saudara slamet yang sangat saya hormati.....
sekiranya kita tidak membias kepada pembahasan yang lain...jika anda mengatakan YAHWEH dan YESUS adalah Tuhan yang sama itu hak anda, karena dalam hal ini saya tidak membahas masalah itu.

saudara slamet yang budiman...
yang kita bahas adalah
tentang pendapat anda yang mengatakan jika nabi Muhammad telah merubah nama Tuhan menajdi ALLAH, inilah pokok permasalahannya. dan dari balasan email saya yang lalu saya mengatakan jika anda salah besar, karena SEJARAH DAN FAKTA yang ada mengatakan jika nama ALLAH sudah digunakan jauh sebelum nabi Muhammad lahir. seharusnya inilah yang harus kita lanjutkan pembahasannya, dan anda juga harus bisa membuktikan berdasarkan fakta sejarah pula jika nabi Muhammad yang memulai penggunaan nama ALLAH sehingga pendapat anda tidak bisa saya katakan pendapat yang keliru bahakan menjurus kepada suatu fitnah.

memang diakhir email saya, saya mengatakan jika anda mempermasalahkan nama ALLAH ini mengapa anda juga menggunakannya dalam injil anda?
1. tapi anda menjawab karena anda mengunakan terjemahan injil dari bahasa indonesia sehingga nama Tuhan diterjemahkan dengan ALLAH, tapi sadarkah saudara jika ALLAH itu tidak berasal dari bahasa Indonesia???  jika diterjemahkan dalam bahasa indonesia maka kata ALLAH seharusnya tidak ada yang ada hanyalah kata TUHAN. tetapi mengapa masih ada kata ALLAH??? silahkan bertanya kepada kaum anda sendiri yang menerjemahkan injil anda.
2. jika anda tidak terima dengan kata ALLAH tersebut seharusnya kaum anda memakai injil dalam bahasa aslinya saja sehingga tidak membingungkan anda sendiri. inilah bukti nyata jika kitab suci dalam bahasa aslinya sangat dibutuhkan untuk menjaga dari hal2 yang tidak diinginkan.

saudara slamet....mari kita berfokus lagi dalam kontek pembahasan utama dalam diskusi ini, yakni dapatkah anda menunjukkan bukti sejarah dan fakta jika nabi Muhammad lah yang memulai dengan menyebut nama Tuhan dengan sebutan ALLAH??? sehingga apa yang anda katakan jika Nabi Muhammad memang orang pertama yang  merubah nama Tuhan itu dapat saya amini.
sekian dari saya dan saya tunggu jawaban anda, terimakasih.

--- Pada Sel, 11/12/12, Slamet <Slamet@idionline.info> menulis:

Dari: Slamet <Slamet@idionline.info>
Judul: RE: Untuk saudara Yudianto - Menanggapi tentang pengertian istilah Allah menurut orang Kristen.
Kepada: "Yudianto Gimin" <yudiantogimin@yahoo.com>
Tanggal: Selasa, 11 Desember, 2012, 12:15 PM

 
A5

Saudara Yudianto,

Terima kasih untuk emailnya. Kiranya Allah senantiasa menyertai saudara dan kami juga menghargai pandangan saudara. Pada kesempatan ini ijinkanlah kami menanggapi tentang pengertian istilah Allah menurut  orang Kristen.

Saudara Yudianto, memang pengertian tentang istilah “Allah” dalam bahasa Indonesia agak rancu, namun yang jelas Allah -nya umat Kristen berbeda dengan umat Muslim. Dan karena Alkitab yang kami gunakan terjemahan bahasa Indonesia maka kami tetap menggunakan istilah “Allah.”

Untuk jelasnya itu mari kita perhatikan pengertian ‘Nama Diri’ dan ‘ Sebutan Umum’ dari Allah. ‘Nama Diri’ dari Allah dalam bahasa Ibrani adalah YAHWEH dan diterjemahkan di dalam setiap versi terjemahan Alkitab- menggunakan huruf besar semuanya, contohnya : TUHAN, ALLAH.

Sedangkan ‘Sebutan Umum’ dari Allah dalam bahasa Ibrani adalah Elohim atau Adonai dan diterjemahkan di dalam setiap versi Terjemahan Alkitab- menggunakan huruf kecil semuanya kecuali huruf yang pertama, contohnya : Tuhan, Allah.

‘Nama Diri’ dan ‘Sebutan Umum’ dari Allah pertama kali dikenalkan oleh Nabi Musa kepada bangsa Israel.
“Selanjutnya berfirmanlah Elohim (sebutan umum) kepada Musa: "Beginilah kaukatakan kepada orang Israel: YAHWEH (nama diri) , Elohim nenek moyangmu,...(Kitab Taurat Keluaran 3:15)

Dan oleh Lembaga Alkitab Indonesia dituliskan sebagai berikut :
“Selanjutnya berfirmanlah Allah (sebutan umum) kepada Musa: "Beginilah kaukatakan kepada orang Israel: TUHAN (nama diri), Allah nenek moyangmu, ...” (Kitab Taurat Keluaran 3:15)

Bagaimana dengan YESUS atau Isa Al-Masih?
YAHWEH / ALLAH/ TUHAN adalah nama diri dari Tuhannya orang Yahudi dan Kristen.
YESUS juga adalah nama diri dari Tuhannya orang Kristen, Tuhan yang berinkarnasi jadi manusia diberi nama YESUS.

YAHWEH adalah Nama Tuhan sebelum berinkarnasi, YESUS adalah Nama Tuhan ketika berinkarnasi menjadi manusia.

Nama YESUS berasal dari kata YAH-SHUA yang berarti: YAHWEH Juruselamat atau YAHWEH yang menyelamatkan. Jadi, Nama YESUS berasal dari nama YAHWEH ditambah attribut/gelar SHUA, yang artinya Juruselamat. Dengan demikian YAHWEH dan YESUS adalah Tuhan yang sama.

Semoga bermanfaat bagi saudara, untuk informasi lebih lanjut, saudara dapat membaca artikel pada link ini: Siapakah Isa Al-Masih itu?

Kiranya dengan mempelajari dan merenungkan isi dari situs ini Saudara akan mendapat berkah dari Allah.

Wassalam,
Slamet


From: Yudianto Gimin [yudiantogimin@yahoo.com]
Sent: Saturday, December 08, 2012 5:10 AM
To: Slamet
Subject: Bls: Untuk saudara Yudianto - Menanggapi tentang kepercayaan yang membabi-buta.

saudara slamet yang terhormat.....
jumpa lagi dengan saya...semoga kita dapat berdiskusi dengan sehat dan tidakterputus ditengahjalansebelumada kesimpulan yang kita harapkan.....

saudara slamet.......
dari email anda dapat saya simpulkan pokok pembahasan dari anda, yakni kata ALLAH yang menurut saudara adalah itu penggantian nama yang dilakukan oleh nabi Muhammad, tapi sebelum itu akan saya tanggapi dulu satu permasalahan yang anda sampaikan yakni:
dari anda:
Bahkan nabi-nabi Israel tidak pernah menerima "kitab sakral" dari Allah, hanya Muhammad yang menerima kitab Al-Quran dari Allah. Karena TUHAN tidak pernah menurunkan kitabTaurat, Zabur dan Injil kepada umat-Nya. Sebenarnya Taurat, Zabur, dan Injil adalah kitab yang berisi sejarah tentang TUHAN yang ditulis manusia.

tanggapan saya:
saudara slamet....dari situ kelihatan sekali kira2 kitab suci mana yang lebih sempurna? catatan sejarah atau kitab yang langsung dari ALLAH? tapi anda lupa ya kalau ada bagian Taurat yang disebut 10 perintah Tuhan itu langsung diturunkan oleh ALLAh kepada nabi Musa, yang salah satunya telah dilanggar oleh kaum anda yakni dilarangnya untuk membuat patung apapun bentuknya.
saudara slamet.....
jika anda mempelajari Al-Quran dengan kepala dingin dan ketulusan hati mungkin anda menemukan kekaguman didalamnya,karena disana banyak sekali keajaiban yang tak mungkin dibuat atau diakarang oleh manusia pada masa itu.
sebagai contoh silahkan buka ayat2 tentang terjadinya dunia, hujan, gunung sebagai pasak bumi, tentang jumlah perbandingan air dan daratan, dua lautan air laut dan air tawar, daun yang berzdikir atau bersuara, tentang mayat Firaun, tentang bahan piramida bahkan banyak lagi yang lain yang sangat selaras dengan ilmu pengetahuan. Bahkan pula hadist nabi Muhammad, semisal tentang sayap lalat, cara tidur beliau, tata cara makan dan minum, meniup makanan panas dll...semuanya sangat selaras dengan ilmu pengetahuan saat ini.
pertanyaannya adalah:
a. apakah ada seseorang yang mengarang kitab seperti hal tersebut, yang sangat jauh dari kontek logika tapi terbukti kebenarannya.
b. apakah saudara pernah membaca tentang angka 19 dalam Al-Quran? inilah angka sebagai bukti bahwa Al-Quran memang bukan karangan manusia dan sebagai tanda jika Al-Quran tidak pernah berubah isinya. jika ini karangan manusia dan sudah mengalami perubahan maka mustahil angka ajaib 19 tadi bisa didapat. dan inilah bentuk keajaiban Al-Quran yang isi ayatnya dikira tidak teratur justru menghasilkan angka 19 ini, inilah bukti nyata jika Al-Quran adalah mukjizat dari ALLAH.
pesan saya, silahkan buktikan apa yang saya sarankan untuk anda, yakni mencari kebenaran tentang ayat2 Quran yang sangat selaras dengan ilmu pengetahuan dan keajaiban angka 19 tadi yang tidak akan pernah didapati dalam kitab suci yang lain.

saudara slamet yag budiman...
mengenahi nama ALLAH, sekiranya anda membaca dulu sumber yang falid dan aktual, sehingga anda dapat menyimpulkan suatau wacana yang objektif. bagaimana mungkin nabi Muhammad mengganti nama Tuhan dengan sebutan ALLAH jika nama ALLAH itu sendiri sudah ada jauh sebelum kelahiran beliau?

ini adalah sedikit sejarah nama ALLAH untuk anda:
Catatan tertua pada milenium kedua sebelum zaman Yesus Kristus menyebutkan, keturunan Abraham yang disebut suku-suku Arab, khususnya Ibrahimiyah dan Ismaelliyah yang dikenal sebagai kaum Hanif (jamak: Hunafa) menyebut nama "Allah" sejak berkembangnya bahasa Arab. Ensiklopedia Islam menyebut bahwa: "Gagasan tentang Tuhan yang Esa yang disebut dengan nama Allah, sudah dikenal oleh bangsa Arab kuno…..kelompok keagamaan lainnya sebelum Islam adalah Hunafa, sebuah kata yang pada asalnya ditunjukan pada keyakinan monotheisme zaman kuno yang berpangkal pada ajaran Ibrahim dan Ismail." (hal. 50-51).

Inskripsi suku Lihyan mengungkap catatan abad ke-5/6 SM (semasa Ezra) bahwa nama 'Allah' sudah digunakan. Ada yang memberi stigmatisasi bahwa "Allah" adalah nama berhala Siria kuno namun kenyataannya inskripsi Lihyan sebagai pusat penyembahan "hlh" sehingga nama 'Allah' tidak tertuju untuk "dewa Siria".

Nama-nama Allah pertama menjadi umum di teks Lihyan. …Bukti ditemukannya nama Allah menunjukan bahwa Lihyan adalah pusat penyembahan Allah di Arab. "Orang Siria menekankan kata benda umum "allah" ('a' kecil) menjadi nama diri dengan menambahkan nama elemen "a" : allaha = "the god" lalu menjadi "God" ketika orang Lihyan mengambil alih nama diri Allaha, nama itu diarabkan dengan menghilangkan elemen "a" sehingga menjadi Allah.(F.V.Winnet, Allah before Islam, dalam The Muslim world, Vol.38,1938,hlm.245-248).

Inskripsi Lihyan abad ke-5/6 SM berada di Arab utara berasal dari bahasa Nabatea Arami yang letaknya tidak jauh dari Yerusalem yang dikenal Kitab Ezra dan Daniel yang sezaman yang memuat nama Aram "Alaha" yang ditujukan kepada "Elah Yisrael" / Allah Israel. (Ezra 5:1; 6:14). Lagipula, pendahulu suku Lihyan adalah suku Dedan yang adalah keturunan Dedan cucu Ketura, isteri Abraham, tentu ada kaitannya dengan kaum Hanif. Studi yang sama dikemukakan Trimingham dalam bukunya Christianity Among the Arabs in Pre-Islamic Times, yaitu bahwa nama "Allah", sudah lama digunakan di kalangan suku-suku Arab, termasuk oleh orang Kristen dan berasal dari "Alaha" Aram yang dalam Kitab Ezra ditujukan kepada "Elah Yisrael". Bahasa Arab diketahui berkembang dari nabati-Aram. (penekanan ditambahkan, Red). Jadi, adanya dugaan bahwa "Allah" sesembahan Lihyan itu adalah Dewa Siria SANGATLAH TIDAK BENAR tetapi telah diketahui bahwa nama itu (Allah) ditujukan kepada "Alaha" Aram yang menunjuk kepada "Elah Yisrael" (Allah Israel).

Pada tahun 244 seorang Arab Kristen Philip the Arab menjadi Kaisar Roma dan pada Konsili Nicea (325) hadir 6 uskup Arab dari kawasan imperium Romawi dan 3 uskup lainnya dari kawasan Arab non-Romawi. Hal ini menunjukan bahwa umat Kristen Arab dengan bahasa Arabnya sudah menyebar bahkan menduduki jabatan tinggi Kaisar Romawi dan Uskup jemaat Arab. Peter Pacerillo, arkeolog Franciscan menemukan rumah-rumah di Siria, Lebanon dan Palestina dari abad ke-4 (300 tahun sebelum Islam) dengan inskripsi "Bism Ellah al Rahmani al Rahimi" (Dalam nama Allah yang pengasih dan penyayang), sedangkan pada Konsili Efesus (tahun 431) hadir Uskup Arab bernama Abdellas (Abdullah, band. dengan "Wahab Allah" yang diterjemahkan ke bahasa Yunani sebagai "ouaballas"). Dalam fragmen pra-Islam yang ditemukan pada tahun 1901 di Damaskus ada teks LXX Mazmur 78 di mana "hotheos" (Elohim) diterjemahkan ke dalam bahasa Arab yang ditulis dengan aksara (abjad) Yunani sebagai "allau" (ayat 22, 31, 59), dalam inskripsi itu huruf "ha" Arab ditulis sebagai "upsilon" Yunani.

Allah sudah dikenal di Arab, Ia adalah satu dari banyak sesembahan yang disembah di Mekah kemungkinan sebagai Tuhan yang Mahakuasa dan tentu saja Tuhan pencipta. Ia sudah dikenal sejak dulu sebagai "Allah,"Al-Ilah (asal kata yang paling mungkin, saran lainnya adalah "Alaha" Aram). (Brill, vol I hlm.406). "Sebagian besar beranggapan nama diri Allah ada asalnya (mushtakk, mankul), kontraksi al-ilah, dan menganggap ilah adalah tiga huruf akar kata." (Brill, vol III hlm. 1093).

Selain dalam inskripsi dan nama, sejak awal Injil bahasa Arab juga menggunakan nama "Allah". Alkitab Peshita dalam bahasa Aram ditulis pada abad ke-2 di mana El/Elohim/Eloah Ibrani ditulis "Elah/Alaha". Seperti diketahui dari inskripsi Lihyan abad ke-5/6 dan sejarah bahasa bahwa "Alaha" Aram menurunkan "Allah" Arab Nabatea dan bahasa Arab.


saudara slamet...senang bisa berdiskusi dengan anda kembali, dan dalam bahasan kali ini saya ingin bertanya kepada anda, jika nama ALLAH adalah sabotase dari Nabi Muhammad dan menjadi persoalan buat anda mengapa kaum anda juga menggunakan nama ALLAH sebagai nama Tuhan sebagaimana tertera jelas dalam injil2 anda????

trimakasih dan semoga ini bermanfaat, semoga pula hidayah ALLAH tercurah untuk anda.

--- Pada Jum, 7/12/12, Slamet <Slamet@idionline.info> menulis:

Dari: Slamet <Slamet@idionline.info>
Judul: Untuk saudara Yudianto - Menanggapi tentang kepercayaan yang membabi-buta.
Kepada: "yudiantogimin@yahoo.com" <yudiantogimin@yahoo.com>
Tanggal: Jumat, 7 Desember, 2012, 6:07 PM

 
A5

Saudara Yudianto,

Terima kasih untuk emailnya. Kiranya Allah senantiasa menyertai saudara dan kami juga menghargai pandangan saudara. Pada kesempatan ini ijinkanlah kami menanggapi tentang kepercayaan yang membabi-buta.

Saudara Yudianto, Nabi-nabi (termasuk nenek moyang) bangsa Israel tidak pernah menyembah dan menerima perintah dari Allah melainkan dari YAHWEH (bahasa Indonesia TUHAN/ALLAH). Oleh sebab itu tidak ada perintah dari TUHAN agar Ibrahim menghancurkan patung-patung.

Janji/perintah TUHAN terhadap Ibrahim tertulis dalam Taurat, Kitab Kejadian 12:1-3. “Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu; Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat.
Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat."

Bahkan nabi-nabi Israel tidak pernah menerima "kitab sakral" dari Allah, hanya Muhammad yang menerima kitab Al-Quran dari Allah. Karena TUHAN tidak pernah menurunkan kitabTaurat, Zabur dan Injil kepada umat-Nya. Sebenarnya Taurat, Zabur, dan Injil adalah kitab yang berisi sejarah tentang TUHAN yang ditulis manusia.

Tuhan/Elohim yang bernama YAHWEH, telah diperkenalkan dan dicantumkan oleh TUHAN sendiri hampir sebanyak 7000 kali diseluruh Alkitab. Ini tidak pernah dibantah oleh siapapun sebelumnya. Namun tiba-tiba Muhammad datang dan mengubahnya menjadi Allah.

YAHWEH (TUHAN) telah memperkenalkan diri-Nya” (Zabur, Kitab Mazmur 9:17). “Aku adalah Aku…YAHWEH, Elohim leluhurmu, Elohim Abraham, Elohim Ishak dan Elohim Yakub… itulah nama-Ku untuk selama-lamanya…”

Bahkan Muhammad pula yang berkata, “Allahku dan Allahmu adalah satu?” Tentu ini penyimpangan yang luar biasa. Dapatkah TUHAN “ujuk-ujuk” diganti nama-Nya? TUHAN/YAHWEH Sang Pencipta diganti oleh Muhammad dengan nama “Allah” yang dimirip-miripkan TUHAN/YAHWEH. Jadi TUHAN/YAHWEH dan Allah itu adalah Tuhan yang berbeda!

Jadi siapakah itu Allah yang nama-pribadinya muncul mendadak dalam Al-Quran, tanpa diketahui kapan dan dimana nama itu pertama kalinya dimunculkan dalam Al-Quran: surah mana dan ayat berapa?

Saudara Yudianto, sekarang kita mengetahui siapakah sebenarnya yang kepercayaannya membabi-buta?

Semoga bermanfaat bagi saudara, jika berkenan untuk informasi lebih lanjut, kami persilakan saudara membaca artikel pada link ini: Siapakah Allah itu?

Kiranya dengan mempelajari dan merenungkan isi dari artikel ini, Saudara akan mendapat berkah dari Allah.

Wassalam,
Slamet


From: Yudianto Gimin [yudiantogimin@yahoo.com]
Sent: Monday, November 26, 2012 4:44 PM
To: Masukan
Subject: Bls: Al-Fatihah (Al-Asas), Pondasi Kehidupan (18)

alkisah, saat nabi Ibrahim menghancurkan patung2 sesembahan waktu itu dengan kampaknya, Ia menyisakan 1 patung yang paling besar dan mengalungkan kampak dileher patung itu.
saat raja namrud bertanya kepada nabi Ibrahim: "siapakah yang telah menghancurkan Tuhan2 kami (patung2 tersebut)?"
nabi Ibrahim menjawab: "silahkan anda bertanya kepada petung itu."
Raja namrud berkata: "apakah kamu sudah gila menyuruh aku bertanya kepada patung itu?"
nabi Ibrahim: "sepertinya andalah yang telah gila, karena telah menyembah patung yang ditanya saja tidak bisa menjawab."


saudaraku....dari sini logika harus mempunyai peran penting untuk mencari dan mengurai kebenaran, terlebih masalah ketauhidan.
Nabi daud menerima  zabur melalui malaikat jibril, begitu juga nabi musa menerima Taurat  dari malaikat jibril kecuali 10 perintah Tuhan yang diantara isinya adalah diharamkannya untuk membuat patung. lalu dari siapakah injil2 surat paulus ia terima? apakah juga melalui malaikat jibril?
kira2  lebih mulia siapakah nabi Musa atau paulus yang telah menghalalkan babi dan menolak sunat serta menghalkan patung? bukankah yesus sendiri tidak memerintahkan seperti paulus? apakah paulus dapat dikatakan tidak menentang yesus?

saudaraku....saat kita mendengar sesuatu dari seseorang haruskah kita langsung percaya 100% tanpa mencari dan membandingkan kebenaran tersebut? walaupun jika kita percaya haruskah kepercayaan tersebut  membabi buta? dan bagaimana jika kita menemukan sebuah kesalahan/ketidak benaran dari apa yang telah kita percayai? haruskah kita tetap membela kepercayaan tersebut dengan mambabi buta? terlebih kebenaran tersebut adalah masalah TAUHID?

sebagai manusia yang beragama, masalah Tauhid adalah masalah pokok dalam kehidupan. Dan pencarian kebenaran Tauhid ini harus menggunakan akal, rasio, logika dan hati nurani.

trimakasih.



--- Pada Sen, 26/11/12, