Fakta Ilmiah Dibalik Adab Makan Rasulullah
Beberapa waktu lalu saya tertarik untuk mengikuti seminar
tentang adab makan rasullullah yang ditinjau dari segi kesehatan, yang
lebih bikin saya tertarik lagi adalah seminar ini dsampaikan oleh
seorang ahli gizi yang juga dosen tamu favorit di kampus saya, yaitu Ibu
Rita Ramayulis, DCN, M.Kes. Berikut ini adalah rangkuman isi
seminarnya, semoga bermanfaat.
Adab 1
“Tidak ada bejana yang diisi oleh manusia yang lebih buruk dari
perutnya, cukuplah baginya memakan beberapa suapan sekedar dapat
menegakkan tulang punggungnya (memberikan tenaga), maka jika tidak mau,
maka ia dapat memenuhi perutnya dengan sepertiga makanan, sepertiga
minuman dan sepertiga lagi untuk bernafasnya.” (HR. Ahad, Ibnu Majah)
Fakta Ilmiahnya
- Bila di analisis dari sisi kesehatan makan terlalu banyak dapat
memberatkan kerja lambung, hati, usus besar dan ginjal, maka terjadi
penurunan fungsi organ, dan pada akhirnya proses metabolisme terganggu.
- Makan dengan porsi besar membuat pH tubuh menjadi asam dan bila tubuh
tidak bisa mengatasi eadaan asam yang terlalu lama, maka akan terjadi
penumpukan karbondioksida sehingga kadar oksigen menurun yang dapat
berakibat sulitnya bernafas / sel-sel tubuh akan rusak
- Ketika lambung dipenuhi oleh makanan maka terjadi peningkatan aliran
darah ke lambung yang berisi oksigen, menyebabkan oksigen di sel tubuh
berkurang dan menyebabkan kelelahan.
Adab 2
“ Sesungguhnya aku tidak makan bersandar “
Fakta ilmiahnya :
- Karena pada saat duduk dengan posisi tegak syaraf pencernaan berada
dalam keadaan tenang, tidak tegang dan tidak relaksasi sehingga apa yang
dimakan dan diminum akan berjalan pada dinding usu dengan lembut dan
perlahan sehingga tercipta keseimbangan organ pencernaan.
- Sedangkan posisi bersandar dapan memungkinkan terjadinya refluks makanan dan minuman.
Adab 3
“ Sungguh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam makan dengan menggunakan tiga jari.” (HR. Muslim, HR. Daud)
Fakta Ilmiahnya :
- Dengan menggunakan tiga jari (jempol, telunjuk, dan jari tengah),
makanan yang masuk ke mulut lebih sedikit, enzim ptyalin yang diproduksi
kelenjar saliva mencerna makanan dengan maksimal sehingga makanan
menjadi lembut dan mudah dicerna
- Tangan mengeluarkan enzim RNAse, yaitu enzim yang dihasilkan tangan
yang mempunyai kemampuan mengikat bakteri sehingga dapat menghambat
aktivasi bakteri dalam tubuh
Adab 4
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah melarang untuk menghirup
udara di dalam gelas (ketika minum) dan meniup di dalamnya.” (HR. At
Tirmidzi)
Fakta Ilmiahnya :
- Ikatan kimia air adalah H2O, tiupan nafas adalah CO2, maka H2O + CO2
menjadi H2CO3, yang merupakan senyawa berbahaya bagi tubuh.
- Perpindahan bakteri dari mulut dan hidung ke makanan atau minuman yang
ditiup. Sifat bakteri menjadi pathogen pada host yang berbeda.
Adab 5
“Janganlah kalian minum dengan sekali teguk seperti minumnya unta,
tetapi minumlah dua atau tiga kali teguk. Dan bacalah Basmalah jika
kalian minum, serta bacalah Hamdalah jika kalian selesai minum.”
Fakta Ilmiahnya :
- Minum 1 gelas dalam sekali teguk membuat hawa panas yang ada di
lambung naik ke atas melawati esophagus dan faring tidak dapat
dikeluarkan maksimal karena bertemu dengan air minum berikutnya sehingga
terjadi benturan uap panas dengan air minum yang dapat menyebabakan
gangguan tenggorokan.
Sebenarnya masih banyak lagi cara-cara makan dan minum yang dilakukan
rasul, diantaranya tidak dianjurkannya untuk makan dan minum berdiri,
makan sambil berbicara, pososi duduk dengan mengangkat satu kaki dan
semuanya dapat dijelaskan dari sisi kesehatan.
“Nak, sesungguhnya itu semua adalah sunnahku, barangsiapa
menghidupkan sunnahku maka ia mencintaiku, dan barangsiapa mencintaiku
kelak akan bersamaku di surga” (HR. Thabrani)
Sumber :
Seminar "Adab Makan Rasulullah Ditinjau Dari Ilmiah Gizi" oleh Rita Ramayulis, DCN, M.Kes : ahli gizi, konsultan & author
Tidak ada komentar:
Posting Komentar