, yang menurut saudara jawaban kami membias.
Namun tidak menjadi masalah, bagi kami. Untuk ini kami copykan email tersebut.
Kata “Lord” atau “Tuhan” dalam Bahasa Yunani adalah “kurios.” Kurios dapat diterjemahkan sebagai “tuan” dan “Tuhan” menurut konteks. Kata “Tuhan” pada umumnya menunjukkan kepada keilahian Isa Al-Masih.
Dalam Injil Rasul Besar Matius 3:3 kita membaca, “Persiapkan jalan untuk Tuhan.” Ayat ini dikutip dari Kitab Nabi Yesaya 40:3. “Ada suara yang berseru-seru: "Persiapkanlah di padang gurun jalan untuk TUHAN, luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita!”
Dalam Kitab Nabi Yesaya kata Ibrani untuk Tuhan ialah “YAHWEH”. Di mana YAHWEH adalah nama Allah dalam sebelum inkrnasi. Bila ayat ini dikutip dalam Injil dan diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani, Kurios yang berati Tuhan itu yang dipakai.
Sekarang mari kita perhatikan ucapan Rasul Tomas ketika dia menyadari tentang identitas Isa Al-Masih, ia mengatakan, “Ya Tuhanku dan Allahku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 24:28). Di sini “Tuhan” dan “Allah” merupakan sinonim. Hal yang sama terdapat dalam Injil, Surat Yudas 25, “Allah yang esa, Juruselamat kita oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, bagi Dia adalah kemuliaan, kebesaran, kekuatan dan kuasa sebelum segala abad dan sekarang dan sampai selama-lamanya. Amin.”
Akhirnya, yang penting diingat ialah Ketuhanan Isa Al-Masih tidak bergantung pada pemakaian istilah “Tuhan.” Namun pada umumnya pemakaian istilah “Tuhan” berhubungan dengan Isa Al-Masih dalam Injil berhubungan dengan keilahian-Nya.
Jadi Isa Al-Masih adalah Allah (YAHWEH) yang telah menjadi manusia, mati di kayu salib untuk menebus manusia yang percaya kepada-Nya.
Jika Saudara Yudianto berkenan untuk mengetahui Isa Al-Masih, kami persilakan saudara membaca artikel pada link ini: Siapakah Isa Al-Masih itu?
Kiranya dengan mempelajari dan merenungkan isi dari artikel ini, Saudara akan mendapat berkah dari Allah.
Wassalam,
 
Slamet
Staf, Isa dan Islam
 
NB: Sukakah saudara akan Al-Fatihah? Terimalah renungan mingguan “Isa dan Al-Fatihah”! Email singkat (170 kata) memberi tafsiran Isa Al-Masih pada surah terpenting ini. Klik disini untuk informasi. Silakan mendaftar untuk menerimanya!


From: Yudianto Gimin [mailto:yudiantogimin@yahoo.com]
Sent: Mon 10/1/2012 3:04 PM
To: Slamet
Subject: RE: Untuk saudara Yudianto - Menanggapi tentang istilah "Anak Allah"..
saudara slamet....
terus untuk tanggapan yang lainnya mana mas slamet..masa cuma satu saja...padahal ada 4 pertanyaan dari saya.

kalaupun anda tidak bersedia menjawab, itu juga tidak menjadi masalah buat saya.
trimakasih.

--- Pada Sen, 1/10/12, Slamet <Slamet@idionline.info> menulis:

Dari: Slamet <Slamet@idionline.info>
Judul: RE: Untuk saudara Yudianto - Menanggapi tentang istilah "Anak Allah"..
Kepada: "Yudianto Gimin" <yudiantogimin@yahoo.com>
Tanggal: Senin, 1 Oktober, 2012, 12:51 PM

Saudara Yudianto,
Harapan kami saudara selalu dalam lindungan Allah. Terima kasih atas emailnya dan kami juga menghargai pandangan saudara. Pada kesempatan ini ijinkanlah kami menanggapi tentang istilah "Anak Allah".
Saudara Yudianto, dalam Injil , bentuk jamak "anak-anak Allah" ditujukan kepada manusia dengan persyaratan tertentu yaitu manusia yang diangkat oleh Allah menjadi anak karena percaya kepada Isa Al-Masih. "Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;" (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:12)

Namun gelar "Anak Allah" dalam bentuk tunggal hanya ditujukan kepada Isa Al-Masih. Injil, Rasul Lukas 1:32. “Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya,”
Tidak pernah ada seorang nabi yang disebut sebagai "Anak Allah", bahkan tidak ada gelar "Anak Allah" dalam bentuk tunggal buat manusia.
Maka, istilah "Anak Allah" itu tidak berarti Allah sebagai makhluk biologis, kawin, kemudian mempunyai anak. Cara penggunaan istilah ini, menyatakan hubungan kedekatan seseorang dengan Allah. Dalam hal ini Allah dipandang sebagai seorang Bapa.

Isa Al-Masih tahu pasti hubungan-Nya yang khas dengan Allah, yang disapanya dengan akrab "Abba". Dengan latar belakang inilah dapat dipahami jika Isa Al-Masih memakai istilah "Anak" untuk menyatakan hubungan-Nya dengan Allah sebagai Bapa. Dia menyatakan keakraban antara Dia dengan Allah persis sama keakraban seorang anak dengan BapaNya.

Istilah “Anak Allah” dalam Injil ialah menyatakan kedudukan Isa Al-Masih dalam Allah Tritunggal, sebagai “Anak Allah Bapa” (tunggal) , yang menyatakan ke-Mesias-an dan kesupranaturalan dari Isa Al-Masih yang dilahirkan dengan benih Ilahi (kandungan dari Roh Kudus). Sebutan “Anak” bagi Isa Al-Masih, berarti merefleksikan kehidupan Ilahi sehingga manusia mengenal Allah yang sejati dalam pribadi Isa Al-Masih,.
Jadi, gelar Anak Allah dalam bentuk tunggal hanya dimiliki oleh Isa Al-Masih. Karena Dialah yang sehakekat dengan Allah. (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1,2)
Jika Saudara Yudianto berkenan untuk mengetahui Isa Al-Masih, kami persilakan saudara membaca artikel pada link ini: Siapakah Isa Al-Masih tu?
Kiranya dengan mempelajari dan merenungkan isi dari artikel ini, Saudara akan mendapat berkah dari Allah.
Wassalam,
 
Slamet
Staf, Isa dan Islam
 
NB: Sukakah saudara akan Al-Fatihah? Terimalah renungan mingguan “Isa dan Al-Fatihah”! Email singkat (170 kata) memberi tafsiran Isa Al-Masih pada surah terpenting ini. Klik disini untuk informasi. Silakan mendaftar untuk menerimanya!


From: Yudianto Gimin [mailto:yudiantogimin@yahoo.com]
Sent: Fri 9/28/2012 7:42 PM
To: Slamet
Subject: RE: Untuk saudara Yudianto - Menanggapi tentang kata "Tuhan".
saudara slamet yang terhormat....

maaf jika jawaban anda menurut saya terlalu bias dan kurang mengena. saya juga sefaham jika Tuhan adalah sinonim dari ALLAH, tapi jika anda tidak keberatan sebaiknya anda menjawab poin dari uraian dan pertanyaan saya dari email terdahulu, karena sama sekali anda tidak menyentuhnya, padahal pertanyaan2 saya juga mengacu pada argumen anda sendiri dan  dalam email yang lalu saya tidak pernah mempertanyakan KURIOS  karena yang saya tanyakan adalah:

1. “Sesudah dibaptis, Yesus Kristus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya, lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan." (Injil Rasul Besar Matius 3:16,17)
Kesaksian utusan Allah Yohanes Pembaptis : “Dan aku telah melihat-Nya dan memberi kesaksian: Ia inilah Anak Allah." (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:34)
Matius 3:16,17: artikulasi disini adalah anak ALLAH yang artinya Yesus bukan ALLAH, melainkan anak ALLAH. dan jika demikian berarti disini ada dua kepribadian yang terpisah dengan jelas, yakni yesus dan ALLAH. bukankah diayat tersebut dengan gamblang dijelaskan bahwa yesus ada waktu itu dan ada suara yang bukan perkataan yesus. jadi jelas bukan jika yesus bukan ALLAH begitu juga pada Yohanes 1:34.
 
anak ALLAH berarti bukan ALLAH.
bagaimana menurut anda?

2.
Kesaksian Isa Al-Masih sendiri : Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan. (Injil, Rasul Besar Yohanes 13:13)

sekiranya anda dapat mencantumkan ayat tersebut dengan bahasa ibrani, sehingga kita bisa tahu bahwa apakah ada kata tuhan dalam kalimat ayat tersebut.
3. Kesaksian Malaikat Gabriel : “Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud”. (Injil, Rasul Lukas 2:11)
sekarang silahkan anda buka dan  bandingkan dengan Alkitab di luar negri. apakah ada kata God (Tuhan) di dalam ayat Lukas 2:11?

The Message Bible
A Savior has just been born in David's town, a Savior who is Messiah and Master.
sumber :
http://www.sabda.org/sabdaweb/bible/chapter/?b=42&c=2&version=message&lang=indonesia&theme=clearsky

kira2 mana yang benar ya??????? (bandingkan kata TUHAN dengan MASTER)


4.
Kesaksian muridNya, Natanael : Kata Natanael kepada-Nya: "Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!" (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:49)
Rabi atau Rabbi (Ibrani Klasik רִבִּי ribbī;; Ashkenazi modern dan Israel רַבִּי rabbī) dalam Yudaisme, berarti "guru", atau arti harafiahnya "yang agung". Kata "Rabi" berasal dari akar kata bahasa Ibrani RaV, yang dalam bahasa Ibrani alkitabiah berarti "besar" atau "terkemuka, (dalam pengetahuan)".
Dalam aliran-aliran Yudea kuno, kaum bijaksana disapa sebagai רִבִּי (Ribbi atau Rebbi) — dalam abad-abad belakangan ini diubah ucapannya menjadi Rabi ("guruku"). Istilah sapaan penghormatan ini lambat laun dipergunakan sebagai gelar, dan akhiran pronomina "i" ("-ku") kehilangan maknanya karena seringnya kata ini digunakan. Di Eropa Timur, Rabi diucapkan sebagai "Ravin," (Раввин).
Peranan Rabi dalam masyarakat Yahudi mempunyai banyak sisi, dari dulu sampai sekarang. Di zaman dahulu, Rabbi merupakan gelar seseorang yang terpelajar, yaitu guru yang menguasai keseluruhan 613 mitzvot (hukum agama) Yahudi, atau orang yang ditunjuk sebagai pemimpin agama di komunitasnya. Saat ini rabi-rabi masih bertanggungjawab untuk mengajarkan ajaran agama Yahudi secara umum, dan Halakha (aturan-aturan agama) secara khusus; dan umumnya berhak menentukan penerapan hukum Yahudi

apakah saudara slamet punya literatur yang mengatakan Rabi adalah Tuhan menurut bahasa ibrani?
jika ada tolong bagikan kepada saya....!


sekiranya inilah poin penting yang harus anda tanggapi satu persatu, bukan membias kepada topik yang lain. semoga kejujuran hati dan nurani bisa membukakan pintu hidayah dari ALLAH SWT.  terimakasih.


--- Pada Jum, 28/9/12, Slamet <Slamet@idionline.info> menulis:

Dari: Slamet <Slamet@idionline.info>
Judul: RE: Untuk saudara Yudianto - Menanggapi tentang kata "Tuhan".
Kepada: "Yudianto Gimin" <yudiantogimin@yahoo.com>
Tanggal: Jumat, 28 September, 2012, 12:32 PM

 Saudara Yudianto,
Bagaimana kabarnya, harapan kami saudara selalu dalam lindumgan Allah. Terima kasih atas emailnya dan kami juga menghargai pandangan saudara. Pada kesempatan ini ijinkanlah kami menanggapi tentang kata "Tuhan".
Kata “Lord” atau “Tuhan” dalam Bahasa Yunani adalah “kurios.” Kurios dapat diterjemahkan sebagai “tuan” dan “Tuhan” menurut konteks. Kata “Tuhan” pada umumnya menunjukkan kepada keilahian Isa Al-Masih.
Dalam Injil Rasul Besar Matius 3:3 kita membaca, “Persiapkan jalan untuk Tuhan.” Ayat ini dikutip dari Kitab Nabi Yesaya 40:3. “Ada suara yang berseru-seru: "Persiapkanlah di padang gurun jalan untuk TUHAN, luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita!”
Dalam Kitab Nabi Yesaya kata Ibrani untuk Tuhan ialah “YAHWEH”. Di mana YAHWEH adalah nama Allah dalam sebelum inkrnasi. Bila ayat ini dikutip dalam Injil dan diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani, Kurios yang berati Tuhan itu yang dipakai.

Sekarang mari kita perhatikan ucapan Rasul Tomas ketika dia menyadari tentang identitas Isa Al-Masih, ia mengatakan, “
Ya Tuhanku dan Allahku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 24:28). Di sini “Tuhan” dan “Allah” merupakan sinonim. Hal yang sama terdapat dalam Injil, Surat Yudas 25, “Allah yang esa, Juruselamat kita oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, bagi Dia adalah kemuliaan, kebesaran, kekuatan dan kuasa sebelum segala abad dan sekarang dan sampai selama-lamanya. Amin.”

Akhirnya, yang penting diingat ialah Ketuhanan Isa Al-Masih tidak bergantung pada pemakaian istilah “Tuhan.” Namun pada umumnya pemakaian istilah “Tuhan” berhubungan dengan Isa Al-Masih dalam Injil berhubungan dengan keilahian-Nya.
Jadi Isa Al-Masih adalah Allah (YAHWEH) yang telah menjadi manusia, mati di kayu salib untuk menebus manusia yang percaya kepada-Nya.
Jika Saudara Yudianto berkenan untuk mengetahui Isa Al-Masih, kami persilakan saudara membaca artikel pada link ini: Siapakah Isa Al-Masih itu?
Kiranya dengan mempelajari dan merenungkan isi dari artikel ini, Saudara akan mendapat berkah dari Allah.
Wassalam,
 
Slamet
Staf, Isa dan Islam
 
NB: Sukakah saudara akan Al-Fatihah? Terimalah renungan mingguan “Isa dan Al-Fatihah”! Email singkat (170 kata) memberi tafsiran Isa Al-Masih pada surah terpenting ini. Klik disini untuk informasi. Silakan mendaftar untuk menerimanya!


From: Yudianto Gimin [mailto:yudiantogimin@yahoo.com]
Sent: Fri 9/21/2012 11:21 PM
To: Slamet
Subject: RE: Untuk saudara Yudianto - Menanggapi "Isa Al-Masih adalah Tuhan karena wahyu Allah."
saudara slamet yang terhormat...........

1. “Sesudah dibaptis, Yesus Kristus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya, lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan." (Injil Rasul Besar Matius 3:16,17)
Kesaksian utusan Allah Yohanes Pembaptis : “Dan aku telah melihat-Nya dan memberi kesaksian: Ia inilah Anak Allah." (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:34)
Matius 3:16,17: artikulasi disini adalah anak ALLAH yang artinya Yesus bukan ALLAH, melainkan anak ALLAH. dan jika demikian berarti disini ada dua kepribadian yang terpisah dengan jelas, yakni yesus dan ALLAH. bukankah diayat tersebut dengan gamblang dijelaskan bahwa yesus ada waktu itu dan ada suara yang bukan perkataan yesus. jadi jelas bukan jika yesus bukan ALLAH?
Yohanes 1:34: anak ALLAH berarti bukan ALLAH.

2.
Kesaksian Isa Al-Masih sendiri : Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan. (Injil, Rasul Besar Yohanes 13:13)

sekiranya anda dapat mencantumkan ayat tersebut dengan bahasa ibrani, sehingga kita bisa tahu bahwa apakah ada kata tuhan dalam kalimat ayat tersebut.

3.
Kesaksian Malaikat Gabriel : “Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud”. (Injil, Rasul Lukas 2:11)
sekarang silahkan anda buka dan  bandingkan dengan Alkitab di luar negri. apakah ada kata God (Tuhan) di dalam ayat Lukas 2:11?

The Message Bible
A Savior has just been born in David's town, a Savior who is Messiah and Master.
sumber :
http://www.sabda.org/sabdaweb/bible/chapter/?b=42&c=2&version=message&lang=indonesia&theme=clearsky

kira2 mana yang benar ya???????
4. Kesaksian Kepala Pasukan Romawi yang menyalibkan Isa Al-Masih: Kepala pasukan dan prajurit-prajuritnya yang menjaga Yesus Kristus menjadi sangat takut ketika mereka melihat gempa bumi dan apa yang telah terjadi, lalu berkata: "Sungguh, Ia ini adalah Anak Allah." (Injil , Rasul Besar Matius 27:54)

anak ALLAH bukan berarti ALLAH lho ya.....

5..
Kesaksian muridNya, Natanael : Kata Natanael kepada-Nya: "Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!" (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:49)
Rabi atau Rabbi (Ibrani Klasik רִבִּי ribbī;; Ashkenazi modern dan Israel רַבִּי rabbī) dalam Yudaisme, berarti "guru", atau arti harafiahnya "yang agung". Kata "Rabi" berasal dari akar kata bahasa Ibrani RaV, yang dalam bahasa Ibrani alkitabiah berarti "besar" atau "terkemuka, (dalam pengetahuan)".
Dalam aliran-aliran Yudea kuno, kaum bijaksana disapa sebagai רִבִּי (Ribbi atau Rebbi) — dalam abad-abad belakangan ini diubah ucapannya menjadi Rabi ("guruku"). Istilah sapaan penghormatan ini lambat laun dipergunakan sebagai gelar, dan akhiran pronomina "i" ("-ku") kehilangan maknanya karena seringnya kata ini digunakan. Di Eropa Timur, Rabi diucapkan sebagai "Ravin," (Раввин).
Peranan Rabi dalam masyarakat Yahudi mempunyai banyak sisi, dari dulu sampai sekarang. Di zaman dahulu, Rabbi merupakan gelar seseorang yang terpelajar, yaitu guru yang menguasai keseluruhan 613 mitzvot (hukum agama) Yahudi, atau orang yang ditunjuk sebagai pemimpin agama di komunitasnya. Saat ini rabi-rabi masih bertanggungjawab untuk mengajarkan ajaran agama Yahudi secara umum, dan Halakha (aturan-aturan agama) secara khusus; dan umumnya berhak menentukan penerapan hukum Yahudi

apakah saudara slamet punya literatur yang mengatakan Rabi adalah Tuhan menurut bahasa ibrani?
jika ada tolong bagikan kepada saya....!

trimakasih atas responnya, semoga kaatuhidan yang kita pegang semua berdasarkan ilmiah dan ilmu pengetahuan, bukan kepercayaan buta dan doktrin semata.

--- Pada Jum, 21/9/12, Slamet <Slamet@idionline.info> menulis:

Dari: Slamet <Slamet@idionline.info>
Judul: RE: Untuk saudara Yudianto - Menanggapi "Isa Al-Masih adalah Tuhan karena wahyu Allah."
Kepada: "Yudianto Gimin" <yudiantogimin@yahoo.com>
Tanggal: Jumat, 21 September, 2012, 1:14 PM

Saudara Yudianto,
Terima kasih atas emailnya. Kami juga menghargai pandangan saudara dan pada kesempatan ini ijinkanlah kami menanggapi “Isa Al-Masih adalah Tuhan karena wahyu Allah.”
Saudara Yudianto, Isa Al-Masih disebut Anak Allah atau Tuhan karena Alkitab menulis demikian.
Isa Al-Masih adalah Tuhan/Anak Allah, karena kesaksian Allah sendiri: “Sesudah dibaptis, Yesus Kristus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya, lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan." (Injil Rasul Besar Matius 3:16,17)
Kesaksian Isa Al-Masih sendiri : Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan. (Injil, Rasul Besar Yohanes 13:13)
Kesaksian Malaikat Gabriel : “Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud”. (Injil, Rasul Lukas 2:11)
Kesaksian utusan Allah Yohanes Pembaptis : “Dan aku telah melihat-Nya dan memberi kesaksian: Ia inilah Anak Allah." (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:34)
Kesaksian muridNya, Natanael : Kata Natanael kepada-Nya: "Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!" (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:49)
Kesaksian Kepala Pasukan Romawi yang menyalibkan Isa Al-Masih: Kepala pasukan dan prajurit-prajuritnya yang menjaga Yesus Kristus menjadi sangat takut ketika mereka melihat gempa bumi dan apa yang telah terjadi, lalu berkata: "Sungguh, Ia ini adalah Anak Allah." (Injil , Rasul Besar Matius 27:54)
Misi Isa Al-Masih ke dunia adalah untuk melakukan kehendak BapaNya di sorga yaitu menyelamatkan manusia berdosa dari hukuman neraka melalui kematian di kayu salib.
Semoga bermanfaat bagi saudara. Jika berkenan kami persilakan membaca artikel pada url http://tinyurl.com/c4phapd untuk mendapat informasi lebih tentang Isa Al-Masih.
Wassalam,
 
Slamet
Staf, Isa dan Islam
 
NB: Sukakah saudara akan Al-Fatihah? Terimalah renungan mingguan “Isa dan Al-Fatihah”! Email singkat (170 kata) memberi tafsiran Isa Al-Masih pada surah terpenting ini. Klik disini untuk informasi. Silakan mendaftar untuk menerimanya!


From: Yudianto Gimin [mailto:yudiantogimin@yahoo.com]
Sent: Thu 9/20/2012 7:13 PM
To: Slamet
Subject: RE: Untuk saudara Yudianto - Menanggapi bahwa Isa tidak mengaku sebagai Tuhan dan tidak meminta untuk disembah.
trimakasih juga sadara slamet...........
saya juga sudah membaca email anda......
kita semua punya keyakinan masing2....jika anda meyakini Isa-Almasih adalah Tuhan ALLAH anda...dan kami sebagai muslim sangat menghormati keyakinan anda. Karena kami umat muslim hanya menyembah ALLAH.SWT...dan Isa-Almasih dalam islam hanyalah manusia biasa dan beliau adalah seorang rosul utusan ALLAH. SWT.
trimakasih.

--- Pada Kam, 20/9/12, Slamet <Slamet@idionline.info> menulis:

Dari: Slamet <Slamet@idionline.info>
Judul: RE: Untuk saudara Yudianto - Menanggapi bahwa Isa tidak mengaku sebagai Tuhan dan tidak meminta untuk disembah.
Kepada: "Yudianto Gimin" <yudiantogimin@yahoo.com>
Tanggal: Kamis, 20 September, 2012, 2:27 PM

Saudara Yudianto,
Terima kasih atas emailnya. Kami menghargai pandangan saudara dan pada kesempatan ini ijinkanlah kami menanggapi bahwa Isa tidak mengaku sebagai Tuhan dan tidak meminta untuk disembah.
Saudara Yudianto, Kalau Isa Al-Masih dikatakan bukan Allah karena dalam Injil tidak ada ayat yang mengatakan “Akulah Allah Tuhan-mu, sembahlah Aku saja” sebenarnya tidak tepat.
Pernyataan semacam ini sudah lama muncul, hal inilah yang dituntut oleh para penyembah berhala masa lampau. Pada waktu itu, mereka hanya mengetahui bahwa yang dinamai Allah itu jikalau Dia hanya disembah. Dan apa atau siapa yang disembah dengan sujud atau berlutut itulah (dianggap) Allah!
Saudara Yudianto, Allah disembah bukan karena Dia menuntut sembahlah saya...sebab saya menciptakan kamu, saya tidak dilahirkan dan tidak melahirkan”. Allah disembah karena kedahsyatan kuasa, kemuliaan dan kasih-Nya yang menggetarkan hati manusia.
Demikian halnya dengan Isa Al-Masih, memang Dia tidak pernah melarang orang lain datang tersungkur di depan kakiNya. Lebih dari itu Isa Al-Masih (sebagai Yang Awal dan Yang Akhir) menghendaki orang yang menyembahNya adalah orang yang mengasihi-Nya dengan sepenuh hati, berserah kepada-Nya, hatinya bergetar penuh rasa hormat.
Saat ini memang banyak orang yang menolak Isa Al-Masih sebagai Allah tetapi suatu saat semua orang dengan hati yang bergetar akan bertekuk lutut dan “segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," ( Injil, Surat Filipi 2 :10-11)
Saudara Yudianto, sampai saat ini Isa Al-Masih menawarkan keselamatan kepada semua umat manusia yang mau menerimanya. Jika berkenan silakan saudara membaca dan merenungkan Jalan Keselamatan pada situs link ini: Keselamatan
Kiranya dengan mempelajari dan merenungkan isi dari situs ini Saudara akan mendapat berkah dari Allah.
Wassalam,
 
Slamet
Staf, Isa dan Islam
 
NB: Sukakah saudara akan Al-Fatihah? Terimalah renungan mingguan “Isa dan Al-Fatihah”! Email singkat (170 kata) memberi tafsiran Isa Al-Masih pada surah terpenting ini. Klik disini untuk informasi. Silakan mendaftar untuk menerimanya!


From: Yudianto Gimin [mailto:yudiantogimin@yahoo.com]
Sent: Wed 9/19/2012 10:26 PM
To: Slamet
Subject: RE: Untuk saudara Yudianto - Menanggapi "lebih beriman kepada wahyu Allah."
saudara slamet yang budiman..........

"Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, kamu tidak dipandang beragama sedikitpun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil dan Al Qur'an yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu". (QS. Al-Maaidah[5]:68)

- umat islam sudah menegakkan taurat...lihatlah semua muslim bersunat dan tidak makan babi, dan semua muslim hanya menyembah ALLAH sebagi Tuhan.
- umat islam sudah menegakkan injil dengan tidak menyembah manusia (yesus), karena dalam injil yesus tidak mengaku sebagai Tuhan dan tidak meminta untuk disembah.

“Barangsiapa menyambut kamu, ia menyambut Aku, dan barangsiapa menyambut aku, ia menyambut Dia yang mengutus aku.” (Matius 10:40)

 “Aku akan pergi kepada Bapaku dan Bapamu, Allahku dan Allahmu.”(Yohanes, 20:17)

“Mengapa kau katakan aku baik? Tidak ada yang baik selain Allah.” (Markus, 10:18)


mau yang lain??? saya kira cukup itu saja bang slamet.


- lalu...sudahkah anda menegakkan ajaran taurat dengan bersunat dan tidak memakan babi? atau sudahkah anda menegakkan Al-quran? seperti ayat ini:

ali imran ayat 51 (Isa.as.  berkata)

"sesungguhnya ALLAH Tuhanku dan Tuhanmu, maka kamu sembahlah DIA. inilah jalan yang lurus".

terimakasih, semoga anda cepat mendapat hidayahNYA.
--- Pada Rab, 19/9/12, Slamet <Slamet@idionline.info> menulis:

Dari: Slamet <Slamet@idionline.info>
Judul: RE: Untuk saudara Yudianto - Menanggapi "lebih beriman kepada wahyu Allah."
Kepada: "Yudianto Gimin" <yudiantogimin@yahoo.com>
Tanggal: Rabu, 19 September, 2012, 9:57 PM

Saudara Yudianto,
Terima kasih atas emailnya, kiranya saudara dan keluarga tetap dalam keadaan sehat-walafiat karena pertolongan dari Allah.
Saudara Yudianto, sebelumnya mohon maaf, karena baru hari ini dapat membalas email saudara. Pada kesempatan ini injikanlah kami menanggapi “lebih beriman kepada wahyu Allah.”
Sebagai wahyu Allah, Al-Quran memerintahkan agar umat Muslim beriman kepada kitab-kitab Allah (Qs 2:285). Artinya: Rasul telah beriman kepada Al Qur’an yang diturunkan kepadanya dari Tuhan-nya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah,malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya.
Beriman kepada kitab-kitab Allah hukumnya wajib. Wajib beriman kepada kitab-kitab Allah yang pernah diturunkan kepada para rasul-Nya; maka pengingkaran terhadap salah satu kitab Allah, sama artinya dengan pengingkaran terhadap kitab-kitab Allah.
Mengingkari kitab Allah, sama pula artinya mengingkari kepada Rasulullah, para Malaikat dan kepada Allah. Orang yang mengaku Muslim tetapi mengingkari iman kepada kitab-kitab Allah termasuk yang sesat.
Sebab itu, kita wajib beriman kepada kitab yang diturunkan Allah kepada Nabi Ibrahim dan Nabi Musa berupa lembaran- lembaran (Qs. 53:36-37), Taurat yang diwahyukan kepada nabi Musa ( Qs. 5:44), Zabur yang diturunkan kepada Nabi Daud (Qs. 17:55), dan Injil yang diwahyukan kepada Nabi Isa putra maryam (Qs. 5:44).
Saudara Yudianto, Kitab-kitab Allah ini pada intinya mengenai petunjuk tentang jalan Allah yaitu jalan keselamatan yang dijanjikan Allah kepada mereka sampai juga kepada segenap manusia melalui Isa Al-Masih.
 Isa Al-Masih telah membuat ini, supaya di dalam Dia berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain, sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu.” (Injil, surat Galatia 3:14)
Semoga bermanfaat bagi saudara. Untuk informasi lebih lanjut, saudara dapat membaca artikel pada link ini: Keselamatan
Kiranya dengan mempelajari dan merenungkan isi dari artikel ini, Saudara akan mendapat berkah dari Allah.
Wassalam,
Slamet
Staf, Isa dan Islam
 
NB: Sukakah saudara akan Al-Fatihah? Terimalah renungan mingguan “Isa dan Al-Fatihah”! Email singkat (170 kata) memberi tafsiran Isa Al-Masih pada surah terpenting ini. Klik disini untuk informasi. Silakan mendaftar untuk menerimanya!


From: Yudianto Gimin [mailto:yudiantogimin@yahoo.com]
Sent: Mon 8/6/2012 4:48 PM
To: Slamet
Subject: RE: Untuk saudara Yudianto - Menanggapi "Benarkah Alkitab yang sekarang ini yang sudah tidak murni lagi?"
terimakasih atas balasan anda.

saya akan lebih percaya kepada ALLAH dari pada ucapan manusia.
karena ALLAH telah membuktikan dalam ALQURAN:

Surat Ali Imran ayat 71
“Hai Ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani), mengapa kamu mencampur-adukkan yang haq
dengan yang bathil*, dan menyembunyikan kebenaran** padahal kamu mengetahui?


Surat Al 'Imran ayat 78
Sesungguhnya di antara mereka ada segolongan yang memutar-mutar lidahnya membaca Alkitab, supaya kamu menyangka yang dibacanya itu sebagian dari Alkitab, padahal ia bukan dari Alkitab.

Surat Al Baqoroh ayat 79
Maka kecelakaan yang besar (Neraka Weil) bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri lalu dikatakannya: “Ini dari Allooh”, (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu.Maka kecelakaan besar (Neraka Weil) bagi mereka akibat dari apa yang ditulisnya dengan tangan mereka sendiri, dan kecelakaan besar (Neraka Weil) bagi mereka, akibat dari apa yang mereka kerjakan.”

Surat Al Maa-idah ayat 13
(Tetapi) karena mereka melanggar janjinya,Kami kutuk mereka dan Kami jadikan hati mereka keras membatu. Mereka suka mengubah perkataan (Firman Allooh) dari tempat-tempatnya, dan mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka telah diperingatkan dengannya, dan kamu (Muhammad) senantiasa akan melihat pengkhianatan dari mereka kecuali sekelompok kecil diantara mereka (yang tidak berkhianat), maka maafkan lah mereka dan biarkanlah mereka. Sesungguhnya Allooh menyukai orang-orang yang berbuat baik.

Surat al-Baqarah ayat 75
Apakah kamu masih mengharapkan mereka akan percaya kepadamu, padahal segolongan dari mereka mendengar firman Allah, lalu mereka mengubahnya setelah mereka memahaminya, sedang mereka mengetahui?

Surat al-Ma'ida ayat 13
(Tetapi) karena mereka melanggar janjinya, Kami kutuki mereka, dan Kami jadikan hati mereka keras membatu. Mereka suka merobah perkataan (Allah) dari tempat-tempatnya, dan mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka telah diperingatkan dengannya.
Surat al-Baqarah ayat 41
Janganlah kamu menukarkan ayat-ayat-Ku dengan harga yang rendah.


ayat2 diatas jelas membenarkan bahwa kitab suci terdahulu selain AL-QURAN telah mengalami perubahan karena ulah tangan manusia.
apakah anda mau bukti jika injil sudah dirubah sebagian ayat2nya? saya kira anda sudah tahu akan itu, tetapi anda tetap membenarknnya, sperti ayat Al-quran diatas.


"Langit dan bumi akan berlalu tapi perkataanKu tidak akan berlalu". (Injil, Rasul Besar Matius 24:35)

maksud dari ayat ini adalah: semua didunia ini tidak ada yang kekal dan bisa berubah, tetapi Firman dan Janji ALLAH tidak akan pernah berubah, janji akan hukum diakhirat nanti tenang surga dan neraka ALLAH.

Dan ALLAH akan menjaga FirmanNYA sehingga tidak berubah, sehingga diturunkannya ALQURAN untuk menjaga kebenarannya yang sesungguhnya.

trimakasih.


--- Pada Sen, 6/8/12, Slamet <Slamet@idionline.info> menulis:

Dari: Slamet <Slamet@idionline.info>
Judul: RE: Untuk saudara Yudianto - Menanggapi "Benarkah Alkitab yang sekarang ini yang sudah tidak murni lagi?"
Kepada: "Yudianto Gimin" <yudiantogimin@yahoo.com>
Tanggal: Senin, 6 Agustus, 2012, 12:35 PM

Saudara Yudianto,
Terima kasih atas emailnya, dan kami menghargai pandangan saudara. Pada kesempatan ini ijinkanlah kami akan menanggapi “Benarkah Alkitab yang sekarang ini yang sudah tidak murni lagi?”
Saudara Yudianto, Firman Allah itu tidak berubah dan akan dijaga Allah. Apakah Saudara meragukan penjagaan Allah terhadap dokumenNya?
Kalau Saudara masih ragu dan menganggap Firman Allah itu sudah dirubah dan dipalsukan itu berarti Saudara melecekan kesanggupan Allah yang telah berjanji akan menjaga FirmanNya. Allah menegaskan Alkitab itu adalah petunjuk bagi orang yang bertagwa.
Apakah Allah rela petunjuk-Nya itu di palsukan?
Manusia saja, tidak rela dokumennya dipalsukan, apakah Allah rela dokumenNya dipalsukan? Biarlah kita berpikir sesuai Firman Allah bukan sesuai pendapat manusia. Yang katakan Alkitab sudah dipalsukan itu adalah pendapat manusia, pendapat Firman Allah adalah Allah akan jaga.
Siapa yang saudara percaya? Percaya janji Allah atau percaya kepada perkataan manusia yang hanya ciptaan Allah. Percayalah kepada Allah bukan kepada manusia. Allah bersabda: "Langit dan bumi akan berlalu tapi perkataanKu tidak akan berlalu". (Injil, Rasul Besar Matius 24:35)
Semoga bermanfaat bagi saudara, sampai saat ini Isa Al-Masih terus menawarkan Keselamatan bagi setiap orang yang bersedia menerima-Nya.
Kiranya dengan mempelajari dan merenungkan isinya, Saudara akan mendapat berkah dari Allah.
Wassalam,
 
Slamet
Staf, Isa dan Islam
 
NB: Sukakah saudara akan Al-Fatihah? Terimalah renungan mingguan “Isa dan Al-Fatihah”! Email singkat (170 kata) memberi tafsiran Isa Al-Masih pada surah terpenting ini. Klik disini untuk informasi. Silakan mendaftar untuk menerimanya!


From: Yudianto Gimin [mailto:yudiantogimin@yahoo.com]
Sent: Fri 8/3/2012 12:24 AM
To: Slamet
Subject: RE: Untuk saudara Yudianto - Menanggapi tentang dosa.
ok...terimakasih juga atas penjelasannya........
 kalo menurut saya setiap manusia berdosa sejak dalam kandungan menurut ayat yang anda sampaikan itu adalah bahasa simbolis saja, bukan karena dia telah memikul dari dosa kedua orang tuanya atau dosa adam, melainkan mereka yang ada dikandungan sduah ditakdirkan untuk berbuat dosa didunia ini,mengapa? karena setiap manusia yang lahir didunia tiada yang sempurna (kecuali manusia yang dikehendaki oleh ALLAH) maka manuis itu dapat dipastikan setelah hidup didunia dapat dipastikan akan berbuat dosa, walaupun dengan sengaja atau tidak, walaupun itu dosa ringan atau besar. untuk itu diturunkan agama sebagai jembatan berbuat kebajikan bagi manusia dan dibukanya pintu taubat dan pengampunan untuk membersihkan dosa2 tersebut. sehingga dalam islam telah diatur menurut Al-QURAN bahwa manusia yang belum baliq 9anak kecil) belum bisa memikul dosanya karena dainggap belum mengerti dan faham akan perbuatan yang baik dan benar, dan setelah dia baliq baru dia akan dianggap bisa menanggung dosa dan dihitung juga amalnya.

kemudian yang kedua, (sebelumnya saya mohon maaf) seperti email saya yang pertama, semakin saya mempelajari bibel justru kerancuan yang saya dapatkan, dan menurut pendapat saya apakah bibel yang sekarang ini yang sudah tidak murni lagi yang menyebabkannya. hal ini sudah terbukti bukan??? dengan ayat yang saya sampaikan kemarin (tidak ada dosa waris) sungguh bertentangan sekali dengan ayat yang baru andai sampaikan:

(Sebenarnya dosa warisan adalah suatu status yang didapat seseorang karena dilahirkan karena hubungan antara pria dan wanita). Dimana setiap orang yang dilahirkan secara kedagingan adalah keturunan dari Adam yang telah jatuh di dalam dosa. Sehingga setiap orang secara status dinyatakan berdosa (dosa asal) dihadapan Allah.
Mengenai dosa warisan ini Nabi Daud pun menuliskannya dalam Zabur Kitab Mazmur 58:4, Sejak lahir orang-orang fasik telah menyimpang, sejak dari kandungan pendusta-pendusta telah sesat.”




ADAKAH MAKHLUK YANG MENGUTUS TUHAN????

 

Ini adalah diskusi pribadi saya lewat email dengan salah satu staf IDI (Isa dan Islam) yang mengaku bernama SLAMET dan isi entri ini adalah sama persis tanpa ada pengurang dan penambahan isi email.


Dan untuk para pembaca blog saya ini,  saya sendiri tidak membenarkan secara sepihak akan diri saya dalam diskusi ini, melainkan penilaian saudara secara objektif yang akan menilainya, karena kebenaran yang mutlak hanyalah milik ALLAH.SWT.
Maksud dan tujuan menerbitkan email dalam blog ini hanyalah semata-mata untuk pembelajaran bersama tentang situs IDI dan perlu diketahui jika email ini saya tayangkan diblog saya ini setelah saya tidak menerima lagi email balasan dari lawan diskusi saya semenjak tanggal terakhir yang tercantum didalam email.
Dan bagi para pembaca, untuk diketahui agar tidak terjadi kebingungan dalam membaca isi entri ini maka dalam membacanya haruslah dari bawah tulisan ini, karena urutan email dan sambungan balasannya adalah dari bawah keatas.
trimakasih atas kunjungannya.....serta mohon saran dan kritiknya dan maaf jika ada bahan yang saya kutip dari blog yang lain tanpa menyebutkan sumbernya satu persatu. (yudi gimin)
 

RE: Untuk saudara Yudianto - Menanggapi "Isa Al-Masih adalah Tuhan yang diutus."

Senin, 8 Oktober, 2012 21:52
Dari:
Tambahkan Pengirim ke Kontak
Kepada:
"Slamet" <Slamet@idionline.info>
saudara slamet.....
trimakasih atas email anda.....tapi sayang saya yang sudah lebih dari 15 tahun menggeluti ilmu sastra sama sekali tidak mendapat pelajaran dari keterangan anda, justru ilmu tata bahasa yang dasar saja seakan-akan terpental menganalisa penjelasan anda. saya juga gak tahu ilmu bahasa model apa yang anda pakai untuk menafsirkan suatu kalimat dari ayat tersebut. maaf saudara slamet...bukan maksud saya yang demikian tetapi menafsirkan suatu kalimat terlebih itu adalah kalimat suci haruslah dengan ilmu yang mempeni tidak hanya dengan sebuah retorika atau pemaksaan retorika tersebut dan disini saya lihat anda sangat memaksakan penafsiran arti bahasa dari kalimat tersebut.

saudara yang slamet yang terhormat....
ayat tersebut sangat jelas...dan teramat jelas walau dipandang dari sudut manapun bahwa ALLAH dan yesus adalah kepribadian yang terpisah serta bediri dalam koridor masing-masing.
yang mengutus yesus adalah ALLAH, dan yang diutus ALLAH adalah yesus. jadi dua pribadi tersebut tidak bisa disatukan dengan dalih apapun dan dalam kontek apapun juga.

terus terang saudara slamet...disini saya jadi bertanya-tanya kira2 dari mana anda mendapat penjelasan yang sperti ini. dan saya juga prihatin dengan doktrin semacam ini karena menurut saya ini adalah suatu pembodohan dalam ilmu bahasa. maaf disini saya bicara sebagai komunitas study ilmu bahasa bukan yang lain. saya hanya bisa membayangkan apalah jadinya jika pemahaman anda diterapkan dalam kurikulum bahasa indonesia. sekali lagi maaf saudara slamet, agar tidak berputar-putar..tunjukkan kepada saya ilmu bahasa apa dan dari mana asalnya sehingga anda dapat menganalisa dan menafsirkan ayat tersebut dengan menyatukan dua individu yang nota bene adalah objek dan subjek yang berbeda dapat anda jadikan menjadi satu objek atau satu subjek yang sama bentuk dan kedudukannya.


jika ada yang membaca pastilah ada objek yang dibaca.
jika ada yang makan pastilah ada yang makan.
jika ada yang bicara pastilah ada yang dibicarakan.
jika ada yang bekerja pastilah ada yang dikerjakan.
begitu juga, jika ada yang menyuruh pastilah ada yang disuruh.


sekali lagi maaf saudara slamet...saya hanya butuh jawaban yang berdasarkan ilmu pengetahuan bukan sebuah retorika yang buta akan ilmu.

semoga anda bisa merenungi lagi analisa anda diatas dan membiarkan kejujuran hati dan logika anda mencari kebenaran yang hakiki dengan ilmu yang ada serta mengesampingkan ego dan doktrin yang pernah anda terima. saya yakin sekali jika anda cerdas dalam berfikir, maka anda akan menemukan kebenaran itu.

trimakasih.
--- Pada Sen, 8/10/12, Slamet <Slamet@idionline.info> menulis:

Dari: Slamet <Slamet@idionline.info>
Judul: RE: Untuk saudara Yudianto - Menanggapi "Isa Al-Masih adalah Tuhan yang diutus."
Kepada: "Yudianto Gimin" <yudiantogimin@yahoo.com>
Tanggal: Senin, 8 Oktober, 2012, 12:04 PM


