Oleh: DR Abdul Basith Jamal & DR Daliya Shadiq Jamal
Rasulullah SAW selalu memakai siwak, dan beliau telah berwasiat untuk memakai siwak dalam beberapa haditsnya, di antaranya:
Dari Abu Hurairah RA, bahwasannya Rasulullah SAW bersabda, "Kalaulah
aku tidak memberatkan terhadap umatku—atau manusia seluruhnya—maka aku
perintahkan mereka untuk memakai siwak setiap shalat." (HR Bukhari-Muslim)
Dari Aisyah RA, bahwasannya Rasulullah SAW bersabda, "Siwak adalah pembersih mulut dan membuat ridha Tuhan." (HR Nasa`i dan Ibnu Khuzaimah)
Inilah
yang diucapkan oleh Rasulullah SAW sejak 14 abad silam. Akan tetapi apa
yang ditemukan oleh penilitian-penelitian kedokteran yang berkenaan
dengan tanaman tentang siwak di abad 20 ini?
Penelitian
kedokteran yang berkenaan dengan tanaman telah menemukan bahwa siwak
mengandung unsur-unsur pencegah penyakit kanker. Sebagaimana pada siwak
jenis India yang terbukti secara ilmiyah mengandung minyak yang bekerja
menjaga gusi dari radang, bahkan menjadi penawar gusi yang terserang
radang.
Berdasarkan manfaat siwak ini banyak
perusahaan-perusahaan yang mencampurkan olahan siwak dalam pasta gigi
agar bekerja untuk pencegahan atau pengobatan radang gusi.
Juga
siwak merupakan unsur yang mencegah gigi dari pembusukan secara
sempurna. Dan mayoritas penduduk asli daratan Barat Afrika dan sebagian
kawasan Asia Tenggara memakai siwak, sehingga mereka tidak pernah
terserang penyakit pembusukan gigi atau radang gusi.
Lalu apa
yang kita katakan setelah ini? Apakah Muhammad SAW seorang dokter
spesialis ramuan tumbuhan atau spesialis mulut dan gigi atau ilmu
farmasi? Seorang yang "ummi" tidak mampu membaca dan menulis telah
berkata demikian sejak 14 abad yang silam.
sumber: http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/khazanah/12/01/13/lqes8g-sunnah-dan-sains-siwak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar