dan jika anda ingin membaca diskusi ini maka silahkan baca dari BAWAH ke ATAS, karena ini saya copy seperti apa yang ada dalam email.
Rab,17
Jul2013 pada 13:50
17 Jul
Bls: Al-Quran ditambahi si penafsir
DARI Yudianto
Gimin KEPADA 1 penerima
Dari
·
Ke
·
Salma
saudara salma yang budiman...........
langsung saja ya.....saya sangat prihatin sekali karena anda yang
berdiskusi disini yang mencoba untuk membahas tentang kitab suci...ternyata
anda belum bisa membedakan apa yang disebut kitab ASLI, TERJEMAHAN dan
TAFSIRAN, padahal saya sudah memberikan kepada anda apa itu arti terjemahan dan
tafsiran.
yang anda sodorkan
kesaya saat ini adalah Al-Quran Terjemahan dan Tafsiran. dan agar anda lebih
faham maka simak lagi yang berikut ya....wkwkkwkwkkwkwkwkw
1. Al-Quran TERJEMAHAN
itu adalah Al-Quran yang berbahasa arab kemudian diiringi dengan bahasa
setempat (terjemahan), misalnya; bahasa indonesia, dan tidak ada kata2 dalam
kurung serta tidak ada pembahasan khusus yang bersifat keterangan dengan
detail dalam ayat tersebut.
2. Al-Quran TAFSIR itu
adalah Al-Quran yang berbahas arab tetapi diiringi pula bahasa terjemahannya
(sama dengan Quran terjemahan) tetapi ada tanda kurungnya dibagian kata/kalimat
yang perlu ditafsirkan lebih lanjut, serta akan dibahas lebih lanjut dengan
keterangan2 yang jelas berdasarkan ilmu tafsir yang ada bagian perbagian ayat2
tersebut, dan pada saat ini umumnya disebut Al-QURAN TERJEMAHAN dan TAFSIR yang
seperti anda pelajari saat ini.
3. Al-Quran asli adalah
AL-QURAN yang berbahasa ASLI ARAB dan tidak ada bahasa terjemahan maupun tanda
kurungnya.
4. apakah anda sudah
paham akan bahasa Indonesia yang baik dan benar????
dan jika adan
mengatakan:
1.Kami sangat menghargai
kejujuran Yudianto bahwa tidak ada kata 'diciptakan' dalam bahasa aslinya.
Berarti ini adalah tambahan dari si penafsir, bukan? Dan ini juga berarti
Al-Quran mudah ditambah-tambahkan si penafsir. Benar begitu, bukan?
tanggapan saya:
berarti anda benar2
tidak tahu fungsi pokok dari seorang penafsir, hemmm...apakah saya perlu
mengajari anda lagi apa itu arti dan fungsi dari seorang penafsir???
yang jelas anda sampai
detik ini tidak tahu...heeemmmm kasihan sekali anda saudara salma...padahal
dalam kitab suci anda sendiri juga ada tafsirannya.....berarti kitab suci anda
juga dipermainkan oleh sipenafsir ya...wkkwkwkwkkwkw........
2. Nah, menjawab
pertanyaan Yudianto. Tentu ada perbedaan makna bila dalam terjemahan ada kata
'diciptakan' yang sebenarnya tidak ada. Menurut kami, ini tindakan tidak jujur
dari si penafsir.
Sebab ini memengaruhi hakikat yang dimiliki Isa Al-Masih yang adalah
kalimat Allah. Tetapi disebut 'diciptakan'. Tentu ini membuat bingung, bukan?
Bagaimana mungkin kalimat Allah diciptakan? Apakah ketika Yudianto
berkata-kata, maka kata-kata itu menjadi ciptaan? Tentu ini berbeda makna,
bukan?
tanggapan saya:
masa sich...heemmm mana buktinya ada perbedaannya saudara salma???
hahahaha.....buktikan saja jangan hanya beretorika saudara salma.... anak TK
saja bisa kalau demikian...wkwkkwkwkwk, masa gak bisa menjelaskan seperti
saya...hehehehehe, kalau tidak bisa saran saya sebaiknya anda mengundurkan diri
saja dari staff IDI...masa staf IDI gak bisa menafsirkan ayat
Al-Quran..hehehehe....apakah anda bingung dengan kata2 diciptakan tersebut???
kami tidak bingung kok,,,dan yang bingung adalah anda sendiri karena anda
memang tidak faham bahasa arab...hahahahaha...(jangan tersinggung
ya...hehehehe) bukankah nabi Isa dalam Al-Quran diciptakan dengan kalimat ALLAH
yakni "KUN"??? mangkanya jangan hanya KOPY PASTE saja
saudara salma...silahkan cari tafsir dan terjemahan Quran yang lain yang tidak
ada kata diciptakan....masih banyak sekali kok...hahahaha....
dan contoh buat anda,
karena anda belum membacanya dari saya, silahkan dibaca dulu ya....DISINI TIDAK
ADA KATA DICIPTAKAN LHO...hahahaha
.45- (Ingatlah) ketika
malaikat berkata: Ya, Maryam, sesungguhnya ALLAH memberi kabar gembira kepada
engkau dengan kalimat dari padaNYA (yakni seorang anak), namanya Almasih
'Isa anak Maryam yang mempunyai kebesaran didunia dan diakhirat dan
termasuk orang-orang yang dekat kepada Tuhan.
dan yang jelas sampai
detik ini ...umat islam mempunyai satu kitab suci. yakni KITAB SUCI ALQURAN
yang mempunyai bahasa sama yakni bahasa ARAB.
Sekarang gantian saya lagi yang bertanya kepada anda:
1. sebutkan fungsi pokok dari seorang penafsir.
2. apa perbedaan kitab asli dengan kitab terjemahan/tafsiran?
3. sekarang tafsirkan Qs. 3:45 secara jelas dan
lengkap sampai akhir ayat menurut versi anda...sekali lagi sampai akhir ayat
lho.....(karena kaum anda kan udah terkenal sebagai pemenggal ayat...hehehehe..
), sehingga saya bisa mengerti lebih jelas lagi akan arti
penafsiran dari ayat tersebut dan tidak ada lagi kerancuan akan tafsiran
ayat yang ada bunyi "diciptakan" akan berbeda arti dengan yang tidak
ada bunyi tersebut...
saya tunggu jawaban anda
dari ke-3 pertanyaan saya diatas.
sekian dari saya dan terimakasih......
Dari: Salma <Salma@idionline.info>
Kepada: Yudianto Gimin <yudiantogimin@yahoo.com>
Dikirim: Kamis, 11 Juli 2013 20:22
Judul: Al-Quran ditambahi si penafsir
Kepada: Yudianto Gimin <yudiantogimin@yahoo.com>
Dikirim: Kamis, 11 Juli 2013 20:22
Judul: Al-Quran ditambahi si penafsir
[A5]
Salam Yudianto,
Kami senang menerima pertanyaan Yudianto. Dan ijinkanlah kami menanggapi.
Kami sangat menghargai kejujuran Yudianto bahwa tidak ada kata 'diciptakan'
dalam bahasa aslinya. Berarti ini adalah tambahan dari si penafsir, bukan? Dan
ini juga berarti Al-Quran mudah ditambah-tambahkan si penafsir. Benar begitu,
bukan?
Nah, menjawab pertanyaan Yudianto. Tentu ada perbedaan makna bila dalam
terjemahan ada kata 'diciptakan' yang sebenarnya tidak ada. Menurut kami, ini
tindakan tidak jujur dari si penafsir.
Sebab ini memengaruhi hakikat yang dimiliki Isa Al-Masih yang adalah
kalimat Allah. Tetapi disebut 'diciptakan'. Tentu ini membuat bingung, bukan?
Bagaimana mungkin kalimat Allah diciptakan? Apakah ketika Yudianto
berkata-kata, maka kata-kata itu menjadi ciptaan? Tentu ini berbeda makna,
bukan?
Bagaimana menurut Yudianto?
Silakan kunjungi situs kami di http://tinyurl.com/3oj8p6s
atau http://tinyurl.com/9v6rdt2
Wassalam
Salma
Staff, Isa dan Islam
From: Yudianto Gimin [yudiantogimin@yahoo.com]
Sent: Thursday, July 04, 2013 17:54
To: Salma
Subject: Bls: Adakah kata 'diciptakan' dalam Qs. 3:45?