Saudara Yudianto,
Terimakasih atas tanggapannya. Kami menghargai pandangan saudara, ijinkanlah kami menanggapi tentang Isa Al-Masih adalah Tuhan yang diutus."
Sebuah ayat lain dalam Kitab Suci yang berarti pengutusan Isa Al-Masih. “Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.” (Injil, Rasul Besar Yohanes 17:3)
Saudara Yudianto, mari kita perhatikan makna “Pengutusan" yang dilaksanakan Isa Al-Masih.
Dalam jabatan-Nya sebagai utusan, Yesus juga berperan sebagai Nabi. Namun gelar Nabi untuk Isa Al-Masih tidak dapat dipisahkaan dengan gelar Mesias, Raja, dan Iman.
Mungkin ini agak ganjil bagi umat Muslim, Bagaimana Isa Al-Masih yang adalah Tuhan itu diutus?
Ketika Isa Al-Masih datang dalam wujud manusia, Dia berada dalam batasan-batasan inkarnasi. Kemanusiaan-Nya tidak dapat melebihi keilahiaan-Nya, sehingga posisi Bapa saat itu adalah lebih besar. Isa Al-Masih pada posisi sebagai utusan.
Namun ketika Isa Al-Masih naik ke surga maka Dia yang adalah Allah itu sendiri kembali dalam pada eksistensi-Nya yang hakiki.
Jika Saudara Yudianto berkenan, kami persilakan untuk membaca pada url http://tinyurl.com/c4phapd untuk mendapat informasi lebih tentang Isa Al-Masih.
Kiranya dengan mempelajari dan merenungkan isi dari situs ini Saudara akan mendapat berkah dari Allah.
Wassalam,
 
Slamet
Staf, Isa dan Islam
 
NB: Sukakah saudara akan Al-Fatihah? Terimalah renungan mingguan “Isa dan Al-Fatihah”! Email singkat (170 kata) memberi tafsiran Isa Al-Masih pada surah terpenting ini. Klik disini untuk informasi. Silakan mendaftar untuk menerimanya!


From: Yudianto Gimin [mailto:yudiantogimin@yahoo.com]
Sent: Fri 10/5/2012 7:19 AM
To: Slamet
Subject: RE: Untuk saudara Yudianto - Menanggapi "Apakah istilah "Tuhan" sama dengan Allah?"
trimakasih saudara slamet............
saudara slamet, saya juga menghargai jawaban anda walau jawaban anda adalah jawaban umum yang sering saya baca dan dengar dan jawaban seperti itu sangat tidak memuaskan logika ketuhanan saya. jangankan saya, bahkan teman2 kristen sendiri ada yang menolak jawaban tersebut.
saudara slamet....sudah jelas sekai apa yang dikatakan injil dan Al-quran bahwa Isa-Almasih adalah seorang utusan bukan Tuhan ALLAH.

Yoh 17:3… “Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu satunya Allah yang benar, dan mengenal Isa al Masih yang telah Engkau utus”

Lukas 24:19....Perkara-perkara yang berlaku kepada Isa, orang Nasaret itu,” jawab mereka. “Dia seorang nabi di sisi Allah dan pada pandangan semua orang.”

Yohanes 14:24 dan perkataan yang kamu dengar itu bukanlah daripadaku, melainkan dari Bapa yang MENGUTUS aku..

Lukas 4:7-8 Tetapi Yesus berkata kepadanya: “Ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!”

Yohanes 4:19 Kata perempuan itu kepada-Nya: “Adonay, nyata sekarang padaku, bahwa anda seorang nabi.

Kisah Para Rasul 3:13 Allah Abraham, Ishak dan Yakub, Allah nenek moyang kita telah memuliakan hamba-Nya, yaitu Yesus......


saudara slamet...memang jelas sekali bahwa Yesus adalah seorang utusan ALLAH atau Nabi/Rosul ALLAH. BUKAN TUHAN ALLAH.

jika anda tidak keberatan, silahkan anda tafsirkan ayat2 diatas tersebut.

terimakasih.
--- Pada Kam, 4/10/12, Slamet <Slamet@idionline.info> menulis:

Dari: Slamet <Slamet@idionline.info>
Judul: RE: Untuk saudara Yudianto - Menanggapi "Apakah istilah "Tuhan" sama dengan Allah?"
Kepada: "Yudianto Gimin" <yudiantogimin@yahoo.com>
Tanggal: Kamis, 4 Oktober, 2012, 8:10 PM

Saudara Yudianto,
Terima kasih atas emailnya dan kami menghargai pandangan. Pada kesempatan ini kami akan menanggapi “Apakah istilah “Tuhan” sama dengan Allah?”
Saudara Yudianto, untuk menjawab istilah “Tuhan” yang terdapat dalam Injil, Rasul Lukas 2:11, “Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.” Sebenarnya sudah kami jawab pada email sebelumnya, yang menurut saudara jawaban kami membias.
Namun tidak menjadi masalah, bagi kami. Untuk ini kami copykan email tersebut.
Kata “Lord” atau “Tuhan” dalam Bahasa Yunani adalah “kurios.” Kurios dapat diterjemahkan sebagai “tuan” dan “Tuhan” menurut konteks. Kata “Tuhan” pada umumnya menunjukkan kepada keilahian Isa Al-Masih.
Dalam Injil Rasul Besar Matius 3:3 kita membaca, “Persiapkan jalan untuk Tuhan.” Ayat ini dikutip dari Kitab Nabi Yesaya 40:3. “Ada suara yang berseru-seru: "Persiapkanlah di padang gurun jalan untuk TUHAN, luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita!”
Dalam Kitab Nabi Yesaya kata Ibrani untuk Tuhan ialah “YAHWEH”. Di mana YAHWEH adalah nama Allah dalam sebelum inkrnasi. Bila ayat ini dikutip dalam Injil dan diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani, Kurios yang berati Tuhan itu yang dipakai.
Sekarang mari kita perhatikan ucapan Rasul Tomas ketika dia menyadari tentang identitas Isa Al-Masih, ia mengatakan, “Ya Tuhanku dan Allahku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 24:28). Di sini “Tuhan” dan “Allah” merupakan sinonim. Hal yang sama terdapat dalam Injil, Surat Yudas 25, “Allah yang esa, Juruselamat kita oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, bagi Dia adalah kemuliaan, kebesaran, kekuatan dan kuasa sebelum segala abad dan sekarang dan sampai selama-lamanya. Amin.”
Akhirnya, yang penting diingat ialah Ketuhanan Isa Al-Masih tidak bergantung pada pemakaian istilah “Tuhan.” Namun pada umumnya pemakaian istilah “Tuhan” berhubungan dengan Isa Al-Masih dalam Injil berhubungan dengan keilahian-Nya.
Jadi Isa Al-Masih adalah Allah (YAHWEH) yang telah menjadi manusia, mati di kayu salib untuk menebus manusia yang percaya kepada-Nya.
Jika Saudara Yudianto berkenan untuk mengetahui Isa Al-Masih, kami persilakan saudara membaca artikel pada link ini: Siapakah Isa Al-Masih itu?
Kiranya dengan mempelajari dan merenungkan isi dari artikel ini, Saudara akan mendapat berkah dari Allah.
Wassalam,
 
Slamet
Staf, Isa dan Islam
 
NB: Sukakah saudara akan Al-Fatihah? Terimalah renungan mingguan “Isa dan Al-Fatihah”! Email singkat (170 kata) memberi tafsiran Isa Al-Masih pada surah terpenting ini. Klik disini untuk informasi. Silakan mendaftar untuk menerimanya!


From: Yudianto Gimin [mailto:yudiantogimin@yahoo.com]
Sent: Mon 10/1/2012 3:04 PM
To: Slamet
Subject: RE: Untuk saudara Yudianto - Menanggapi tentang istilah "Anak Allah"..
saudara slamet....
terus untuk tanggapan yang lainnya mana mas slamet..masa cuma satu saja...padahal ada 4 pertanyaan dari saya.

kalaupun anda tidak bersedia menjawab, itu juga tidak menjadi masalah buat saya.
trimakasih.

--- Pada Sen, 1/10/12, Slamet <Slamet@idionline.info> menulis:

Dari: Slamet <Slamet@idionline.info>
Judul: RE: Untuk saudara Yudianto - Menanggapi tentang istilah "Anak Allah"..
Kepada: "Yudianto Gimin" <yudiantogimin@yahoo.com>
Tanggal: Senin, 1 Oktober, 2012, 12:51 PM

Saudara Yudianto,
Harapan kami saudara selalu dalam lindungan Allah. Terima kasih atas emailnya dan kami juga menghargai pandangan saudara. Pada kesempatan ini ijinkanlah kami menanggapi tentang istilah "Anak Allah".
Saudara Yudianto, dalam Injil , bentuk jamak "anak-anak Allah" ditujukan kepada manusia dengan persyaratan tertentu yaitu manusia yang diangkat oleh Allah menjadi anak karena percaya kepada Isa Al-Masih. "Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;" (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:12)

Namun gelar "Anak Allah" dalam bentuk tunggal hanya ditujukan kepada Isa Al-Masih. Injil, Rasul Lukas 1:32. “Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya,”
Tidak pernah ada seorang nabi yang disebut sebagai "Anak Allah", bahkan tidak ada gelar "Anak Allah" dalam bentuk tunggal buat manusia.
Maka, istilah "Anak Allah" itu tidak berarti Allah sebagai makhluk biologis, kawin, kemudian mempunyai anak. Cara penggunaan istilah ini, menyatakan hubungan kedekatan seseorang dengan Allah. Dalam hal ini Allah dipandang sebagai seorang Bapa.

Isa Al-Masih tahu pasti hubungan-Nya yang khas dengan Allah, yang disapanya dengan akrab "Abba". Dengan latar belakang inilah dapat dipahami jika Isa Al-Masih memakai istilah "Anak" untuk menyatakan hubungan-Nya dengan Allah sebagai Bapa. Dia menyatakan keakraban antara Dia dengan Allah persis sama keakraban seorang anak dengan BapaNya.

Istilah “Anak Allah” dalam Injil ialah menyatakan kedudukan Isa Al-Masih dalam Allah Tritunggal, sebagai “Anak Allah Bapa” (tunggal) , yang menyatakan ke-Mesias-an dan kesupranaturalan dari Isa Al-Masih yang dilahirkan dengan benih Ilahi (kandungan dari Roh Kudus). Sebutan “Anak” bagi Isa Al-Masih, berarti merefleksikan kehidupan Ilahi sehingga manusia mengenal Allah yang sejati dalam pribadi Isa Al-Masih,.
Jadi, gelar Anak Allah dalam bentuk tunggal hanya dimiliki oleh Isa Al-Masih. Karena Dialah yang sehakekat dengan Allah. (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1,2)
Jika Saudara Yudianto berkenan untuk mengetahui Isa Al-Masih, kami persilakan saudara membaca artikel pada link ini: Siapakah Isa Al-Masih tu?
Kiranya dengan mempelajari dan merenungkan isi dari artikel ini, Saudara akan mendapat berkah dari Allah.
Wassalam,
 
Slamet
Staf, Isa dan Islam
 
NB: Sukakah saudara akan Al-Fatihah? Terimalah renungan mingguan “Isa dan Al-Fatihah”! Email singkat (170 kata) memberi tafsiran Isa Al-Masih pada surah terpenting ini. Klik disini untuk informasi. Silakan mendaftar untuk menerimanya!


From: Yudianto Gimin [mailto:yudiantogimin@yahoo.com]
Sent: Fri 9/28/2012 7:42 PM
To: Slamet
Subject: RE: Untuk saudara Yudianto - Menanggapi tentang kata "Tuhan".
saudara slamet yang terhormat....

maaf jika jawaban anda menurut saya terlalu bias dan kurang mengena. saya juga sefaham jika Tuhan adalah sinonim dari ALLAH, tapi jika anda tidak keberatan sebaiknya anda menjawab poin dari uraian dan pertanyaan saya dari email terdahulu, karena sama sekali anda tidak menyentuhnya, padahal pertanyaan2 saya juga mengacu pada argumen anda sendiri dan  dalam email yang lalu saya tidak pernah mempertanyakan KURIOS  karena yang saya tanyakan adalah:

1. “Sesudah dibaptis, Yesus Kristus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya, lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan." (Injil Rasul Besar Matius 3:16,17)
Kesaksian utusan Allah Yohanes Pembaptis : “Dan aku telah melihat-Nya dan memberi kesaksian: Ia inilah Anak Allah." (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:34)
Matius 3:16,17: artikulasi disini adalah anak ALLAH yang artinya Yesus bukan ALLAH, melainkan anak ALLAH. dan jika demikian berarti disini ada dua kepribadian yang terpisah dengan jelas, yakni yesus dan ALLAH. bukankah diayat tersebut dengan gamblang dijelaskan bahwa yesus ada waktu itu dan ada suara yang bukan perkataan yesus. jadi jelas bukan jika yesus bukan ALLAH begitu juga pada Yohanes 1:34.
 
anak ALLAH berarti bukan ALLAH.
bagaimana menurut anda?

2.
Kesaksian Isa Al-Masih sendiri : Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan. (Injil, Rasul Besar Yohanes 13:13)

sekiranya anda dapat mencantumkan ayat tersebut dengan bahasa ibrani, sehingga kita bisa tahu bahwa apakah ada kata tuhan dalam kalimat ayat tersebut.
3. Kesaksian Malaikat Gabriel : “Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud”. (Injil, Rasul Lukas 2:11)
sekarang silahkan anda buka dan  bandingkan dengan Alkitab di luar negri. apakah ada kata God (Tuhan) di dalam ayat Lukas 2:11?

The Message Bible
A Savior has just been born in David's town, a Savior who is Messiah and Master.
sumber :
http://www.sabda.org/sabdaweb/bible/chapter/?b=42&c=2&version=message&lang=indonesia&theme=clearsky

kira2 mana yang benar ya??????? (bandingkan kata TUHAN dengan MASTER)


4.
Kesaksian muridNya, Natanael : Kata Natanael kepada-Nya: "Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!" (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:49)
Rabi atau Rabbi (Ibrani Klasik רִבִּי ribbī;; Ashkenazi modern dan Israel רַבִּי rabbī) dalam Yudaisme, berarti "guru", atau arti harafiahnya "yang agung". Kata "Rabi" berasal dari akar kata bahasa Ibrani RaV, yang dalam bahasa Ibrani alkitabiah berarti "besar" atau "terkemuka, (dalam pengetahuan)".
Dalam aliran-aliran Yudea kuno, kaum bijaksana disapa sebagai רִבִּי (Ribbi atau Rebbi) — dalam abad-abad belakangan ini diubah ucapannya menjadi Rabi ("guruku"). Istilah sapaan penghormatan ini lambat laun dipergunakan sebagai gelar, dan akhiran pronomina "i" ("-ku") kehilangan maknanya karena seringnya kata ini digunakan. Di Eropa Timur, Rabi diucapkan sebagai "Ravin," (Раввин).
Peranan Rabi dalam masyarakat Yahudi mempunyai banyak sisi, dari dulu sampai sekarang. Di zaman dahulu, Rabbi merupakan gelar seseorang yang terpelajar, yaitu guru yang menguasai keseluruhan 613 mitzvot (hukum agama) Yahudi, atau orang yang ditunjuk sebagai pemimpin agama di komunitasnya. Saat ini rabi-rabi masih bertanggungjawab untuk mengajarkan ajaran agama Yahudi secara umum, dan Halakha (aturan-aturan agama) secara khusus; dan umumnya berhak menentukan penerapan hukum Yahudi

apakah saudara slamet punya literatur yang mengatakan Rabi adalah Tuhan menurut bahasa ibrani?
jika ada tolong bagikan kepada saya....!


sekiranya inilah poin penting yang harus anda tanggapi satu persatu, bukan membias kepada topik yang lain. semoga kejujuran hati dan nurani bisa membukakan pintu hidayah dari ALLAH SWT.  terimakasih.


--- Pada Jum, 28/9/12, Slamet <Slamet@idionline.info> menulis:

Dari: Slamet <Slamet@idionline.info>
Judul: RE: Untuk saudara Yudianto - Menanggapi tentang kata "Tuhan".
Kepada: "Yudianto Gimin" <yudiantogimin@yahoo.com>
Tanggal: Jumat, 28 September, 2012, 12:32 PM

 Saudara Yudianto,
Bagaimana kabarnya, harapan kami saudara selalu dalam lindumgan Allah. Terima kasih atas emailnya dan kami juga menghargai pandangan saudara. Pada kesempatan ini ijinkanlah kami menanggapi tentang kata "Tuhan".
Kata “Lord” atau “Tuhan” dalam Bahasa Yunani adalah “kurios.” Kurios dapat diterjemahkan sebagai “tuan” dan “Tuhan” menurut konteks. Kata “Tuhan” pada umumnya menunjukkan kepada keilahian Isa Al-Masih.
Dalam Injil Rasul Besar Matius 3:3 kita membaca, “Persiapkan jalan untuk Tuhan.” Ayat ini dikutip dari Kitab Nabi Yesaya 40:3. “Ada suara yang berseru-seru: "Persiapkanlah di padang gurun jalan untuk TUHAN, luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita!”
Dalam Kitab Nabi Yesaya kata Ibrani untuk Tuhan ialah “YAHWEH”. Di mana YAHWEH adalah nama Allah dalam sebelum inkrnasi. Bila ayat ini dikutip dalam Injil dan diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani, Kurios yang berati Tuhan itu yang dipakai.

Sekarang mari kita perhatikan ucapan Rasul Tomas ketika dia menyadari tentang identitas Isa Al-Masih, ia mengatakan, “
Ya Tuhanku dan Allahku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 24:28). Di sini “Tuhan” dan “Allah” merupakan sinonim. Hal yang sama terdapat dalam Injil, Surat Yudas 25, “Allah yang esa, Juruselamat kita oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, bagi Dia adalah kemuliaan, kebesaran, kekuatan dan kuasa sebelum segala abad dan sekarang dan sampai selama-lamanya. Amin.”

Akhirnya, yang penting diingat ialah Ketuhanan Isa Al-Masih tidak bergantung pada pemakaian istilah “Tuhan.” Namun pada umumnya pemakaian istilah “Tuhan” berhubungan dengan Isa Al-Masih dalam Injil berhubungan dengan keilahian-Nya.
Jadi Isa Al-Masih adalah Allah (YAHWEH) yang telah menjadi manusia, mati di kayu salib untuk menebus manusia yang percaya kepada-Nya.
Jika Saudara Yudianto berkenan untuk mengetahui Isa Al-Masih, kami persilakan saudara membaca artikel pada link ini: Siapakah Isa Al-Masih itu?
Kiranya dengan mempelajari dan merenungkan isi dari artikel ini, Saudara akan mendapat berkah dari Allah.
Wassalam,
 
Slamet
Staf, Isa dan Islam
 
NB: Sukakah saudara akan Al-Fatihah? Terimalah renungan mingguan “Isa dan Al-Fatihah”! Email singkat (170 kata) memberi tafsiran Isa Al-Masih pada surah terpenting ini. Klik disini untuk informasi. Silakan mendaftar untuk menerimanya!


From: Yudianto Gimin [mailto:yudiantogimin@yahoo.com]
Sent: Fri 9/21/2012 11:21 PM
To: Slamet
Subject: RE: Untuk saudara Yudianto - Menanggapi "Isa Al-Masih adalah Tuhan karena wahyu Allah."
saudara slamet yang terhormat...........

1. “Sesudah dibaptis, Yesus Kristus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya, lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan." (Injil Rasul Besar Matius 3:16,17)
Kesaksian utusan Allah Yohanes Pembaptis : “Dan aku telah melihat-Nya dan memberi kesaksian: Ia inilah Anak Allah." (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:34)
Matius 3:16,17: artikulasi disini adalah anak ALLAH yang artinya Yesus bukan ALLAH, melainkan anak ALLAH. dan jika demikian berarti disini ada dua kepribadian yang terpisah dengan jelas, yakni yesus dan ALLAH. bukankah diayat tersebut dengan gamblang dijelaskan bahwa yesus ada waktu itu dan ada suara yang bukan perkataan yesus. jadi jelas bukan jika yesus bukan ALLAH?
Yohanes 1:34: anak ALLAH berarti bukan ALLAH.

2.
Kesaksian Isa Al-Masih sendiri : Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan. (Injil, Rasul Besar Yohanes 13:13)

sekiranya anda dapat mencantumkan ayat tersebut dengan bahasa ibrani, sehingga kita bisa tahu bahwa apakah ada kata tuhan dalam kalimat ayat tersebut.

3.
Kesaksian Malaikat Gabriel : “Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud”. (Injil, Rasul Lukas 2:11)
sekarang silahkan anda buka dan  bandingkan dengan Alkitab di luar negri. apakah ada kata God (Tuhan) di dalam ayat Lukas 2:11?

The Message Bible
A Savior has just been born in David's town, a Savior who is Messiah and Master.
sumber :
http://www.sabda.org/sabdaweb/bible/chapter/?b=42&c=2&version=message&lang=indonesia&theme=clearsky

kira2 mana yang benar ya???????
4. Kesaksian Kepala Pasukan Romawi yang menyalibkan Isa Al-Masih: Kepala pasukan dan prajurit-prajuritnya yang menjaga Yesus Kristus menjadi sangat takut ketika mereka melihat gempa bumi dan apa yang telah terjadi, lalu berkata: "Sungguh, Ia ini adalah Anak Allah." (Injil , Rasul Besar Matius 27:54)

anak ALLAH bukan berarti ALLAH lho ya.....

5..
Kesaksian muridNya, Natanael : Kata Natanael kepada-Nya: "Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!" (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:49)
Rabi atau Rabbi (Ibrani Klasik רִבִּי ribbī;; Ashkenazi modern dan Israel רַבִּי rabbī) dalam Yudaisme, berarti "guru", atau arti harafiahnya "yang agung". Kata "Rabi" berasal dari akar kata bahasa Ibrani RaV, yang dalam bahasa Ibrani alkitabiah berarti "besar" atau "terkemuka, (dalam pengetahuan)".
Dalam aliran-aliran Yudea kuno, kaum bijaksana disapa sebagai רִבִּי (Ribbi atau Rebbi) — dalam abad-abad belakangan ini diubah ucapannya menjadi Rabi ("guruku"). Istilah sapaan penghormatan ini lambat laun dipergunakan sebagai gelar, dan akhiran pronomina "i" ("-ku") kehilangan maknanya karena seringnya kata ini digunakan. Di Eropa Timur, Rabi diucapkan sebagai "Ravin," (Раввин).
Peranan Rabi dalam masyarakat Yahudi mempunyai banyak sisi, dari dulu sampai sekarang. Di zaman dahulu, Rabbi merupakan gelar seseorang yang terpelajar, yaitu guru yang menguasai keseluruhan 613 mitzvot (hukum agama) Yahudi, atau orang yang ditunjuk sebagai pemimpin agama di komunitasnya. Saat ini rabi-rabi masih bertanggungjawab untuk mengajarkan ajaran agama Yahudi secara umum, dan Halakha (aturan-aturan agama) secara khusus; dan umumnya berhak menentukan penerapan hukum Yahudi

apakah saudara slamet punya literatur yang mengatakan Rabi adalah Tuhan menurut bahasa ibrani?
jika ada tolong bagikan kepada saya....!

trimakasih atas responnya, semoga kaatuhidan yang kita pegang semua berdasarkan ilmiah dan ilmu pengetahuan, bukan kepercayaan buta dan doktrin semata.

--- Pada Jum, 21/9/12, Slamet <Slamet@idionline.info> menulis:

Dari: Slamet <Slamet@idionline.info>
Judul: RE: Untuk saudara Yudianto - Menanggapi "Isa Al-Masih adalah Tuhan karena wahyu Allah."
Kepada: "Yudianto Gimin" <yudiantogimin@yahoo.com>
Tanggal: Jumat, 21 September, 2012, 1:14 PM

Saudara Yudianto,
Terima kasih atas emailnya. Kami juga menghargai pandangan saudara dan pada kesempatan ini ijinkanlah kami menanggapi “Isa Al-Masih adalah Tuhan karena wahyu Allah.”
Saudara Yudianto, Isa Al-Masih disebut Anak Allah atau Tuhan karena Alkitab menulis demikian.
Isa Al-Masih adalah Tuhan/Anak Allah, karena kesaksian Allah sendiri: “Sesudah dibaptis, Yesus Kristus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya, lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan." (Injil Rasul Besar Matius 3:16,17)
Kesaksian Isa Al-Masih sendiri : Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan. (Injil, Rasul Besar Yohanes 13:13)
Kesaksian Malaikat Gabriel : “Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud”. (Injil, Rasul Lukas 2:11)
Kesaksian utusan Allah Yohanes Pembaptis : “Dan aku telah melihat-Nya dan memberi kesaksian: Ia inilah Anak Allah." (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:34)
Kesaksian muridNya, Natanael : Kata Natanael kepada-Nya: "Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!" (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:49)
Kesaksian Kepala Pasukan Romawi yang menyalibkan Isa Al-Masih: Kepala pasukan dan prajurit-prajuritnya yang menjaga Yesus Kristus menjadi sangat takut ketika mereka melihat gempa bumi dan apa yang telah terjadi, lalu berkata: "Sungguh, Ia ini adalah Anak Allah." (Injil , Rasul Besar Matius 27:54)
Misi Isa Al-Masih ke dunia adalah untuk melakukan kehendak BapaNya di sorga yaitu menyelamatkan manusia berdosa dari hukuman neraka melalui kematian di kayu salib.
Semoga bermanfaat bagi saudara. Jika berkenan kami persilakan membaca artikel pada url http://tinyurl.com/c4phapd untuk mendapat informasi lebih tentang Isa Al-Masih.
Wassalam,
 
Slamet
Staf, Isa dan Islam
 
NB: Sukakah saudara akan Al-Fatihah? Terimalah renungan mingguan “Isa dan Al-Fatihah”! Email singkat (170 kata) memberi tafsiran Isa Al-Masih pada surah terpenting ini. Klik disini untuk informasi. Silakan mendaftar untuk menerimanya!


From: Yudianto Gimin [mailto:yudiantogimin@yahoo.com]
Sent: Thu 9/20/2012 7:13 PM
To: Slamet
Subject: RE: Untuk saudara Yudianto - Menanggapi bahwa Isa tidak mengaku sebagai Tuhan dan tidak meminta untuk disembah.
trimakasih juga sadara slamet...........
saya juga sudah membaca email anda......
kita semua punya keyakinan masing2....jika anda meyakini Isa-Almasih adalah Tuhan ALLAH anda...dan kami sebagai muslim sangat menghormati keyakinan anda. Karena kami umat muslim hanya menyembah ALLAH.SWT...dan Isa-Almasih dalam islam hanyalah manusia biasa dan beliau adalah seorang rosul utusan ALLAH. SWT.
trimakasih.

--- Pada Kam, 20/9/12, Slamet <Slamet@idionline.info> menulis:

Dari: Slamet <Slamet@idionline.info>
Judul: RE: Untuk saudara Yudianto - Menanggapi bahwa Isa tidak mengaku sebagai Tuhan dan tidak meminta untuk disembah.
Kepada: "Yudianto Gimin" <yudiantogimin@yahoo.com>
Tanggal: Kamis, 20 September, 2012, 2:27 PM

Saudara Yudianto,
Terima kasih atas emailnya. Kami menghargai pandangan saudara dan pada kesempatan ini ijinkanlah kami menanggapi bahwa Isa tidak mengaku sebagai Tuhan dan tidak meminta untuk disembah.
Saudara Yudianto, Kalau Isa Al-Masih dikatakan bukan Allah karena dalam Injil tidak ada ayat yang mengatakan “Akulah Allah Tuhan-mu, sembahlah Aku saja” sebenarnya tidak tepat.
Pernyataan semacam ini sudah lama muncul, hal inilah yang dituntut oleh para penyembah berhala masa lampau. Pada waktu itu, mereka hanya mengetahui bahwa yang dinamai Allah itu jikalau Dia hanya disembah. Dan apa atau siapa yang disembah dengan sujud atau berlutut itulah (dianggap) Allah!
Saudara Yudianto, Allah disembah bukan karena Dia menuntut sembahlah saya...sebab saya menciptakan kamu, saya tidak dilahirkan dan tidak melahirkan”. Allah disembah karena kedahsyatan kuasa, kemuliaan dan kasih-Nya yang menggetarkan hati manusia.
Demikian halnya dengan Isa Al-Masih, memang Dia tidak pernah melarang orang lain datang tersungkur di depan kakiNya. Lebih dari itu Isa Al-Masih (sebagai Yang Awal dan Yang Akhir) menghendaki orang yang menyembahNya adalah orang yang mengasihi-Nya dengan sepenuh hati, berserah kepada-Nya, hatinya bergetar penuh rasa hormat.
Saat ini memang banyak orang yang menolak Isa Al-Masih sebagai Allah tetapi suatu saat semua orang dengan hati yang bergetar akan bertekuk lutut dan “segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," ( Injil, Surat Filipi 2 :10-11)
Saudara Yudianto, sampai saat ini Isa Al-Masih menawarkan keselamatan kepada semua umat manusia yang mau menerimanya. Jika berkenan silakan saudara membaca dan merenungkan Jalan Keselamatan pada situs link ini: Keselamatan
Kiranya dengan mempelajari dan merenungkan isi dari situs ini Saudara akan mendapat berkah dari Allah.
Wassalam,
 
Slamet
Staf, Isa dan Islam
 
NB: Sukakah saudara akan Al-Fatihah? Terimalah renungan mingguan “Isa dan Al-Fatihah”! Email singkat (170 kata) memberi tafsiran Isa Al-Masih pada surah terpenting ini. Klik disini untuk informasi. Silakan mendaftar untuk menerimanya!


From: Yudianto Gimin [mailto:yudiantogimin@yahoo.com]
Sent: Wed 9/19/2012 10:26 PM
To: Slamet
Subject: RE: Untuk saudara Yudianto - Menanggapi "lebih beriman kepada wahyu Allah."
saudara slamet yang budiman..........

"Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, kamu tidak dipandang beragama sedikitpun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil dan Al Qur'an yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu". (QS. Al-Maaidah[5]:68)

- umat islam sudah menegakkan taurat...lihatlah semua muslim bersunat dan tidak makan babi, dan semua muslim hanya menyembah ALLAH sebagi Tuhan.
- umat islam sudah menegakkan injil dengan tidak menyembah manusia (yesus), karena dalam injil yesus tidak mengaku sebagai Tuhan dan tidak meminta untuk disembah.

“Barangsiapa menyambut kamu, ia menyambut Aku, dan barangsiapa menyambut aku, ia menyambut Dia yang mengutus aku.” (Matius 10:40)

 “Aku akan pergi kepada Bapaku dan Bapamu, Allahku dan Allahmu.”(Yohanes, 20:17)

“Mengapa kau katakan aku baik? Tidak ada yang baik selain Allah.” (Markus, 10:18)


mau yang lain??? saya kira cukup itu saja bang slamet.


- lalu...sudahkah anda menegakkan ajaran taurat dengan bersunat dan tidak memakan babi? atau sudahkah anda menegakkan Al-quran? seperti ayat ini:

ali imran ayat 51 (Isa.as.  berkata)

"sesungguhnya ALLAH Tuhanku dan Tuhanmu, maka kamu sembahlah DIA. inilah jalan yang lurus".

terimakasih, semoga anda cepat mendapat hidayahNYA.
--- Pada Rab, 19/9/12, Slamet <Slamet@idionline.info> menulis:

Dari: Slamet <Slamet@idionline.info>
Judul: RE: Untuk saudara Yudianto - Menanggapi "lebih beriman kepada wahyu Allah."
Kepada: "Yudianto Gimin" <yudiantogimin@yahoo.com>
Tanggal: Rabu, 19 September, 2012, 9:57 PM

Saudara Yudianto,
Terima kasih atas emailnya, kiranya saudara dan keluarga tetap dalam keadaan sehat-walafiat karena pertolongan dari Allah.
Saudara Yudianto, sebelumnya mohon maaf, karena baru hari ini dapat membalas email saudara. Pada kesempatan ini injikanlah kami menanggapi “lebih beriman kepada wahyu Allah.”
Sebagai wahyu Allah, Al-Quran memerintahkan agar umat Muslim beriman kepada kitab-kitab Allah (Qs 2:285). Artinya: Rasul telah beriman kepada Al Qur’an yang diturunkan kepadanya dari Tuhan-nya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah,malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya.
Beriman kepada kitab-kitab Allah hukumnya wajib. Wajib beriman kepada kitab-kitab Allah yang pernah diturunkan kepada para rasul-Nya; maka pengingkaran terhadap salah satu kitab Allah, sama artinya dengan pengingkaran terhadap kitab-kitab Allah.
Mengingkari kitab Allah, sama pula artinya mengingkari kepada Rasulullah, para Malaikat dan kepada Allah. Orang yang mengaku Muslim tetapi mengingkari iman kepada kitab-kitab Allah termasuk yang sesat.
Sebab itu, kita wajib beriman kepada kitab yang diturunkan Allah kepada Nabi Ibrahim dan Nabi Musa berupa lembaran- lembaran (Qs. 53:36-37), Taurat yang diwahyukan kepada nabi Musa ( Qs. 5:44), Zabur yang diturunkan kepada Nabi Daud (Qs. 17:55), dan Injil yang diwahyukan kepada Nabi Isa putra maryam (Qs. 5:44).
Saudara Yudianto, Kitab-kitab Allah ini pada intinya mengenai petunjuk tentang jalan Allah yaitu jalan keselamatan yang dijanjikan Allah kepada mereka sampai juga kepada segenap manusia melalui Isa Al-Masih.
 Isa Al-Masih telah membuat ini, supaya di dalam Dia berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain, sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu.” (Injil, surat Galatia 3:14)
Semoga bermanfaat bagi saudara. Untuk informasi lebih lanjut, saudara dapat membaca artikel pada link ini: Keselamatan
Kiranya dengan mempelajari dan merenungkan isi dari artikel ini, Saudara akan mendapat berkah dari Allah.
Wassalam,
Slamet
Staf, Isa dan Islam
 
NB: Sukakah saudara akan Al-Fatihah? Terimalah renungan mingguan “Isa dan Al-Fatihah”! Email singkat (170 kata) memberi tafsiran Isa Al-Masih pada surah terpenting ini. Klik disini untuk informasi. Silakan mendaftar untuk menerimanya!


From: Yudianto Gimin [mailto:yudiantogimin@yahoo.com]
Sent: Mon 8/6/2012 4:48 PM
To: Slamet
Subject: RE: Untuk saudara Yudianto - Menanggapi "Benarkah Alkitab yang sekarang ini yang sudah tidak murni lagi?"
terimakasih atas balasan anda.

saya akan lebih percaya kepada ALLAH dari pada ucapan manusia.
karena ALLAH telah membuktikan dalam ALQURAN:

Surat Ali Imran ayat 71
“Hai Ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani), mengapa kamu mencampur-adukkan yang haq
dengan yang bathil*, dan menyembunyikan kebenaran** padahal kamu mengetahui?


Surat Al 'Imran ayat 78
Sesungguhnya di antara mereka ada segolongan yang memutar-mutar lidahnya membaca Alkitab, supaya kamu menyangka yang dibacanya itu sebagian dari Alkitab, padahal ia bukan dari Alkitab.

Surat Al Baqoroh ayat 79
Maka kecelakaan yang besar (Neraka Weil) bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri lalu dikatakannya: “Ini dari Allooh”, (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu.Maka kecelakaan besar (Neraka Weil) bagi mereka akibat dari apa yang ditulisnya dengan tangan mereka sendiri, dan kecelakaan besar (Neraka Weil) bagi mereka, akibat dari apa yang mereka kerjakan.”

Surat Al Maa-idah ayat 13
(Tetapi) karena mereka melanggar janjinya,Kami kutuk mereka dan Kami jadikan hati mereka keras membatu. Mereka suka mengubah perkataan (Firman Allooh) dari tempat-tempatnya, dan mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka telah diperingatkan dengannya, dan kamu (Muhammad) senantiasa akan melihat pengkhianatan dari mereka kecuali sekelompok kecil diantara mereka (yang tidak berkhianat), maka maafkan lah mereka dan biarkanlah mereka. Sesungguhnya Allooh menyukai orang-orang yang berbuat baik.

Surat al-Baqarah ayat 75
Apakah kamu masih mengharapkan mereka akan percaya kepadamu, padahal segolongan dari mereka mendengar firman Allah, lalu mereka mengubahnya setelah mereka memahaminya, sedang mereka mengetahui?

Surat al-Ma'ida ayat 13
(Tetapi) karena mereka melanggar janjinya, Kami kutuki mereka, dan Kami jadikan hati mereka keras membatu. Mereka suka merobah perkataan (Allah) dari tempat-tempatnya, dan mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka telah diperingatkan dengannya.
Surat al-Baqarah ayat 41
Janganlah kamu menukarkan ayat-ayat-Ku dengan harga yang rendah.


ayat2 diatas jelas membenarkan bahwa kitab suci terdahulu selain AL-QURAN telah mengalami perubahan karena ulah tangan manusia.
apakah anda mau bukti jika injil sudah dirubah sebagian ayat2nya? saya kira anda sudah tahu akan itu, tetapi anda tetap membenarknnya, sperti ayat Al-quran diatas.


"Langit dan bumi akan berlalu tapi perkataanKu tidak akan berlalu". (Injil, Rasul Besar Matius 24:35)

maksud dari ayat ini adalah: semua didunia ini tidak ada yang kekal dan bisa berubah, tetapi Firman dan Janji ALLAH tidak akan pernah berubah, janji akan hukum diakhirat nanti tenang surga dan neraka ALLAH.

Dan ALLAH akan menjaga FirmanNYA sehingga tidak berubah, sehingga diturunkannya ALQURAN untuk menjaga kebenarannya yang sesungguhnya.

trimakasih.


--- Pada Sen, 6/8/12, Slamet <Slamet@idionline.info> menulis:

Dari: Slamet <Slamet@idionline.info>
Judul: RE: Untuk saudara Yudianto - Menanggapi "Benarkah Alkitab yang sekarang ini yang sudah tidak murni lagi?"
Kepada: "Yudianto Gimin" <yudiantogimin@yahoo.com>
Tanggal: Senin, 6 Agustus, 2012, 12:35 PM

Saudara Yudianto,
Terima kasih atas emailnya, dan kami menghargai pandangan saudara. Pada kesempatan ini ijinkanlah kami akan menanggapi “Benarkah Alkitab yang sekarang ini yang sudah tidak murni lagi?”
Saudara Yudianto, Firman Allah itu tidak berubah dan akan dijaga Allah. Apakah Saudara meragukan penjagaan Allah terhadap dokumenNya?
Kalau Saudara masih ragu dan menganggap Firman Allah itu sudah dirubah dan dipalsukan itu berarti Saudara melecekan kesanggupan Allah yang telah berjanji akan menjaga FirmanNya. Allah menegaskan Alkitab itu adalah petunjuk bagi orang yang bertagwa.
Apakah Allah rela petunjuk-Nya itu di palsukan?
Manusia saja, tidak rela dokumennya dipalsukan, apakah Allah rela dokumenNya dipalsukan? Biarlah kita berpikir sesuai Firman Allah bukan sesuai pendapat manusia. Yang katakan Alkitab sudah dipalsukan itu adalah pendapat manusia, pendapat Firman Allah adalah Allah akan jaga.
Siapa yang saudara percaya? Percaya janji Allah atau percaya kepada perkataan manusia yang hanya ciptaan Allah. Percayalah kepada Allah bukan kepada manusia. Allah bersabda: "Langit dan bumi akan berlalu tapi perkataanKu tidak akan berlalu". (Injil, Rasul Besar Matius 24:35)
Semoga bermanfaat bagi saudara, sampai saat ini Isa Al-Masih terus menawarkan Keselamatan bagi setiap orang yang bersedia menerima-Nya.
Kiranya dengan mempelajari dan merenungkan isinya, Saudara akan mendapat berkah dari Allah.
Wassalam,
 
Slamet
Staf, Isa dan Islam
 
NB: Sukakah saudara akan Al-Fatihah? Terimalah renungan mingguan “Isa dan Al-Fatihah”! Email singkat (170 kata) memberi tafsiran Isa Al-Masih pada surah terpenting ini. Klik disini untuk informasi. Silakan mendaftar untuk menerimanya!


From: Yudianto Gimin [mailto:yudiantogimin@yahoo.com]
Sent: Fri 8/3/2012 12:24 AM
To: Slamet
Subject: RE: Untuk saudara Yudianto - Menanggapi tentang dosa.
ok...terimakasih juga atas penjelasannya........
 kalo menurut saya setiap manusia berdosa sejak dalam kandungan menurut ayat yang anda sampaikan itu adalah bahasa simbolis saja, bukan karena dia telah memikul dari dosa kedua orang tuanya atau dosa adam, melainkan mereka yang ada dikandungan sduah ditakdirkan untuk berbuat dosa didunia ini,mengapa? karena setiap manusia yang lahir didunia tiada yang sempurna (kecuali manusia yang dikehendaki oleh ALLAH) maka manuis itu dapat dipastikan setelah hidup didunia dapat dipastikan akan berbuat dosa, walaupun dengan sengaja atau tidak, walaupun itu dosa ringan atau besar. untuk itu diturunkan agama sebagai jembatan berbuat kebajikan bagi manusia dan dibukanya pintu taubat dan pengampunan untuk membersihkan dosa2 tersebut. sehingga dalam islam telah diatur menurut Al-QURAN bahwa manusia yang belum baliq 9anak kecil) belum bisa memikul dosanya karena dainggap belum mengerti dan faham akan perbuatan yang baik dan benar, dan setelah dia baliq baru dia akan dianggap bisa menanggung dosa dan dihitung juga amalnya.

kemudian yang kedua, (sebelumnya saya mohon maaf) seperti email saya yang pertama, semakin saya mempelajari bibel justru kerancuan yang saya dapatkan, dan menurut pendapat saya apakah bibel yang sekarang ini yang sudah tidak murni lagi yang menyebabkannya. hal ini sudah terbukti bukan??? dengan ayat yang saya sampaikan kemarin (tidak ada dosa waris) sungguh bertentangan sekali dengan ayat yang baru andai sampaikan:

(Sebenarnya dosa warisan adalah suatu status yang didapat seseorang karena dilahirkan karena hubungan antara pria dan wanita). Dimana setiap orang yang dilahirkan secara kedagingan adalah keturunan dari Adam yang telah jatuh di dalam dosa. Sehingga setiap orang secara status dinyatakan berdosa (dosa asal) dihadapan Allah.
Mengenai dosa warisan ini Nabi Daud pun menuliskannya dalam Zabur Kitab Mazmur 58:4, Sejak lahir orang-orang fasik telah menyimpang, sejak dari kandungan pendusta-pendusta telah sesat.”