saudara slamet.... maaf
sebelumnya jika jawaban anda belum berkenan untuk saya. mengapa? karena
yang saya tanyakan adalah bagaimana jika injil yang satunya berbeda
pendapat dengan yang lainnya bahkan bertentangan satu sama lain, itu
saja...tapi dari jawaban anda : Jadi walaupun Injil memiliki empat kisah yang
berbeda namun akurat mengenai Yesus. "Setiap kisah ketika ditambahkan
kepada ketiga kisah lainnya, menjadi bagaikan benang dengan warna
berbeda untuk menghasilkan gambar yang lebih lengkap mengenai Dia yang
tak terlukiskan."
dalam satu pokok bahasan memang betul, tapi dalam pokok bahasan yang lain injil tidak bisa selaras. anda mau bukti??? sekarang
coba buktikan kepada saya jika injil2 anda yang berbicara tentang
kematian yudas dan saat penyaliban yesus semua bisa ditarik benang
merahnya dan tidak bertentangan satu sama yang lainnya.
saudara slamet yang terhormat... sekiranya
anda berani menyampaikan tentang apa yang saya inginkan untuk emai
berikutnya, yakni membuktikan bahwa kisah kematian yudas dan penyaliban
yesus semua injil berbicara salaras dan sejalan.
saya tunggu jawaban anda dan terimakasih. --- Pada Kam, 13/12/12, Slamet <Slamet@idionline.info> menulis:
Dari: Slamet <Slamet@idionline.info> Judul: RE: Saudara Cak Gimin - Menanggapi “Empat Injil yang
berbeda." Kepada: "Yudianto Gimin" <yudiantogimin@yahoo.com> Tanggal: Kamis, 13 Desember, 2012, 11:26 AM
A5
Saudara Cak Gimin,
Terima
kasih untuk emailnya. Kiranya Allah senantiasa menyertai saudara dan
kami juga menghargai pandangan saudara. Pada kesempatan ini ijinkanlah
kami menanggapi “Empat Injil
yang berbeda."
Saudara Cak Gimin, sekalipun
kitab Injil diilhamkan Allah (Injil, Surat 2 Timotius 3:16), namun
Allah menggunakan manusia dari berbagai latar belakang dan kepribadian
sebagai
penulisnya. Setiap penulis Injil memiliki tujuan yang khas di balik
Injilnya. Mereka masing-masing menekankan aspek yang berbeda dari
kepribadian dan pelayanan Isa Al-Masih.
Rasul Matius menulis kepada pembaca berlatarbelakang Ibrani dan salah
satu tujuan dari Injilnya adalah memperlihatkan dari silsilah Yesus dan
penggenapan nubuat-nubuat Perjanjian Lama bahwa Yesus adalah Mesias yang
sudah lama dinantikan, dan harus dipercaya.
Penekanan Matius adalah pada Yesus sebagai Raja yang dijanjikan, sang
“Anak Daud” yang akan duduk di tahta Israel untuk selama-lamanya (Matius
9:27; 21:9).
Rasul Markus, adalah saksi mata dari peristiwa-peristiwa dalam kehidupan
Yesus. Rasul Markus menekankan Kristus sebagai Hamba yang Menderita,
Dia yang datang bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani dan
memberi nyawaNya menjadi tebusan bagi banyak orang
(Injil, Rasul Markus 10:45).
Rasul Lukas, adalah tabib, penginjil dan sejarahwan yang teliti. Sebagai
sejarahwan, dia menjelaskan bahwa tujuannya adalah untuk mencatat
secara sistimatis kehidupan Kristus berdasarkan keterangan para saksi
mata (Injil, Rasul Lukas 1:1-4). Rasul Lukas sering
merujuk pada Yesus sebagai "Anak Manusia," menekankan kemanusiaan Isa
Al-Masih.
Injil
Yohanes, ditulis oleh Rasul Yohanes, berbeda dari ketiga Injil lainnya
dan memuat banyak kandungan teologis yang berkaitan dengan Kristus dan
makna iman. Injil Yohanes menekankan keillahian
Isa Al-Masih, seperti "Firman itu adalah Allah", Juruselamat dunia,
Anak Allah.
Jadi walaupun Injil memiliki empat kisah yang berbeda namun akurat
mengenai Yesus. Setiap kisah ketika ditambahkan kepada ketiga kisah
lainnya, menjadi bagaikan benang dengan warna berbeda untuk menghasilkan
gambar yang lebih lengkap mengenai Dia yang tak terlukiskan.