Sent: Thursday, July 04, 2013 17:54
To: Salma
Subject: Bls: Adakah kata 'diciptakan' dalam Qs. 3:45?
saudara salma....apakah anda msh kurang jelas???
sekarang saya jelaskan lagi...dalam ayat tersebut memang tidak ada bahasa asli tentang kata "diciptakan".....dan alasannya sudah panjang lebar saya utarakan kepada anda. dan apakah anda boleh menghilangkan tanda kurung tersebut....jawabnya BOLEH. dan apakah boleh juga menambahkan tanda kurung tersebut? jawabnya juga BOLEH. karena yang bertanda kurung tersebut adalah bersifat TAFSIR(penjelasan).
saudara salma...apakah anda pernah menemui Quran terjemahan lain yang bunyinya tidak ada kata diciptakan dalam terjemahan ayat tersebut? jika belum simak yang berikut ini:
saya kutip dari Tafsir dan terjemahan Al-Quran yang ditulis oleh MAHMUD YUNUS terbitam yahun 1973.
.45- (Ingatlah) ketika malaikat berkata: Ya, Maryam, sesungguhnya ALLAH memberi kabar gembira kepada engkau dengan kalimat dari padaNYA (yakni seorang anak), namanya Almasih 'Isa anak Maryam yang mempunyai kebesaran didunia dan diakhirat dan termasuk orang-orang yang dekat kepada Tuhan.
sekarang saya jelaskan lagi...dalam ayat tersebut memang tidak ada bahasa asli tentang kata "diciptakan".....dan alasannya sudah panjang lebar saya utarakan kepada anda. dan apakah anda boleh menghilangkan tanda kurung tersebut....jawabnya BOLEH. dan apakah boleh juga menambahkan tanda kurung tersebut? jawabnya juga BOLEH. karena yang bertanda kurung tersebut adalah bersifat TAFSIR(penjelasan).
saudara salma...apakah anda pernah menemui Quran terjemahan lain yang bunyinya tidak ada kata diciptakan dalam terjemahan ayat tersebut? jika belum simak yang berikut ini:
saya kutip dari Tafsir dan terjemahan Al-Quran yang ditulis oleh MAHMUD YUNUS terbitam yahun 1973.
.45- (Ingatlah) ketika malaikat berkata: Ya, Maryam, sesungguhnya ALLAH memberi kabar gembira kepada engkau dengan kalimat dari padaNYA (yakni seorang anak), namanya Almasih 'Isa anak Maryam yang mempunyai kebesaran didunia dan diakhirat dan termasuk orang-orang yang dekat kepada Tuhan.
dalam terjemahan diatas,
tidak ada kata diciptakan...tetapi (yakni
seorang anak) . jadi yang bertanda kurung tersebut tetap mengacu pada koridor artikulasi
yang sebenarnya yakni penjelasan tentang seorang putera.
dan apakah jika tanda
kurung tersebut dihilangkan akan merubah arti dari ayat tersebut??? inilah yang
harus anda jawab.
terjemahan yang tanpa
tanda kurung:
.45- ketika malaikat berkata: Ya, Maryam, sesungguhnya ALLAH
memberi kabar gembira kepada engkau dengan kalimat dari padaNYA, namanya
Almasih 'Isa anak Maryam yang mempunyai kebesaran didunia dan diakhirat
dan termasuk orang-orang yang dekat kepada Tuhan.
sekarang tolong jawab pertanyan subjektif saya dibawah ini;
pertanyaan:
tolong jawab ya...apakah terjemahan diatas yang tanpa tanda kurung berbeda artikulasi dan penafsiran dengan terjemahan yang ada tanda kurungnya????
jawab:
a. ada b. tidak ada c. tidak tahu
sekali lagi jawab pertanyan saya diatas...pilih jawaban a, b atau c dan berikan alasannya.
sekian dan terimakasih
sekarang tolong jawab pertanyan subjektif saya dibawah ini;
pertanyaan:
tolong jawab ya...apakah terjemahan diatas yang tanpa tanda kurung berbeda artikulasi dan penafsiran dengan terjemahan yang ada tanda kurungnya????
jawab:
a. ada b. tidak ada c. tidak tahu
sekali lagi jawab pertanyan saya diatas...pilih jawaban a, b atau c dan berikan alasannya.
sekian dan terimakasih
Dari: Salma <Salma@idionline.info>
Kepada: Yudianto Gimin <yudiantogimin@yahoo.com>
Dikirim: Rabu, 3 Juli 2013 21:54
Judul: Adakah kata 'diciptakan' dalam Qs. 3:45?
Kepada: Yudianto Gimin <yudiantogimin@yahoo.com>
Dikirim: Rabu, 3 Juli 2013 21:54
Judul: Adakah kata 'diciptakan' dalam Qs. 3:45?
[A5]
Salam Yudianto,
Kami berterimakasih untuk email Yudianto. Ijinkanlah kami menanggapi.
Kami menghargai penjelasan Yudianto yang panjang dan lebar. Dan kalau boleh
berpendapat, dalam penjelasan Yudianto ada yang terlupakan yaitu berkaitan
dengan pertanyaan kami.
Adakah kata 'diciptakan' dalam bahasa aslinya di Qs. 3:45? Bagaimana
bunyinya? Bagaimana Yudianto?
Sebab kalau boleh berbagi, Isa Al-Masih adalah Allah yang menjadi manusia
(Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1, 14). Dia datang ke dunia untuk menyelamatkan
dan "memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang" (Injil, Rasul Besar
Matius 20:28).
Silakan kunjungi situs kami di http://tinyurl.com/3oj8p6s
atau http://tinyurl.com/9v6rdt2
Wassalam
Salma
Staff, Isa dan Islam
From: Yudianto Gimin [yudiantogimin@yahoo.com]
Sent: Monday, July 01, 2013 19:29
To: Salma
Subject: Bls: Belum terjawab bagaimana bunyinya?
Sent: Monday, July 01, 2013 19:29
To: Salma
Subject: Bls: Belum terjawab bagaimana bunyinya?
trimakasih atas email nalasan anda saudara salma....
sekali lagi saya jelaskan kepada anda, jika terjemahan dalam bahasa indonesia dengan ditandai tanda kurung implementasinya adalah sebuah penafsiran, jadi terjemahantersebut bukan murni terjemahan. mangkanya dalamemail saya yang lalu anda saya jelaskan tentang pengertian tafsir lalu email berikutnya apakah arti dan fungsi terjemahan.
sekali lagi saya jelaskan kepada anda, jika terjemahan dalam bahasa indonesia dengan ditandai tanda kurung implementasinya adalah sebuah penafsiran, jadi terjemahantersebut bukan murni terjemahan. mangkanya dalamemail saya yang lalu anda saya jelaskan tentang pengertian tafsir lalu email berikutnya apakah arti dan fungsi terjemahan.
dan jika keduanya digabungkan akan menghasilkan sebuah terjemahan dimana
maksud2 terjemahan yang tidak mudah untuk dimengerti dilampiri dengan tafsir.
jadi yang bertanda kurung itu adalah hasil sebuah tafsiran, dan yang namanya
tafsir pastilah akan menerangkan dari terjemahan tersebut.
contoh:
kalimat 'dengan
kelahiran seorang putra yang diciptakan'.
"Hai Maryam,
sesungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putera yang
diciptakan) dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya,..."
mari kita simak ayat
yang tidak bertanda kurung:
"Hai Maryam,
sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kalimat
daripada-Nya,......"
jika ditanyakan apa itu,
maka pertanyaannya adalah, Maryam digembirakan oleh apa, atau apa yang telah
menggembiran Maryam?
maka dijawab oleh yang
bertanda kurung tersebut, yakni maryam digembirakan oleh ALLAH dengan hadirnya
seorang anak.
lalu apakah yang
bertanda kurung dan tidak mempunyai arti yang sama? jawabnya adalah YA...tiada
perbedaan dari keduanya.
sampai disini apakah
anda sudah mengerti?
dan perlu anda keahui
juga jika dalam Quran terjemahan yang lainnya kalimat yang berkurung tersebut
ada yang berbunyi "(yakni seorang anak)", ada juga yang berbunyi
"(seorang putra yang soleh)" ada juga "(seorang anak
laki-laki)"...yang semuanya mempunyai artikulasi yang sama yaitu seorang
anak.
saudara salma....yang
bertanda kurung itu sekali lagi adalah sebuah tafsiran dari sebuah kata atau
gabungan kata-kata yang tidak dijelaskan secara langsung sehingga perlu
ditafsirkan, karena bahasa yang digunakan sifatnya adalah terjemahan. dan lain
cerita jika yang membaca adalah orang arab atau yang fasih dalam bahasa arab mungkin
tafsir yang bertanda kurung tersebut tidak perlu digunakan, sehingga Quran yg
asli tidak ada tanda kurungnya.
saudara salma.....
sekali lagi saya
tekankan kepada anda jika anda ingin bicara masalah tafsir AlQuran maka anda
harus mengerti ilmu2 tafsir Quran....sehingga anda tidak buta dan tersesat
dalam menafsirkan QURAN. mangkanya anda mengembalikan kembali pertanyaan saya
yang no2 dan 3 lagi kepada saya.....hehehehehe....
dari anda:
Dan menurut kami,
terjemahan Quran diambil dari bahasa Arab, bukan? Jadi, apakah terjemahan ke
dalam bahasa tertentu menjadikan Quran bukan kitab suci bagi umat Islam?
tanggapan saya:
anda salah besar jika
sebuah kitab terjemahan dikatakan sama dengan kitab aslinya...dan anda salah
besar jika kitab terjemahan bisa digunakan atau bisa berfungsi sama dengan
kitab aslinya. buktinya adalah, jika orang muslim itu membaca Al-Quran maka
yang dibaca adalah Quran asli dengan bahasa arab. pernahkah anda
mendengar umat muslim yang membaca Quran misalnya dalam tadarusan dibulan
puasa menggunakan bahasa indonesia atau bahasa yang lainnya??? diseluruh dunia
pasti tidak ada bukan??? inilah buktinya jika kitab terjemahan tidak bisa
digunakan untuk menjadi kitab suci.
dan apakah anda pernah
membayangkan jika ada teman anda dari luar negeri yang berbahasa inggris datang
keindonesia, sedangkan dia tidak bisa bahasa indoesia tetapi anda bisa bahasa
inggris, lalu suatu ketika teman anda itu ingin membaca injil, tapi dia tidak
membawa injil terjemahan bahasa inggris. lalu ia meminjam injil dari anda dan
waktu itu anda tidak mempunyai injil terjemahan bahasa inggris pula dan yang
ada hanya injil bahasa indonesia maka apa yang akan anda lakukan? apakah anda
yang membaca dan akan menerjemahkan kedalam bahasa inggris atau anda akan
membelikan dia injil bahasa inggris terlebih dahulu???
heeemmm....ini hanya
contoh kecil saja saudaraku.
lalu misalnya lagi:
anda disuruh oleh guru
atau dosen anda untuk membawa sebuah buku yang berjudul Die Welt
Bibliothek dan buku ini sudah diterjemahkan, lalu anda membawa terjemahannya,
maka tentu anda tidak akan diperbolehkan walau anda berdalih buku ini sama
karena berasal dari terjemahan yang asli, karena perintah yang datang adalah
buku yang berjudul Die Welt Bibliothek bukan yang berjudul Perpustakaan Dunia.
mengapa dalam islam
Quran terjemahan tidak berfungsi sebagai kitab asli atau berdiri sejajar
seperti Quran yang asli?
ada berbagai alasannya
saudara salma, salah satunya demikian:
bahasa lambat laun akan
mengalami perubahan mengikuti peradaban, kultur budaya yang berkembang atau
percampuran dengan bahasa asing lainnya, sehingga terjemahan juga akan
mengalami revisi atau perbaikan sesuai bahasa baku yang berlaku pada waktu itu.
apakah bisa utuh selaras dengan artikulasi bahasa terjemahan yang pertama?
tentu tidak akan bisa saudara salma dan akan terjadi perubahan walau itu kecil
kadarnya. dan jika yang kecil itu terus bertambah akan menjadi besar terlebih
jika mengenahi hal-hal yang fatal. dan ini sudah terbukti dikitab anda bukan?
ada injil salinan atau terbitan baru dari tahun ketahun yang kata2nya ada
perubahan. karena terjemahan injil diterjemahkan dalam berbagai bahasa...dan
dari berbagai bahasa ini mengalami evolusi terus menerus sehingga pada akhirnya
akan menjadi rancu pengartiannya. jika anda mau jujur dalam 1500 tahun saja
bagaimana injil anda? apakah ada induknya yang berkisar pada angka tahun
tersebut? saya yakin tidak ada, karena injil tertua yang ada saat ini
berumur ratusan tahun lebih muda dari tahun keberadaan Yesus.
dari anda:
Oh ya, barangkali
pertanyaan no. 3 tidak perlu kami jawab. Sebab Yudianto lebih paham mengenai
ilmu-ilmu yang diperlukan tersebut, bukan?
tanggapan saya:
ini menjadikan bukti
jika anda tidak faham yang namanya ilmu tafsir...jadi jangan menafsirkan
AlQuran dulu jika anda tidak faham...karena ilmu yang digunakan ada beberapa
macam dengan berbagai metode pula . dan lucu jika kita tidak faham sesuatu
hal akan berbicara panjang lebar dan sok pintar akan masalah tersebut, padahal
kita adalah kosong atau nol besar. jadi itu namanya tong kosong nyaring
bunyinya atau keledai mengaku kuda.....hehehehe.....
saudara salma...sekian
dari saya...semoga kelak anda pintar dalam ilmu tafsir dulu..bukan pintaf
menafsirkan Quran...karena jika anda sudah faham akan ilmu tafsir Quran maka
pastilah anda akan bisa menafsirkan Quran...tidak seperti saat ini yang menurut
saya anda hanya belajar tafsir dari Quran terjemahan belaka. semoga ini
bermanfaat dan anda segera mendapatkan hidayah ALLAH SWT......trimakasih.
Dari: Salma <Salma@idionline.info>
Kepada: Yudianto Gimin <yudiantogimin@yahoo.com>
Dikirim: Selasa, 18 Juni 2013 23:04
Judul: Belum terjawab bagaimana bunyinya?
Kepada: Yudianto Gimin <yudiantogimin@yahoo.com>
Dikirim: Selasa, 18 Juni 2013 23:04
Judul: Belum terjawab bagaimana bunyinya?
[A5]
Salam Yudianto,
Terimakasih untuk email Yudianto. Ijinkanlah kami menanggapi.
Menarik sekali tanggapan Yudianto. Dan kami kagum kepada Yudianto sebagai
seorang akademisi di bidang bahasa. Tentu pengetahuan Yudianto tentang bahasa
lebih mumpuni dibandingkan kami.
Tetapi kiranya Yudianto sabar terhadap kami. Karena ada hal yang menurut
kami tidak dijelaskan secara gamblang oleh Yudianto. Penjelasan Yudianto
langkah demi langkah memang baik. Tetapi kalimat 'dengan kelahiran seorang
putra yang diciptakan'.
Adakah kata 'diciptakan dalam bahasa aslinya? Bagaimana bunyinya? Bagaimana
Yudianto?
Nah, berkaitan dengan pertanyaan Yudianto yang no. 2. Apakah Quran yang
berbahasa arab ada tanda kurungnya? Kira-kira yang menjadi kitab suci umat
Islam itu apakah QURAN yang berbahasa arab atau terjemahan Quran itu sendiri?
Mengenai Quran yang berbahasa Arab ada tanda kurungnya, tentu yang lebih
mengetahui adalah Yudianto, bukan? Dan menurut kami, terjemahan Quran diambil
dari bahasa Arab, bukan? Jadi, apakah terjemahan ke dalam bahasa tertentu
menjadikan Quran bukan kitab suci bagi umat Islam?
Bagaimana menurut Yudianto?
Oh ya, barangkali pertanyaan no. 3 tidak perlu kami jawab. Sebab Yudianto
lebih paham mengenai ilmu-ilmu yang diperlukan tersebut, bukan?
Silakan kunjungi situs kami di http://tinyurl.com/3oj8p6s
atau http://tinyurl.com/9v6rdt2
Wassalam
Salma
Staff, Isa dan Islam
From: Yudianto Gimin [yudiantogimin@yahoo.com]
Sent: Sunday, June 16, 2013 23:43
To: Salma
Subject: Bls: Bagaimana bunyinya?
Sent: Sunday, June 16, 2013 23:43
To: Salma
Subject: Bls: Bagaimana bunyinya?
trimakasih juga untuk anda...dan senang rasanya jika anda ingin fokus
kediskusi ini.
saudara
salma...sebenarnya inginsekali saya mendengar jawaban anda secara lengkap tapi
tak apalah jika anda hanya menanggapi satu pertanyaan saya.
sebenarnya saya agak
heran dengan bunyi tanggapan anda yang mengatakan:
dari anda:
"Menarik sekali pertanyaan no. 1. Tentu saja tidak ada perbedaan di
sana. Karena Yudianto memilih ayat-ayat yang tidak ada perbedaannya. Nah,
ijinkanlah kami mengutip ayat yang sudah ditambahi penafsir artinya.
"(Ingatlah), ketika Malaikat berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya
Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan)
dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al Masih Isa putera Maryam,
seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang
didekatkan (kepada Allah)" (Qs. 3:45).
Ijinkanlah kami bertanya kepada Yudianto. Apakah kalimat 'dengan kelahiran
seorang putera yang diciptakan' ada dalam bahasa aslinya? Dan bagaimana
bunyinya? Bagaimana Yudianto?"
tanggapan saya:
saudara salma yang terhormat..............
sudah saya katakan jika tanda kurung itu semuanya hanyalah penegasan saja yang bersifat untuk mempermudah dalam mempelajari isi Al-Quran dan semua tanda kurung tersebut sama sekali tidak merubah arti dari terjemahan yang ada, tidak terkecuali seperti contoh ayat yang anda berikan diatas. jika anda bertanya "Apakah kalimat 'dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan' ada dalam bahasa aslinya? Dan bagaimana bunyinya?" berarti anda benar2 tidak faham maksud saya. saya jelaskan lagi ya....kalimat dalam tanda kurung tersebut tidak ada dalam bahasa aslinya saudara salmaaaaaaa.....sekali lagi yaaaa....semuanya yang bertanda kurung tidak ada dalam bahasa aslinya. apakah anda sudah jelas dan faham???? apakah anda tidak membaca email saya yang telah lalu???
sekarang perhatikan keterangan saya tentang maksud dari tanda kurug tersebut dari ayat yang anda contohkan!!!!!!
"(Ingatlah), ketika Malaikat berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al Masih Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah)" (Qs. 3:45).
yang anda tanyakan adalah:(dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan)
sekarang kita coba analisa perbedaan yang anda maksudkan dengan langkah2 berikut:
1. langkah pertama:
mari kita hilangkan semua kalimat dalam tanda kurung yang ada:
"Ketika Malaikat berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kalimat daripada-Nya, namanya Al Masih Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan " (Qs. 3:45).
2. langkah kedua:
mari kita tafsirkan secara sederhana ayat yang bertanda kurung dengan yang tidak ada tanda kurungnya, apakah ada perbedaan diantara keduanya.
A. tafsir ayat yang bertanda kurung:
malaikat berkata kapada Maryam jika ALLAH akan menggembirakan dia dengan seorang anak yang bernama Isa Al Masih yang akan menjadi seorang terkemuka didunia dan diakhirat.
B. tafsir ayat yang tidak bertanda kurung:
malaikat berkata kapada Maryam jika ALLAH akan menggembirakan dia dengan seorang anak yang bernama Isa Al Masih yang akan menjadi seorang terkemuka didunia dan diakhirat. dari mana kita mengetahui jika Maryam akan dikaruniai seorang anak? simak penggalan ayat tersebut yang berbunyi: "....namanya Al Masih Isa putera Maryam,....."
berarti jelas jika Maryam akan dikaruniai seorang anak.
3. Langkah ketiga:
setelah itu mari kita jawab pertanyaan ini:
"Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu...."
ALLAH akan menggembirakan Maryam, kira2 kabar gembira apakah itu? jawabnya adalah kabar gembira akan kelahiran seorang anak.
lalu dalam terjemahan yang ada dipertegas dengan oleh sipenerjemah dengan kalimat dalam tanda kurung agar pembaca langsung bisa mengerti maksud dari ayat tersebut, : "Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan)...."
LAlu apakah ada perbedaan arti dari terjemahan ayat yang bertanda kurung dan tidak bertanda kurung??? tidak ada bukan??? lalu apanya yang salah???
saudara salma yang budiman......saya berharap kepada anda untuk belajar lebih lanjut lagi akan ilmu tata bahasa agar anda benar2 faham dalam berdiskusi terutama masalah kitab suci agar anda tidak ditertawakan oleh orang lain, mungkin apa yang ada dibenak anda sekarang anda kira benar tapi jika menurut orang2 yang mengerti ilmu bahasa semua yang anda permasalahkan tampak seperti lelucon, maaf bukan maksud saya merendahkan anda tetapi saya sebagai seorang akademisi yang telah 17 tahun bergelut dibidang bahasa dan sastra menilai apa yang anda beberkan seperti orang yang tidak mengenal ilmu bahasa. sekali lagi maafkan saya.
saudara salma, sudah panjang lebar saya utarakan kepada anda tetapi anda belum juga mengerti maksud saya.
sekarang anda harus tahu apa fungsi, tugas dan peran seorang menerjemah.
Dengan beragam budaya dan Bahasa di seluruh dunia, penerjemah profesional berfungsi sebagai instrumen untuk manusia itu sendiri.
Peran utama penerjemah adalah untuk mengirim pesan di bentuk tanpa distorsi atau penekanan
Tugas utama dari penerjemah sederhana menyediakan sarana komunikasi yang efektif. Komunikasi yang efisien tidak hanya untuk menerjemahkan teks asli dengan kata-per-kata dasar. Ini akan memberikan konteks asli pesan ke bahasa sasaran agar orang bisa mengerti dengan mudah.
dan pesan saya agar anda membaca Peraturan Menteri Pendidikan nasional nomor 36 tahun 2010 akan masalah ketentuan penerjemahan bahasa asing.
sekian dari saya dan besar harapan saya agar anda menambah lagi pundi2 wawasan ilmu anda khususnya dalam ilmu bahasa agar anda bisa membedakan kitab suci yang berbahasa asli dan yang berbahasa terjemahan dan tidak lupa juga jawab pertanyaan saya yang lalu ya??? yang nomor 2 dan 3 belum lho??? hehehehe...
saya tunggu jawaban anda!!!! trimakasih.
tanggapan saya:
saudara salma yang terhormat..............
sudah saya katakan jika tanda kurung itu semuanya hanyalah penegasan saja yang bersifat untuk mempermudah dalam mempelajari isi Al-Quran dan semua tanda kurung tersebut sama sekali tidak merubah arti dari terjemahan yang ada, tidak terkecuali seperti contoh ayat yang anda berikan diatas. jika anda bertanya "Apakah kalimat 'dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan' ada dalam bahasa aslinya? Dan bagaimana bunyinya?" berarti anda benar2 tidak faham maksud saya. saya jelaskan lagi ya....kalimat dalam tanda kurung tersebut tidak ada dalam bahasa aslinya saudara salmaaaaaaa.....sekali lagi yaaaa....semuanya yang bertanda kurung tidak ada dalam bahasa aslinya. apakah anda sudah jelas dan faham???? apakah anda tidak membaca email saya yang telah lalu???
sekarang perhatikan keterangan saya tentang maksud dari tanda kurug tersebut dari ayat yang anda contohkan!!!!!!
"(Ingatlah), ketika Malaikat berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al Masih Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah)" (Qs. 3:45).
yang anda tanyakan adalah:(dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan)
sekarang kita coba analisa perbedaan yang anda maksudkan dengan langkah2 berikut:
1. langkah pertama:
mari kita hilangkan semua kalimat dalam tanda kurung yang ada:
"Ketika Malaikat berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kalimat daripada-Nya, namanya Al Masih Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan " (Qs. 3:45).
2. langkah kedua:
mari kita tafsirkan secara sederhana ayat yang bertanda kurung dengan yang tidak ada tanda kurungnya, apakah ada perbedaan diantara keduanya.
A. tafsir ayat yang bertanda kurung:
malaikat berkata kapada Maryam jika ALLAH akan menggembirakan dia dengan seorang anak yang bernama Isa Al Masih yang akan menjadi seorang terkemuka didunia dan diakhirat.
B. tafsir ayat yang tidak bertanda kurung:
malaikat berkata kapada Maryam jika ALLAH akan menggembirakan dia dengan seorang anak yang bernama Isa Al Masih yang akan menjadi seorang terkemuka didunia dan diakhirat. dari mana kita mengetahui jika Maryam akan dikaruniai seorang anak? simak penggalan ayat tersebut yang berbunyi: "....namanya Al Masih Isa putera Maryam,....."
berarti jelas jika Maryam akan dikaruniai seorang anak.
3. Langkah ketiga:
setelah itu mari kita jawab pertanyaan ini:
"Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu...."
ALLAH akan menggembirakan Maryam, kira2 kabar gembira apakah itu? jawabnya adalah kabar gembira akan kelahiran seorang anak.
lalu dalam terjemahan yang ada dipertegas dengan oleh sipenerjemah dengan kalimat dalam tanda kurung agar pembaca langsung bisa mengerti maksud dari ayat tersebut, : "Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan)...."
LAlu apakah ada perbedaan arti dari terjemahan ayat yang bertanda kurung dan tidak bertanda kurung??? tidak ada bukan??? lalu apanya yang salah???
saudara salma yang budiman......saya berharap kepada anda untuk belajar lebih lanjut lagi akan ilmu tata bahasa agar anda benar2 faham dalam berdiskusi terutama masalah kitab suci agar anda tidak ditertawakan oleh orang lain, mungkin apa yang ada dibenak anda sekarang anda kira benar tapi jika menurut orang2 yang mengerti ilmu bahasa semua yang anda permasalahkan tampak seperti lelucon, maaf bukan maksud saya merendahkan anda tetapi saya sebagai seorang akademisi yang telah 17 tahun bergelut dibidang bahasa dan sastra menilai apa yang anda beberkan seperti orang yang tidak mengenal ilmu bahasa. sekali lagi maafkan saya.
saudara salma, sudah panjang lebar saya utarakan kepada anda tetapi anda belum juga mengerti maksud saya.
sekarang anda harus tahu apa fungsi, tugas dan peran seorang menerjemah.
Dengan beragam budaya dan Bahasa di seluruh dunia, penerjemah profesional berfungsi sebagai instrumen untuk manusia itu sendiri.
Peran utama penerjemah adalah untuk mengirim pesan di bentuk tanpa distorsi atau penekanan
Tugas utama dari penerjemah sederhana menyediakan sarana komunikasi yang efektif. Komunikasi yang efisien tidak hanya untuk menerjemahkan teks asli dengan kata-per-kata dasar. Ini akan memberikan konteks asli pesan ke bahasa sasaran agar orang bisa mengerti dengan mudah.
dan pesan saya agar anda membaca Peraturan Menteri Pendidikan nasional nomor 36 tahun 2010 akan masalah ketentuan penerjemahan bahasa asing.
sekian dari saya dan besar harapan saya agar anda menambah lagi pundi2 wawasan ilmu anda khususnya dalam ilmu bahasa agar anda bisa membedakan kitab suci yang berbahasa asli dan yang berbahasa terjemahan dan tidak lupa juga jawab pertanyaan saya yang lalu ya??? yang nomor 2 dan 3 belum lho??? hehehehe...
saya tunggu jawaban anda!!!! trimakasih.
Dari: Salma <Salma@idionline.info>
Kepada: Yudianto Gimin <yudiantogimin@yahoo.com>
Dikirim: Kamis, 13 Juni 2013 17:07
Judul: Bagaimana bunyinya?
Kepada: Yudianto Gimin <yudiantogimin@yahoo.com>
Dikirim: Kamis, 13 Juni 2013 17:07
Judul: Bagaimana bunyinya?
[A5]
Salam Yudianto,
Terimakasih untuk email Yudianto. Senang bisa berdiskusi terus dengan
Yudianto. Ijinkanlah kami menanggapi.
Menarik sekali tanggapan Yudianto. Kami sungguh menghargai hal itu.
Dan kalau boleh berpendapat, kami sudah membaca keseluruhan Al-Quran karena
kami memiliki Al-Quran dan juga hadits. Jadi, kami tidak mengutip informasi
dari dunia maya, melainkan karena kami mempunyai bukunya.
Nah, berkaitan dengan pertanyaan Yudianto. Ada tiga pertanyaan diberikan
Yudianto, tetapi ijinkanlah kami saat ini menjawab satu saja agar diskusi ini
lebih fokus.
Menarik sekali pertanyaan no. 1. Tentu saja tidak ada perbedaan di sana.
Karena Yudianto memilih ayat-ayat yang tidak ada perbedaannya. Nah, ijinkanlah
kami mengutip ayat yang sudah ditambahi penafsir artinya.
"(Ingatlah), ketika Malaikat berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya
Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan)
dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al Masih Isa putera Maryam,
seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang
didekatkan (kepada Allah)" (Qs. 3:45).
Ijinkanlah kami bertanya kepada Yudianto. Apakah kalimat 'dengan kelahiran
seorang putera yang diciptakan' ada dalam bahasa aslinya? Dan bagaimana
bunyinya? Bagaimana Yudianto?
Silakan kunjungi situs kami di http://tinyurl.com/3oj8p6s
atau http://tinyurl.com/9v6rdt2
Wassalam
Salma
Staff, Isa dan Islam
From: Yudianto Gimin [yudiantogimin@yahoo.com]
Sent: Sunday, May 26, 2013 0:42
To: Salma
Subject: Bls: Al-Quran ditambah si penafsir
Sent: Sunday, May 26, 2013 0:42
To: Salma
Subject: Bls: Al-Quran ditambah si penafsir
trimakasih saudara salma....langsung saja ya....
1. apapun alasan anda yang mengatakan injil tanpa tanda kurung ternyata
terbukti nyata jika injil itu ayatnya ada yang bertanda kurung dan sekarang
masih kontrovesi walaupun anda mengatakan itu bisa diterima otentitasnya. jadi
bohong besar jika anda mengatakan kalau injil tanpa adanya tanda kurung!!!
2. anda mengatakan jika anda dapat membedakan terjemahan dan bahasa asli
Al-Quran itu hanyalah isapan jempol belaka karena anda tidak bisa membuktikan
jika terjemahan Al-Quran yang tanpa tanda kurung dan Al-Quran yang bertanda
kurung mempunyai artikulasi makna yang berbeda.
3. saya yakin jika anda tidak pernah membuka AL-Quran, karena anda
mempelajari Al-QUran hanya dari dunia maya saja, ini terbukti jika anda tetap
menyatakan kalau terjemahan Quran itu sama dengan Quran asli. Quran asli itu
berbahasa arab dan TANPA TERJEMAHAN!
4. sepertinya pengetahuan anda akan kata2 tafsir itu sangat minim
sekali...atau anda yang kura2 dalam perahu ya??? hehehehe....kalau tidak salah
menurut kamus besar bahasa indonesia deskripsinya kata tafsir itu seperti ini :1. keterangan
atau penjelasan tentang ayat-ayat Alquran atau kitab suci lain agar maksudnya
lebih mudah dipahami, 2.menangkap maksud
perkataan (kalimat dsb) tidak menurut apa adanya saja, melainkan diterapkan
juga apa yg tersirat
5. jika anda sudah faham arti dan fungsi dari kata TAFSIR maka anda harus
memahami juga yang dinamakan ilmu TAFSIR. karena setiap kitab suci itu pasti
ditafsirkan, dan penafsiran kitab suci ini bukanlah bagian dari kitab suci itu
sendiri, seperti kitab suci anda sendiri yang juga ditafsirkan isinya. sampai
disini apakah anda sudah faham?????
6. dari anda: Dan kami menemukan dalam terjemahan ada
kata-kata yang disisipi si penafsir, bukan? anda benar
seratus untuk anda.
itulah fungsi dari sipenafsir atau sipenerjemah, mereka harus menjelaskan berdasarkan ilmu yang ada. dan apakah sisipan itu mempengaruhi arti sebenarnya dari bahasa aslinya??? tidak bukan???? jika mempengaruhi tolong berikan untuk saya.
itulah fungsi dari sipenafsir atau sipenerjemah, mereka harus menjelaskan berdasarkan ilmu yang ada. dan apakah sisipan itu mempengaruhi arti sebenarnya dari bahasa aslinya??? tidak bukan???? jika mempengaruhi tolong berikan untuk saya.
7. sampai sekarang anda belum faham antara terjemahan, tafsir dan bahasa
asli untuk itu akan saya jelaskan disini. tolong simak baik2 agar anda betul2
faham:
contoh:
Q.S. Al Haqqah: 44-47
bahasa asli:
وَلَوْ تَقَوَّلَ عَلَيْنَا بَعْضَ الْأَقَاوِيلِ (44) لَأَخَذْنَا مِنْهُ بِالْيَمِينِ (45) ثُمَّ لَقَطَعْنَا مِنْهُ الْوَتِينَ (46) فَمَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ عَنْهُ حَاجِزِينَ47)
Artinya tanpa kata dalam tanda kurung:
44.Seandainya dia mengada-adakan sebagian perkataan atas Kami.
45.Niscaya benar-benar Kami pegang dia pada tangan kanannya.
46. Kemudian benar-benar Kami potong urat tali jantungnya.
47.Maka sekali-kali tidak ada seorang pun dan kamu yang dapat
menghalangi dari pemotongan urat nadi itu.
artinya yang disisipi kata dalam tanda kurung:
44.Seandainya dia (Muhammad) mengada-adakan sebagian perkataan atas (nama)
Kami.
45.Niscaya benar-benar Kami pegang dia pada tangan kanannya.
46.Kemudian benar-benar Kami potong urat tali jantungnya.
47.Maka sekali-kali tidak ada seorang pun dan kamu yang dapat menghalangi
(Kami) dari pemotongan urat nadi itu.
tafsir:
ayat 44-45:
Kedua ayat ini menegaskan bahwa Alquran itu benar-benar berasal dari Allah
SWT, bukan buatan Muhammad, bukan syair-syair yang disusun dan bukan pula
khayalan-khayalan yang berasal dari perkataan tukang tenung, karena tidak
seorang makhluk pun yang sanggup membuat seperti ayat-ayat Alquran itu.
Seandainya Muhammad mengatakan sesuatu tentang Kami dan mengucapkan perkataan
yang dikatakannya berasal dari Kami, padahal Kami tidak pernah menyatakan atau
mengatakannya, pasti Kami pegang tangan kanannya, untuk menerima hukuman dari
Kami. Bagi Kami tidaklah berat dan sukar menghukumnya dengan hukuman yang
sangat berat sekalipun, karena Kami Maha Kuasa atas segala sesuatu.
"Memegang tangan kanan" (Al-Akh bil Yamin) adalah ungkapan untuk suatu tindakan yang dilakukan terhadap orang yang berada di bawah kekuasaan seseorang, dengan maksud memberi hukuman kepada orang itu, seperti seorang raja yang melakukan suatu hukuman kepada seorang pemberontak.
Dalam ayat ini dipakai ungkapan tersebut untuk menyatakan bahwa bagi Allah tidak ada suatu keberatanpun untuk melakukan suatu tindakan terhadap Muhammad, kalau Muhammad mengadakan sesuatu yang tidak benar terhadap Nya, sebagai hukuman baginya, bagaimanapun beratnya hukuman itu.
Ayat ini juga mengisyaratkan bahwa seandainya Alquran itu buatan Muhammad, pasti akan ditolak oleh manusia dan Muhammad akan gagal dalam melaksanakan dakwahnya. Kenyataan yang terjadi adalah sebaliknya. Muhammad diterima oleh orang-orang beriman karena mereka percaya akan kebenaran Alquran itu. Dan ternyata pula bahwa agama Islam semakin hari semakin berkembang.
"Memegang tangan kanan" (Al-Akh bil Yamin) adalah ungkapan untuk suatu tindakan yang dilakukan terhadap orang yang berada di bawah kekuasaan seseorang, dengan maksud memberi hukuman kepada orang itu, seperti seorang raja yang melakukan suatu hukuman kepada seorang pemberontak.
Dalam ayat ini dipakai ungkapan tersebut untuk menyatakan bahwa bagi Allah tidak ada suatu keberatanpun untuk melakukan suatu tindakan terhadap Muhammad, kalau Muhammad mengadakan sesuatu yang tidak benar terhadap Nya, sebagai hukuman baginya, bagaimanapun beratnya hukuman itu.
Ayat ini juga mengisyaratkan bahwa seandainya Alquran itu buatan Muhammad, pasti akan ditolak oleh manusia dan Muhammad akan gagal dalam melaksanakan dakwahnya. Kenyataan yang terjadi adalah sebaliknya. Muhammad diterima oleh orang-orang beriman karena mereka percaya akan kebenaran Alquran itu. Dan ternyata pula bahwa agama Islam semakin hari semakin berkembang.
ayat 46-47:
Pada kedua ayat ini, ditegaskan lagi kekuasaan Allah terhadap makhluk-Nya.
Seandainya Allah ingin melakukan sesuatu kepada hamba hamba-Nya, tidak
seorangpun yang dapat menghalanginya, sekalipun tindakan itu adalah tindakan
yang menentukan hidup-matinya seseorang, seperti tindakan memutuskan urat nadi
jantungnya, yang berakibat kematiannya. Demikian pula kepada Muhammad.
Seandainya dia berdusta terhadap Allah, tentu Allah akan marah kepadanya dan
menghukumnya dengan hukuman mati, yaitu dengan memutus pembuluh darahnya, Tidak
ada seorangpun yang dapat menghalangi Nya melaksanakan hukuman itu.
KETERANGAN:
1.kata Muhammad dalam ayat tersebut, hanya menjelaskan jika yang
dimaksud dari kata "dia" adalah Muhammad, dan jika ditanya
siapakah yang dimaksud dia dalam ayat tersebut maka jawabannya adalah Muhammad.
2. kata "nama" yang bertanda kurung dalam ayat 44 juga sebagai
penegasan dan penjelasan saja lho... sekarang anda bandingkan dengan
dengan arti yang tanpa tanda kurung dalam ayat tersebut, "Seandainya dia
mengada-adakan sebagian perkataan atas Kami." gak ada beda artinya
bukan???? penambahan (nama) dalam ayat tersebut hanya menjelaskan jika
yang diada-adakan adalah nama Tuhan, itu saja...apakah anda sudah jelas?????
3. kata "kami" dalam ayat 47 juga demikian, yakni siapakah
yang dimaksud yang dapat memotong urat nadi dalam ayat tersebut? tentu hanya ALLAH
bukan yang dalam ayat tersebut diimplementasikan dengan kata KAMI? jadi untuk
MEMPERMUDAH dan MEMAHAMI arti terjemahan suatu ayat maka seorang menerjemah
dapat memberi sisipan kata yang tentunya berdasarkan ilmu tafsir Al-QURAN. sekali
lagi berdasarkan ILMU lho...dan tidak asal jeplak saja dan tidak merubah
artikulasi yang sebenarnya.
4. apakah sekarang anda faham yang namanya bahasa asli, terjemahan dan
tafsir?
PERTANYAAN UNTUK ANDA:
1.dari keterangan yang saya berikan diatas, apakah terjemahan yang ada
tanda kurung dan tidak ada tanda kurung dalam ayat diatas mempunyai arti yang
berbeda? jika ada dimana perbedaannya?
2. apakah Quran yang berbahasa arab ada tanda kurungnya? kira2 yang menjadi
kitab suci umat islam itu apakah QURAN yang berbahasa arab atau terjemahan
Quran itu sendiri?
3. coba sebutkan ilmu apa saja yang menjadi dasar dalam penafsiran
AL-QURAN!!!
jika anda berani menjawab ke-3 pertanyaan saya diatas dengan satu persatu
secara detail maka saya akan angkat 4 jempol untuk anda, sekali lagi satu
lho.....
sekian dan terimakasih.
Dari: Salma <Salma@idionline.info>
Kepada: Yudianto Gimin <yudiantogimin@yahoo.com>
Dikirim: Kamis, 23 Mei 2013 15:13
Judul: Al-Quran ditambah si penafsir
Kepada: Yudianto Gimin <yudiantogimin@yahoo.com>
Dikirim: Kamis, 23 Mei 2013 15:13
Judul: Al-Quran ditambah si penafsir
[A5]
Salam Yudianto,
Terimakasih untuk email Yudianto. Kami senang menerimanya dan tertarik
mendiskusikan hal ini.
Menarik sekali tanggapan Yudianto. Dan kalau boleh berpendapat, kami dapat
membedakan terjemahan dan isi Al-Quran itu sendiri. Dan kami menemukan dalam
terjemahan ada kata-kata yang disisipi si penafsir, bukan?
Menurut kami, ini artinya Al-Quran dapat disisipi tafsiran para penafsir,
bukan? Karena kata dalam kurung tidak terdapat dalam bahasa aslinya, bukan?
Bagaimana menurut Yudianto?
Oh ya, mengenai tanda kurung dalam Injil. Injil memiliki naskah salinan
kurang lebih 24.000. Dan yang disampaikan Yudianto perihal naskah Wescott/Hort
dan Textus Receptus merupakan naskah-naskah yang sangat diterima
otentisitasnya. Jadi hal ini saling melengkapi dan tidak ada penambahan di
dalamnya.
Silakan kunjungi situs kami di http://tinyurl.com/3oj8p6s
atau http://tinyurl.com/9v6rdt2
Wassalam
Salma
Staff, Isa dan Islam
From: Yudianto Gimin [yudiantogimin@yahoo.com]
Sent: Friday, May 17, 2013 1:14
To: Salma
Subject: Bls: Perkataan penafsir
Sent: Friday, May 17, 2013 1:14
To: Salma
Subject: Bls: Perkataan penafsir
saudara salma...mengapa pemahaman anda kerdil sekali dalam hal ini??? maaf
jika tersinggung.
1. anda harus bisa membedakan terjemahan Quran dan Quran aslinya.
2. tugas penafsir adalah menafsirkan isi Quran berdasarkan ilmu tafsir yang ada, tidak asal menafsir seperti kaum anda yang buta akan ilmu tafsir, bahkan untuk membaca arab saja tidak bisa.
3. sudah pernah saya tanyakan kepada anda diemail terdahulu, apakah jika kata dalam tanda kurung itu dihapus akan mempengaruhi alias menambahi dan mengurangi arti sebenarnya dari ayat Quran yang ada?
4. saya heran dengan anda ini, dan dalam hal ini justru saya meragukan kekristenan anda, mengapa??? karena anda pernah berkata kepada saya jika Injil tidak pernah ada tanda kurung tapi saya diam saja, dan sekarang anda malah berpola pikir yang sangat kerdil sekali. saudara salma...jika anda masih belum faham akan tanda kurung dalam terjemahan Quran, maka sebaiknya anda pelajari kitab suci anda dulu sebelum anda mengoreksi kitab suci orang lain. dan kesimpulannya adalah jika anda yang mengaku kristen ternyata anda faham tidak mengerti akan kitab anda sendiri. ironis sekali jika tidak faham akan kitab sucinya sendiri ternyata mengoreksi kitab suci orang lain, apakah ini yang dinamakan pola fikir yang cerdas?
sekarang tolong beri penjelasan kepada saya tentang contoh ayat2 injil anda berikut ini yang anda klaim jika injil tidak ada kata/kalimat dalam tanda kurung, kira2 apa maksud dari kalimat yang ada tanda kurung dibawah ini:
1. anda harus bisa membedakan terjemahan Quran dan Quran aslinya.
2. tugas penafsir adalah menafsirkan isi Quran berdasarkan ilmu tafsir yang ada, tidak asal menafsir seperti kaum anda yang buta akan ilmu tafsir, bahkan untuk membaca arab saja tidak bisa.
3. sudah pernah saya tanyakan kepada anda diemail terdahulu, apakah jika kata dalam tanda kurung itu dihapus akan mempengaruhi alias menambahi dan mengurangi arti sebenarnya dari ayat Quran yang ada?
4. saya heran dengan anda ini, dan dalam hal ini justru saya meragukan kekristenan anda, mengapa??? karena anda pernah berkata kepada saya jika Injil tidak pernah ada tanda kurung tapi saya diam saja, dan sekarang anda malah berpola pikir yang sangat kerdil sekali. saudara salma...jika anda masih belum faham akan tanda kurung dalam terjemahan Quran, maka sebaiknya anda pelajari kitab suci anda dulu sebelum anda mengoreksi kitab suci orang lain. dan kesimpulannya adalah jika anda yang mengaku kristen ternyata anda faham tidak mengerti akan kitab anda sendiri. ironis sekali jika tidak faham akan kitab sucinya sendiri ternyata mengoreksi kitab suci orang lain, apakah ini yang dinamakan pola fikir yang cerdas?
sekarang tolong beri penjelasan kepada saya tentang contoh ayat2 injil anda berikut ini yang anda klaim jika injil tidak ada kata/kalimat dalam tanda kurung, kira2 apa maksud dari kalimat yang ada tanda kurung dibawah ini:
(Karena
Anak Manusia datang untuk menyelamatkan yang hilang.)
Menurut Bruce Metzger, ayat ini
"jelas diambil oleh para penyalin dari Lukas 19:10."
(Celakalah
kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang
munafik, sebab kamu menelan rumah janda-janda sedang kamu mengelabui mata orang
dengan doa yang panjang-panjang. Sebab itu kamu pasti akan menerima hukuman
yang lebih berat.)
(Barangsiapa
bertelinga untuk mendengar hendaklah ia mendengar!)
(di
tempat itu ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam.)
Kedua ayat ini identik dengan Markus 9:48.
(Tetapi
jika kamu tidak mengampuni, maka Bapamu yang di sorga juga tidak akan
mengampuni kesalahan-kesalahanmu.)
(Demikian
genaplah nas Alkitab yang berbunyi: "Ia akan terhitung di antara
orang-orang durhaka.")
(Kalau
ada dua orang di ladang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan
ditinggalkan.)
(Sebab
ia wajib melepaskan seorang bagi mereka pada hari raya itu.)
apakah anda ingin contoh yang lain? kalau masih kurang lain waktu saya tambahin ya....hahahahaha....
apakah tanda kurung ini karena sebenarnya adalah naskah-naskah yang "absen" pada naskah WH (Westcott/Hort) Namun sebenarnya ada di dalam naskah TR (Textus Receptus)? bukankah TR penulisannya berdasar pada codex abad ke-7 M dan WH pada abad ke-4M? jika demikian bagaimana mungkin yang lebih muda tahunnya menjadi rujukan bagi yang lebih tua? bagaimana mungkin jika yang lebih tua tidak ada tetapi ada di yang lebih muda jika itu tidak ditambah atau disisipkan? oh ya...mungkin anda mempunyai pendapat lain yang lebih masuk akal...hehehehe....
saudara salma yang ahli Al-Quran tapi tak faham akan injilnya sendiri (maaf jika anda tersinggung) saya tunggu penjelasan anda demi kelancaran diskusi ini. saran saya, sebaiknya pelajari injil anda dengan sempurna terlebih dahulu sebelum anda merasa sok ahli kitab suci orang lain seperti hali teologi ternama, tapi jangan lupa jawab juga pertanyaan saya yang nomer 3 ya...... trimakasih.
apakah anda ingin contoh yang lain? kalau masih kurang lain waktu saya tambahin ya....hahahahaha....
apakah tanda kurung ini karena sebenarnya adalah naskah-naskah yang "absen" pada naskah WH (Westcott/Hort) Namun sebenarnya ada di dalam naskah TR (Textus Receptus)? bukankah TR penulisannya berdasar pada codex abad ke-7 M dan WH pada abad ke-4M? jika demikian bagaimana mungkin yang lebih muda tahunnya menjadi rujukan bagi yang lebih tua? bagaimana mungkin jika yang lebih tua tidak ada tetapi ada di yang lebih muda jika itu tidak ditambah atau disisipkan? oh ya...mungkin anda mempunyai pendapat lain yang lebih masuk akal...hehehehe....
saudara salma yang ahli Al-Quran tapi tak faham akan injilnya sendiri (maaf jika anda tersinggung) saya tunggu penjelasan anda demi kelancaran diskusi ini. saran saya, sebaiknya pelajari injil anda dengan sempurna terlebih dahulu sebelum anda merasa sok ahli kitab suci orang lain seperti hali teologi ternama, tapi jangan lupa jawab juga pertanyaan saya yang nomer 3 ya...... trimakasih.
Dari: Salma <Salma@idionline.info>
Kepada: Yudianto Gimin <yudiantogimin@yahoo.com>
Dikirim: Rabu, 15 Mei 2013 21:39
Judul: Perkataan penafsir
Kepada: Yudianto Gimin <yudiantogimin@yahoo.com>
Dikirim: Rabu, 15 Mei 2013 21:39
Judul: Perkataan penafsir
[A5]
Salam Yudianto,
Terimakasih untuk email Yudianto. Ijinkanlah kami menanggapinya.
Yudianto menyatakan bahwa fungsi kata dalam kurung hanya untuk mempermudah
pemahaman bagi orang awam. Menarik sekali. Ijinkanlah kami bertanya.
Apakah dengan demikian Al-Quran mudah ditambah-tambah oleh si penafsir
karena memasukkan kata dalam kurung? Tentu sebuah kitab suci tidak boleh
demikian, bukan? Bagaimana menurut Yudianto?
Silakan kunjungi situs kami di http://tinyurl.com/3oj8p6s
atau http://tinyurl.com/9v6rdt2
Wassalam
Salma
Staff, Isa dan Islam
From: Yudianto Gimin [yudiantogimin@yahoo.com]
Sent: Sunday, May 12, 2013 12:32
To: Salma
Subject: Bls: Membaca kembali
Sent: Sunday, May 12, 2013 12:32
To: Salma
Subject: Bls: Membaca kembali
trimakasih saudara salma...saya
hanya ingin berdiskusi yang sehat bukan berputar2 dan berbelit2 untuk mencari
kebenaran yang sepihak dan kebenaran yang tidak objektif.
saudara salma....dari email anda yang terakhir sekarang saya akan menyimpulkan dari diskusi ini, dan sebelumnya saya berterimakasih banyak akan jawaban anda tentang pertanyaan saya yang no 2. kesimpulan: 1. Kata KAMI dalam Al-Quran adalah tetap berarti Tunggal karena dalam bahasa Arab dikenal dengan yang namanya “al-Mutakallim al-Mu’adzdzim li Nafsih-i”, kata ganti pertama yang mengagungkan dirinya sendiri. dan kata KAMI dalam Al-Quran mempunyai artikulasi yang sama seperti kata KITA dalam Bibel anda, karena menurut sejarah bahasa, bahasa Arab adalah kerabat dekat dari bahasa Ibrani sehingga tatanan bahasa baku dan sehari2 dari ke-2 bahasa tersebut sangatlah mirip. dan yang perlu anda ketahui adalah: Bahasa Ibrani mirip sekali dengan bahasa Aram dan juga masih mirip dengan bahasa Arab. Bahkan kosakata Ibrani modern, banyak pula meminjam dari bahasa Arab. (https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Ibrani) 2. Al-QURAN hanya memakai bahasa ARAB...sekali lagi hanya memakai bahasa ARAB. yang sedang anda pelajari dan permasalahkan sekarang adalah kata dalam tanda kurung yang nota bene itu adalah keterangan dari bahasa terjemahan dan itu tidak dapat anda jadikan ukuran karena fungsi dari kata dalam kurung tersebut hanya untuk mempermudah pemahaman bagi orang2 yang awam akan tafsir Quran, dan kata dalam tanda kurung itu hanya ada pada terjemahan Al-QURAN saja, sekali lagi hanya ada pada terjemahan Al-Quran saja dan dalam QURAN yang sebenarnya tidak dicantumkan tanda kurung bukan? bahkan banyak juga terjemahan2 Al-Quran yang tidak menggunakan kata dalam tanda kurung lho.....atau juga mereka banyak yang berbeda dalam memberikan tanda kurung walau dalam ayat yang sama tapi artinya tetap sama dan tidak berubah sama sekali. sebagai contoh silahkan anda bandingkan dengan terjemahan Al-Quran yang sedang anda pelajari dengan terjemahan dan tafsir MAHMUD YUNUS. Dan yang perlu anda ketahui adalah jika kata dalam tanda kurung itu memang diberikan oleh para penafsir sendiri dan jika kata tersebut dihilangkan maka tidak akan pernah mengubah bahasa ASLI dan arti sebenarnya pada Al-QURAN. 3. Al-QURAN penuh dengan kebenaran yang nyata dan tidak bertentangan dengan Ilmu teknologi. dan salah besar jika anda mengatakan jika AL-QURAN lah yang harus membuktikan kebenaran tanpa mengutip dari penelitian orang lain. Al-Quran adalah kitab suci yang telah lama hadir jauh sebelum para ilmuwan modern lahir. dan untuk menakar atau membuktikan jika Al-Quran itu adalah wahyu ALLAH maka manusialah yang wajib membuktikannya, tidak terkecuali mereka muslim atau bukan karena QURAN adalah petunjuk bagi semua umat manusia. Dan jika Al-QUran tidak selaras dengan ilmu pengetahuan maka berarti Al-Quran salah dan jika Al-Quran memberikan bukti kebenaran akan ilmu Teknologi berarti Al-QURAN itu memang wahyu ALLAH.
Dia
menciptakan langit tanpa tiang yang dapat kau lihat; Dia memancangkan di atas
bumi gunung-gunung supaya tidak menggoyangkan kamu; dan Dia menebarkan di
dalamnya binatang-binatang dari segala jenis. (Qur’an Surah Luqman 31:10)
Dan Kami
jadikan di atas bumi gunung-gunung, supaya bumi tidak bergoyang bersama
mereka, dan Kami jadikan (pula) dibumi itu jalan-jalan yang luas , supaya
mereka mendapat petunjuk. (Qur’an Surah al-Anbiyaa' 21:31)
"Bukankah Kami telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan?, dan gunung-gunung sebagai pasak?" (Al Qur'an, 78:6-7) ternyata memang benar kata Al-Quran...gunung memang berfungsi sebagai pasak/tiang pancang bagi bumi agar bisa meredam dari goncangan atau pergerakan lempengan2 lapisan bumi. subhanallah......adakah kitab suci lain yang bisa berbicara demikian????? bagaimana saudara salma??? semoga dialog ini bisa bermanfaat bagi kita semua. trimakasih. --- Pada Sab, 11/5/13, Salma <Salma@idionline.info> menulis: Dari: Salma <Salma@idionline.info> Judul: Membaca kembali Kepada: "Yudianto Gimin" <yudiantogimin@yahoo.com> Tanggal: Sabtu, 11 Mei, 2013, 8:20 PM
[A5]
Salam
Yudianto,
Terimakasih
untuk email Yudianto. Ijinkanlah kami menanggapinya.
Menarik
sekali tanggapan Yudianto. Dan kalau boleh berpendapat, kami telah menjawab
pertanyaan-pertanyaan Yudianto. Silakan dibaca kembali email kami yang
lalu-lalu.
Dan
mengenai pertanyaan Yudianto yang no. 2. Yudianto sendiri telah
menjelaskannya sehingga kami tidak perlu menjawabnya, bukan? Bagaimana
menurut Yudianto?
Silakan
kunjungi situs kami di http://tinyurl.com/3oj8p6s
atau http://tinyurl.com/9v6rdt2
Wassalam
Salma
Staff, Isa
dan Islam
From: Yudianto Gimin [yudiantogimin@yahoo.com]
Sent: Saturday, May 11, 2013 0:42 To: Salma Subject: Bls: Silakan membaca kembali
|
Staff IDI pertanyaannya ngulang terus, bolak balik, itu orang mendingan ga usah ngajak debat kalau gak bisa jawab. Kalau saya udah males nanggepinnya gan
BalasHapusStaff IDI pertanyaannya ngulang terus, bolak balik, itu orang mendingan ga usah ngajak debat kalau gak bisa jawab. Kalau saya udah males nanggepinnya gan
BalasHapus