saudara slamet yang sangat saya hormati..... sekiranya kita tidak membias kepada pembahasan yang lain...jika anda mengatakan YAHWEH dan YESUS adalah Tuhan yang sama itu hak anda, karena dalam hal ini saya tidak membahas masalah itu.
saudara slamet yang budiman... yang kita bahas adalah
tentang pendapat anda yang mengatakan jika nabi Muhammad telah merubah
nama Tuhan menajdi ALLAH, inilah pokok permasalahannya. dan dari balasan
email saya yang lalu saya mengatakan jika anda salah besar, karena SEJARAH DAN FAKTA
yang ada mengatakan jika nama ALLAH sudah digunakan jauh sebelum nabi
Muhammad lahir. seharusnya inilah yang harus kita lanjutkan
pembahasannya, dan anda juga harus bisa membuktikan
berdasarkan fakta sejarah pula jika nabi Muhammad yang memulai
penggunaan nama ALLAH sehingga pendapat anda tidak bisa saya katakan
pendapat yang keliru bahakan menjurus kepada suatu fitnah.
memang
diakhir email saya, saya mengatakan jika anda mempermasalahkan nama
ALLAH ini mengapa anda juga menggunakannya dalam injil anda? 1. tapi
anda menjawab karena anda mengunakan terjemahan injil dari bahasa
indonesia sehingga nama Tuhan diterjemahkan dengan ALLAH, tapi sadarkah
saudara jika ALLAH itu tidak berasal dari bahasa Indonesia??? jika
diterjemahkan dalam bahasa indonesia maka kata ALLAH seharusnya tidak
ada yang ada hanyalah kata TUHAN. tetapi mengapa masih ada kata ALLAH???
silahkan bertanya kepada kaum anda sendiri yang menerjemahkan injil
anda. 2. jika anda tidak terima dengan kata ALLAH tersebut seharusnya
kaum anda memakai injil dalam bahasa aslinya saja sehingga tidak
membingungkan anda sendiri. inilah bukti nyata jika kitab
suci dalam bahasa aslinya sangat dibutuhkan untuk menjaga dari hal2
yang tidak diinginkan.
saudara slamet....mari kita berfokus lagi
dalam kontek pembahasan utama dalam diskusi ini, yakni dapatkah anda
menunjukkan bukti sejarah dan fakta jika nabi Muhammad lah yang memulai
dengan menyebut nama Tuhan dengan sebutan ALLAH??? sehingga apa yang
anda katakan jika Nabi Muhammad memang orang pertama yang merubah nama
Tuhan itu dapat saya amini. sekian dari saya dan saya tunggu jawaban anda, terimakasih.
--- Pada Sel, 11/12/12, Slamet <Slamet@idionline.info> menulis:
Dari: Slamet <Slamet@idionline.info> Judul: RE: Untuk saudara Yudianto - Menanggapi tentang pengertian istilah Allah menurut orang Kristen. Kepada: "Yudianto Gimin" <yudiantogimin@yahoo.com> Tanggal: Selasa, 11 Desember, 2012,
12:15 PM
A5
Saudara Yudianto,
Terima
kasih untuk emailnya. Kiranya Allah senantiasa menyertai saudara dan
kami juga menghargai pandangan saudara. Pada kesempatan ini
ijinkanlah kami menanggapi tentang pengertian istilah Allah menurut
orang Kristen.
Saudara
Yudianto, memang pengertian tentang istilah “Allah” dalam bahasa
Indonesia agak rancu, namun yang jelas Allah -nya
umat Kristen berbeda dengan umat Muslim. Dan karena Alkitab yang kami
gunakan terjemahan bahasa Indonesia maka kami tetap menggunakan istilah
“Allah.”
Untuk jelasnya itu mari kita perhatikan pengertian ‘Nama Diri’ dan ‘ Sebutan Umum’ dari Allah.
‘Nama Diri’ dari Allah dalam bahasa Ibrani adalah YAHWEH dan diterjemahkan di dalam setiap versi terjemahan Alkitab- menggunakan huruf besar semuanya,
contohnya : TUHAN, ALLAH.
Sedangkan ‘Sebutan Umum’ dari Allah dalam bahasa Ibrani adalah
Elohim atau Adonai dan diterjemahkan di dalam setiap versi Terjemahan Alkitab- menggunakan huruf kecil semuanya kecuali huruf yang pertama, contohnya : Tuhan, Allah.
‘Nama Diri’ dan ‘Sebutan Umum’ dari Allah pertama kali dikenalkan oleh Nabi Musa kepada bangsa Israel.
“Selanjutnya berfirmanlah
Elohim (sebutan umum) kepada Musa: "Beginilah kaukatakan kepada orang Israel:
YAHWEH (nama diri)
, Elohim nenek moyangmu,...(Kitab Taurat Keluaran 3:15)
Dan oleh Lembaga Alkitab Indonesia dituliskan sebagai berikut :
“Selanjutnya berfirmanlah
Allah (sebutan umum)
kepada Musa: "Beginilah kaukatakan kepada orang Israel:
TUHAN (nama diri),
Allah nenek moyangmu, ...” (Kitab Taurat Keluaran 3:15)
Bagaimana dengan YESUS atau Isa Al-Masih?
YAHWEH / ALLAH/ TUHAN adalah nama diri dari Tuhannya orang Yahudi dan Kristen.
YESUS juga adalah nama diri dari Tuhannya orang Kristen, Tuhan yang berinkarnasi jadi manusia diberi nama YESUS.
YAHWEH adalah Nama Tuhan sebelum berinkarnasi, YESUS adalah Nama Tuhan ketika berinkarnasi menjadi manusia.
Nama
YESUS berasal dari kata YAH-SHUA yang berarti: YAHWEH Juruselamat atau
YAHWEH yang menyelamatkan. Jadi, Nama YESUS berasal
dari nama YAHWEH ditambah attribut/gelar SHUA, yang artinya
Juruselamat. Dengan demikian YAHWEH dan YESUS adalah Tuhan yang sama.
Semoga bermanfaat bagi saudara,
untuk informasi lebih lanjut, saudara dapat membaca artikel pada link ini:
Siapakah Isa Al-Masih itu?
Kiranya dengan mempelajari dan merenungkan isi dari situs ini Saudara akan mendapat berkah dari Allah.
Wassalam,
Slamet
From: Yudianto Gimin [yudiantogimin@yahoo.com]
Sent: Saturday, December 08, 2012 5:10 AM
To: Slamet
Subject: Bls: Untuk saudara Yudianto - Menanggapi tentang kepercayaan yang membabi-buta.
saudara slamet yang terhormat.....
jumpa lagi dengan saya...semoga kita dapat berdiskusi dengan sehat dan
tidakterputus ditengahjalansebelumada kesimpulan yang kita harapkan.....
saudara slamet.......
dari email anda dapat saya simpulkan pokok pembahasan dari anda, yakni
kata ALLAH yang menurut saudara adalah itu penggantian nama yang
dilakukan oleh nabi Muhammad, tapi sebelum itu akan saya tanggapi dulu
satu permasalahan yang anda sampaikan yakni:
dari anda:
Bahkan
nabi-nabi Israel tidak pernah menerima "kitab sakral" dari Allah, hanya
Muhammad yang menerima kitab Al-Quran dari Allah. Karena TUHAN tidak
pernah menurunkan
kitabTaurat, Zabur dan Injil kepada umat-Nya. Sebenarnya Taurat, Zabur,
dan Injil adalah kitab yang berisi sejarah tentang TUHAN yang ditulis
manusia.
tanggapan saya:
saudara slamet....dari situ kelihatan sekali kira2 kitab suci mana yang
lebih sempurna? catatan sejarah atau kitab yang langsung dari ALLAH?
tapi anda lupa ya kalau ada bagian Taurat yang disebut 10 perintah Tuhan
itu langsung diturunkan oleh ALLAh kepada nabi
Musa, yang salah satunya telah dilanggar oleh kaum anda yakni
dilarangnya untuk membuat patung apapun bentuknya.
saudara slamet.....
jika anda mempelajari Al-Quran dengan kepala dingin dan ketulusan hati
mungkin anda menemukan kekaguman didalamnya,karena disana banyak sekali
keajaiban yang tak mungkin dibuat atau diakarang oleh manusia pada masa
itu.
sebagai contoh silahkan buka ayat2 tentang terjadinya dunia, hujan,
gunung sebagai pasak bumi, tentang jumlah perbandingan air dan daratan,
dua lautan air laut dan air tawar, daun yang berzdikir atau bersuara,
tentang mayat Firaun, tentang bahan piramida bahkan
banyak lagi yang lain yang sangat selaras dengan ilmu pengetahuan.
Bahkan pula hadist nabi Muhammad, semisal tentang sayap lalat, cara
tidur beliau, tata cara makan dan minum, meniup makanan panas
dll...semuanya sangat selaras dengan ilmu pengetahuan saat
ini.
pertanyaannya adalah:
a. apakah ada seseorang yang mengarang kitab seperti hal tersebut, yang
sangat jauh dari kontek logika tapi terbukti kebenarannya.
b. apakah saudara pernah membaca tentang angka 19 dalam Al-Quran? inilah
angka sebagai bukti bahwa Al-Quran memang bukan karangan manusia dan
sebagai tanda jika Al-Quran tidak pernah berubah isinya. jika ini
karangan manusia dan sudah mengalami perubahan maka
mustahil angka ajaib 19 tadi bisa didapat. dan inilah bentuk keajaiban
Al-Quran yang isi ayatnya dikira tidak teratur justru menghasilkan angka
19 ini, inilah bukti nyata jika Al-Quran adalah mukjizat dari ALLAH.
pesan saya, silahkan buktikan apa yang saya sarankan untuk anda,
yakni mencari kebenaran tentang ayat2 Quran yang sangat selaras dengan
ilmu pengetahuan dan keajaiban angka 19 tadi yang tidak akan pernah
didapati dalam kitab suci yang lain.
saudara slamet yag budiman...
mengenahi nama ALLAH, sekiranya anda membaca dulu sumber yang falid dan
aktual, sehingga anda dapat menyimpulkan suatau wacana yang objektif.
bagaimana mungkin nabi Muhammad mengganti nama Tuhan dengan sebutan
ALLAH jika nama ALLAH itu sendiri sudah ada jauh
sebelum kelahiran beliau?
ini adalah sedikit sejarah nama ALLAH untuk anda:
Catatan tertua pada milenium kedua sebelum zaman Yesus Kristus
menyebutkan, keturunan Abraham yang disebut suku-suku Arab, khususnya
Ibrahimiyah dan Ismaelliyah yang dikenal sebagai kaum Hanif (jamak:
Hunafa) menyebut nama "Allah" sejak berkembangnya bahasa
Arab. Ensiklopedia Islam menyebut bahwa: "Gagasan tentang Tuhan yang
Esa yang disebut dengan nama Allah, sudah dikenal oleh bangsa Arab
kuno…..kelompok keagamaan lainnya sebelum Islam adalah Hunafa, sebuah
kata yang pada asalnya ditunjukan pada keyakinan monotheisme
zaman kuno yang berpangkal pada ajaran Ibrahim dan Ismail." (hal.
50-51).
Inskripsi suku Lihyan mengungkap catatan abad ke-5/6 SM (semasa Ezra)
bahwa nama 'Allah' sudah digunakan. Ada yang memberi stigmatisasi bahwa
"Allah" adalah nama berhala Siria kuno namun kenyataannya inskripsi
Lihyan sebagai pusat penyembahan "hlh" sehingga
nama 'Allah' tidak tertuju untuk "dewa Siria".
Nama-nama Allah pertama menjadi umum di teks Lihyan. …Bukti ditemukannya
nama Allah menunjukan bahwa Lihyan adalah pusat penyembahan Allah di
Arab. "Orang Siria menekankan kata benda umum "allah" ('a' kecil)
menjadi nama diri dengan menambahkan nama elemen
"a" : allaha = "the god" lalu menjadi "God" ketika orang Lihyan
mengambil alih nama diri Allaha, nama itu diarabkan dengan menghilangkan
elemen "a" sehingga menjadi Allah.(F.V.Winnet, Allah before Islam,
dalam The Muslim world, Vol.38,1938,hlm.245-248).
Inskripsi Lihyan abad ke-5/6 SM berada di Arab utara berasal dari bahasa
Nabatea Arami yang letaknya tidak jauh dari Yerusalem yang dikenal
Kitab Ezra dan Daniel yang sezaman yang memuat nama Aram "Alaha" yang
ditujukan kepada "Elah Yisrael" / Allah Israel.
(Ezra 5:1; 6:14). Lagipula, pendahulu suku Lihyan adalah suku Dedan
yang adalah keturunan Dedan cucu Ketura, isteri Abraham, tentu ada
kaitannya dengan kaum Hanif. Studi yang sama dikemukakan Trimingham
dalam bukunya
Christianity Among the Arabs in Pre-Islamic Times, yaitu bahwa nama "Allah", sudah lama digunakan di kalangan suku-suku Arab, termasuk oleh orang Kristen dan berasal dari
"Alaha" Aram yang dalam Kitab Ezra ditujukan kepada
"Elah Yisrael". Bahasa Arab
diketahui berkembang dari nabati-Aram. (penekanan ditambahkan, Red).
Jadi, adanya dugaan bahwa "Allah" sesembahan Lihyan itu adalah Dewa
Siria SANGATLAH TIDAK BENAR tetapi telah diketahui bahwa
nama itu (Allah) ditujukan kepada "Alaha" Aram yang menunjuk kepada "Elah Yisrael" (Allah Israel).
Pada tahun 244 seorang Arab Kristen Philip the Arab menjadi Kaisar Roma
dan pada Konsili Nicea (325) hadir 6 uskup Arab dari kawasan imperium
Romawi dan 3 uskup lainnya dari kawasan Arab non-Romawi. Hal ini
menunjukan bahwa umat Kristen Arab dengan bahasa Arabnya
sudah menyebar bahkan menduduki jabatan tinggi Kaisar Romawi dan Uskup
jemaat Arab. Peter Pacerillo, arkeolog Franciscan menemukan rumah-rumah
di Siria, Lebanon dan Palestina dari abad ke-4 (300 tahun sebelum Islam)
dengan inskripsi
"Bism Ellah al Rahmani al Rahimi"
(Dalam nama Allah yang pengasih dan penyayang), sedangkan pada Konsili
Efesus (tahun 431) hadir Uskup Arab bernama Abdellas (Abdullah, band.
dengan "Wahab Allah" yang diterjemahkan ke
bahasa Yunani sebagai "ouaballas"). Dalam fragmen pra-Islam yang
ditemukan pada tahun 1901 di Damaskus ada teks LXX Mazmur 78 di mana "hotheos" (Elohim) diterjemahkan ke dalam bahasa Arab yang ditulis dengan aksara (abjad)
Yunani sebagai "allau" (ayat 22, 31, 59), dalam inskripsi itu huruf "ha" Arab ditulis sebagai "upsilon" Yunani.
Allah sudah dikenal di Arab, Ia adalah satu dari banyak sesembahan yang
disembah di Mekah kemungkinan sebagai Tuhan yang Mahakuasa dan tentu
saja Tuhan pencipta. Ia sudah dikenal sejak dulu sebagai "Allah,"Al-Ilah
(asal kata yang paling mungkin, saran lainnya
adalah "Alaha" Aram). (Brill, vol I hlm.406). "Sebagian besar
beranggapan nama diri Allah ada asalnya (mushtakk, mankul), kontraksi
al-ilah, dan menganggap ilah adalah tiga huruf akar kata." (Brill, vol
III hlm. 1093).
Selain dalam inskripsi dan nama, sejak awal Injil bahasa Arab juga
menggunakan nama "Allah". Alkitab Peshita dalam bahasa Aram ditulis pada
abad ke-2 di mana
El/Elohim/Eloah Ibrani ditulis "Elah/Alaha". Seperti diketahui dari inskripsi Lihyan abad ke-5/6 dan sejarah bahasa bahwa
"Alaha" Aram menurunkan "Allah" Arab Nabatea dan bahasa Arab.
saudara slamet...senang bisa berdiskusi dengan anda kembali, dan dalam
bahasan kali ini saya ingin bertanya kepada anda, jika nama ALLAH adalah
sabotase dari Nabi Muhammad dan menjadi persoalan buat anda mengapa
kaum anda juga menggunakan nama ALLAH sebagai
nama Tuhan sebagaimana tertera jelas dalam injil2 anda????
trimakasih dan semoga ini bermanfaat, semoga pula hidayah ALLAH tercurah untuk anda.
--- Pada Jum, 7/12/12, Slamet <Slamet@idionline.info> menulis:
Dari: Slamet <Slamet@idionline.info>
Judul: Untuk saudara Yudianto - Menanggapi tentang kepercayaan yang membabi-buta.
Kepada: "yudiantogimin@yahoo.com" <yudiantogimin@yahoo.com>
Tanggal: Jumat, 7 Desember, 2012, 6:07 PM
A5
Saudara Yudianto,
Terima
kasih untuk emailnya. Kiranya Allah senantiasa menyertai saudara dan
kami juga menghargai pandangan saudara. Pada kesempatan ini ijinkanlah
kami menanggapi
tentang kepercayaan yang membabi-buta.
Saudara
Yudianto, Nabi-nabi (termasuk nenek moyang) bangsa Israel tidak pernah
menyembah dan menerima perintah dari Allah melainkan dari YAHWEH (bahasa
Indonesia
TUHAN/ALLAH). Oleh sebab itu tidak ada perintah dari TUHAN agar Ibrahim
menghancurkan patung-patung.
Janji/perintah TUHAN terhadap Ibrahim tertulis dalam Taurat, Kitab Kejadian 12:1-3.
“Berfirmanlah
TUHAN kepada Abram: "Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu
dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu; Aku
akan membuat engkau
menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu
masyhur; dan engkau akan menjadi berkat.
Aku
akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk
orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi
akan mendapat berkat."
Bahkan
nabi-nabi Israel tidak pernah menerima "kitab sakral" dari Allah, hanya
Muhammad yang menerima kitab Al-Quran dari Allah. Karena TUHAN tidak
pernah menurunkan
kitabTaurat, Zabur dan Injil kepada umat-Nya. Sebenarnya Taurat, Zabur,
dan Injil adalah kitab yang berisi sejarah tentang TUHAN yang ditulis
manusia.
Tuhan/Elohim
yang bernama YAHWEH, telah diperkenalkan dan dicantumkan oleh TUHAN
sendiri hampir sebanyak 7000 kali diseluruh Alkitab. Ini tidak pernah
dibantah oleh
siapapun sebelumnya. Namun tiba-tiba Muhammad datang dan mengubahnya
menjadi Allah.
“YAHWEH (TUHAN) telah memperkenalkan diri-Nya” (Zabur, Kitab Mazmur
9:17). “Aku adalah Aku…YAHWEH, Elohim leluhurmu, Elohim Abraham, Elohim Ishak dan Elohim Yakub… itulah nama-Ku untuk selama-lamanya…”
Bahkan
Muhammad pula yang berkata, “Allahku dan Allahmu adalah satu?” Tentu
ini penyimpangan yang luar biasa. Dapatkah TUHAN “ujuk-ujuk” diganti
nama-Nya? TUHAN/YAHWEH
Sang Pencipta diganti oleh Muhammad dengan nama “Allah” yang
dimirip-miripkan TUHAN/YAHWEH. Jadi TUHAN/YAHWEH dan Allah itu adalah
Tuhan yang berbeda!
Jadi
siapakah itu Allah yang nama-pribadinya muncul mendadak dalam Al-Quran,
tanpa diketahui kapan dan dimana nama itu pertama kalinya dimunculkan
dalam Al-Quran:
surah mana dan ayat berapa?
Saudara Yudianto, sekarang kita mengetahui
siapakah sebenarnya yang kepercayaannya membabi-buta?
Semoga
bermanfaat bagi saudara, jika berkenan untuk informasi lebih lanjut,
kami persilakan saudara membaca artikel pada link ini:
Siapakah Allah itu?
Kiranya dengan mempelajari dan merenungkan isi dari artikel ini, Saudara akan mendapat berkah dari Allah.
Wassalam,
Slamet
From: Yudianto Gimin [yudiantogimin@yahoo.com]
Sent: Monday, November 26, 2012 4:44 PM
To: Masukan
Subject: Bls: Al-Fatihah (Al-Asas), Pondasi Kehidupan (18)
alkisah, saat nabi Ibrahim menghancurkan patung2
sesembahan waktu itu dengan kampaknya, Ia menyisakan 1 patung yang
paling besar dan mengalungkan kampak dileher patung itu.
saat raja namrud bertanya kepada nabi Ibrahim: "siapakah yang telah menghancurkan Tuhan2 kami (patung2 tersebut)?"
nabi Ibrahim menjawab: "silahkan anda bertanya kepada petung itu."
Raja namrud berkata: "apakah kamu sudah gila menyuruh aku bertanya kepada patung itu?"
nabi Ibrahim: "sepertinya andalah yang telah gila, karena telah menyembah patung yang ditanya saja tidak bisa menjawab."
saudaraku....dari sini logika harus mempunyai peran penting untuk mencari dan mengurai kebenaran, terlebih masalah ketauhidan.
Nabi daud menerima zabur melalui malaikat jibril, begitu juga nabi musa
menerima Taurat dari malaikat jibril kecuali 10 perintah Tuhan yang
diantara isinya adalah diharamkannya untuk membuat patung. lalu dari
siapakah injil2 surat paulus ia terima? apakah
juga melalui malaikat jibril?
kira2 lebih mulia siapakah nabi Musa atau paulus yang telah
menghalalkan babi dan menolak sunat serta menghalkan patung? bukankah
yesus sendiri tidak memerintahkan seperti paulus? apakah paulus dapat
dikatakan tidak menentang yesus?
saudaraku....saat kita mendengar sesuatu dari seseorang haruskah kita
langsung percaya 100% tanpa mencari dan membandingkan kebenaran
tersebut? walaupun jika kita percaya haruskah kepercayaan tersebut
membabi buta? dan bagaimana jika kita menemukan sebuah
kesalahan/ketidak benaran dari apa yang telah kita percayai? haruskah
kita tetap membela kepercayaan tersebut dengan mambabi buta? terlebih
kebenaran tersebut adalah masalah TAUHID?
sebagai manusia yang beragama, masalah Tauhid adalah masalah pokok dalam
kehidupan. Dan pencarian kebenaran Tauhid ini harus menggunakan akal,
rasio, logika dan hati nurani.
trimakasih.
--- Pada Sen, 26/11/12, Isa Dan Islam <Masukan@idionline.info> menulis:
Dari: Isa Dan Islam <Masukan@idionline.info>
Judul: Al-Fatihah (Al-Asas), Pondasi Kehidupan (18)
Kepada: yudiantogimin@yahoo.com
Tanggal: Senin, 26 November, 2012, 8:30 AM
RENUNGAN BERKALA ISA DAN AL-FATIHAH
AL-FATIHAH
(AL-ASAS) PONDASI KEHIDUPAN (18)
Seperti
telah kita pelajari Al-Fatihah diberi banyak nama oleh penganut agama
Islam. Kami juga melihat adanya pemakaian kata al-asas. Kami merasa
ini masuk akal. Apakah Al-Fatihah
memuat pokok-pokok yang dapat menjadi pondasi kehidupan beragama?
Memang! Beberapa pokok pondasi yang penting ialah yang menekankan bahwa
Allah Maha-Pemurah, Maha-Penyayang, Tuhan semesta Alam, Penguasa hari
pembalasan dan Pemberi nikmat. Pokok-pokok Inilah
penting untuk kehidupan beragama.
Menurut
Injil pondasi beragama ialah anugerah. Manusia tidak dapat
menyelamatkan diri dari dosa. Karena itu keselamatan merupakan anugerah
yang diberikan Isa Al-Masih. Sedangkan Isa
Al-Masih sendiri merupakan al-asas untuk orang yang ingin pasti masuk sorga.
Pemazur menulis: "Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru." (Maz. 118:22). Isa Al-Masih sendiri serta para rasul menekankan bahwa Isa-lah
'batu yang dibuang' (Injil, Lukas 20:17; Kisah Para Rasul 4:11). Kemudian Rasul Paulus menulis:
"Karena tidak ada seorangpun yang dapat
meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus
Kristus [Isa Al-Masih]." (Injil, I Korintus 3:11)
Dengan
demikian walaupun ajaran agama penting, dasar untuk keselamatan dan
hidup yang kekal tidak dicari dalam tulisan agama. Hanya pribadi Kalimat
Allah harus menjadi pondasi kehidupan
kita.
|
Kalau saudara tidak ingin menerima email dari kami lagi, silakan mengklik pada
Unsubscribe
IDI International PO Box 891 Gilbert, Arizona 85299 United States
|
|
|
|
|
diskusi yang hebat, bermanfaat, dan menambah ilmu untuk di baca gan. salam damai :)
BalasHapustrimakasih atas kunjungannya....semoga anda khususnya dan yang lain pada umumnya dapat menganalisa diskusi ini seobjektif mungkin agar tidak terjadi perpecahan dalam koridor persatuan antar umat beragama dan bernegara. salam damai balik untuk anda. terimakasih saudaraku.
BalasHapus