Sebenarnya tema keempat kitab Injil adalah Isa Al-Masih yang dituangkan dalam satu nas.
”Karena begitu besar kasih Allah akan dunia
ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya
setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh
hidup yang kekal.” ( Injil Rasul Besar Yohanes
3:16 )
Saudara Cak Gimin yang baik semoga bermanfaat bagi saudara, jika
berkenan ingin mengenal kitab Injil, kami persilakan saudara membaca
artikel pada link ini:
Alkitab
Kiranya dengan mempelajari dan merenungkan isi dari artikel ini, Saudara akan mendapat berkah dari Allah.
Wassalam,
Slamet
From: Yudianto Gimin [yudiantogimin@yahoo.com]
Sent: Wednesday, December 12, 2012 10:15 PM
To: Slamet
Subject: Bls: Saudara Cak Gimin - Menggapi Yudas Iskariot mati gantung diri.
saudara slamet yang budiman...saya juga berterimakasih
akan balasan email saudara, sehingga saudara slamet berkenan untuk
berdiskusi dengan saya lagi dalam pokok bahasan yang lain.
saudara slamet yang saya hormati.....
menarik sekali komentar balasan anda untuk saya.
anda menulis:
1. Saudara
Cak Gimin, Kitab Suci memang tidak menjelaskan secara rinci tentang
kematian Yudas Iskariot. Mungkin yang lebih bermanfaat bagi kita
bukanlah kematian
seorang pengkhianat melainkan Isa Al-Masih yang dikhianati.
tanggapan saya:
saudara slamet, begitu simpelnya anda menelaah suatu permasalahan
sehingga anda mengesampingkan sesuatu hal yang tidak penting menurut
anda tetapi penting untuk yang lain. ini sama saja dengan jika saya
bicara seperti ini, tidak penting mencari Tuhan itu siapa,
aoakah ALLAH SWT, yesus kristus atau sang widi wasa....yang penting
kita percaya jika Tuhan itu ada yakni Tuhan yang Maha Esa.....sama
bukan?
saudara slamet ada beberapa poin yang harus anda ketahui dan fahami
sebelum keyakinan anda tanamkan dalam hati saudara sehingga keyakinan
anda betul2 berdasar dan bukan keyakinan yang membabi buta tanpa dasar
yang jelas.
diantaranya adalah Kitab suci:
kitab suci adalah panduan dalam sebuah agama, dimana kitab suci
merupakan pondasi hukum dalam melaksanakan kehidupan ini. lalu bagaimana
jika kitab suci yang kita anut terdapat suatu kejanggalan? apakah kita
diam saja dan membenarkannya tanpa menguji dan mencari
kebenaran tersebut? jika ke-4 kitab suci anda sudah berbeda fersi dalam
menerangkan sesuatu apakah anda akan tetap cuek saja?
kemudian apakah anda lupa jika proses kematian yesus itu adalah
hal/kejadian yang sangat penting bahkan teramat penting dalam ajaran
anda? karena kematian yesus adalah pondasi dalam sistem ketuhanan agama
anda. dan jika dibalik kematian yesus tersebut ada sebuah
proses yang kontroversi apakah anda tidak memperdulikannya?
Yudas iskiraot adalah sosok utama dari kematian yesus, bahkan itu juga
yang dipermasalahkan oleh umat yang lain khususnya umat islam. Jika umat
kristen sendiri tidak mempermasalahkannya berarti umat kristen tidak
peduli dengan kitab sucinya dan umat kristen
hanya bicara sepihak tentang kematian yesus itu sendiri.
sekali lagi saudara slamet.....
jika anda meremehkan dan tidak menghiraukan kematian yudas iskiraot berarti anda adalah orang yang berkaca mata kuda, atau memang umat anda tidak bisa menjawab kerancuan dari injil itu sendiri?
2.
Bukan perkara yang mudah atau gampang bagi Isa Al-Masih dalam menghadapi hal ini.
Bagi pemimpin agama yang lain tanpa banyak “cing-cong” tentunya Yudas
Iskariot pasti langsung dibunuh. Namun inilah yang perlu kita renungkan
bersama, betapa luar biasanya
kasih-Nya Isa Al-Masih bagi manusia berdosa.
Ada banyak hal yang harus
dihadapi oleh Isa Al-Masih ketika Dia datang ke dunia ini. Isa Al-Masih harus menanggalkan keilahianNya dan menjadi sama seperti manusia. Ada suatu jenjang perjalanan yang harus Dia lewati, dimulai dari hidup dalam kandungan Maria selama 9 bulan.
tanggapan saya:
yang bergaris bawah tersebut adalh objek pembahasan saya.
dimana yesus yang menjelma sebagai manusia dengan berbagai kesulitannya karena dia meninggalkan
keilahiannya. meninggalkan keilahiannya???
saudara
slamet.... jika yesus adalah Tuhan dan menjelma menjadi manusia lalu
meninggalkan keilahiannya pertanyaan saya kepada anda adalah:
lalu siapa yang memegang kendali sebagi Tuhan pada kurun waktu tersebut?
berarti pada saat itu Tuhan untuk sementara waktu tersebut tidak ada, sebab Ruh Tuhan sibuk dengan wujud kemanusiannya.
sekiranya anda sudi menjawab pertanyaan saya tersebut dengan jawaban yang masuk akal dan dapat diterima oleh logika.
sekian dulu dari saya, terimakasih banyak dan saya tunggu jawaban anda.
--- Pada Rab, 12/12/12, Slamet <Slamet@idionline.info> menulis:
Dari: Slamet <Slamet@idionline.info>
Judul: Saudara Cak Gimin - Menggapi Yudas Iskariot mati gantung diri.
Kepada: "yudiantogimin@yahoo.com" <yudiantogimin@yahoo.com>
Tanggal: Rabu, 12 Desember, 2012, 12:01 PM
A5
Saudara Cak Gimin,
Kami berterima kasih atas comment Saudara. Namun pada kesempatan ini ijinkanlah kami menanggapi comment
saudara melalui email tentang Yudas Iskariot mati gantung diri.
Saudara
Cak Gimin, Kitab Suci memang tidak menjelaskan secara rinci tentang
kematian Yudas Iskariot. Mungkin yang lebih bermanfaat bagi kita
bukanlah
kematian seorang pengkhianat melainkan Isa Al-Masih yang dikhianati.
Bukan
perkara yang mudah
atau gampang bagi Isa Al-Masih dalam menghadapi hal ini. Bagi pemimpin
agama yang lain tanpa banyak “cing-cong” tentunya Yudas Iskariot pasti
langsung dibunuh. Namun inilah yang perlu kita renungkan bersama, betapa
luar biasanya kasih-Nya Isa Al-Masih bagi
manusia berdosa.
Ada
banyak hal yang harus
dihadapi oleh Isa Al-Masih ketika Dia datang ke dunia ini. Isa Al-Masih
harus menanggalkan keilahianNya dan menjadi sama seperti manusia. Ada
suatu jenjang perjalanan yang harus Dia lewati, dimulai dari hidup
dalam kandungan Maria selama 9 bulan.
Bahkan
ketika tiba saatnya
bagi Dia untuk lahir ke dunia ini, Dia harus melewati berbagai
kesulitan. Dia ditolak dimana-mana dan akhirnya Dia harus lahir di
kandang yang sangat hina, kotor dan bau. Ketika Dia sudah lahirpun, pada
waktu Dia masih bayi, Dia harus dilarikan ke Mesir oleh
orang tuaNya. Namun Dia mau melewati semua itu.
Apa
yang membuat Dia rela melakukan semua itu ? KASIH. Hanya satu perasaan
inilah yang ada didalam hati-Nya, sehingga Dia mau menebus
manusia dari dosa, kejahatan dan kesengsaraan manusia yang sangat
dikasihi-Nya.
Bahkan
hal yang paling menyedihkan
dan menakutkan bagiNya adalah ketika untuk sementara waktu Dia harus
ditinggalkan agi oleh Bapa-Nya, karena seluruh dosa dan kejahatan
manusia ditimpakan kepada-Nya. Dia melakukannya bagi kita semua. Suatu
pernyataan kasih yang tidak dapat dimengerti dan dipahami
oleh pemikiran manusia.
“Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena
Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.”
(Injil, Surat Roma 5:8)
Saudara
Cak Gimin yang baik inilah yang sangat bermanfaat bagi saudara dan
saya, jika berkenan ingin mengenal Isa Al-Masih, kami persilakan
saudara membaca artikel pada link ini: Siapakah Allah itu?
Kiranya dengan mempelajari dan merenungkan isi dari artikel ini, Saudara akan mendapat berkah dari Allah.
Wassalam,
Slamet
From: Dialog Agama - Isa dan Al-Quran [masukan@idionline.info]
Sent: Thursday, December 06, 2012 6:06 AM
To: Slamet
Subject: Comment has been added: Apakah Al-Quran Mengatakan Isa Al-Masih Tersalib?
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar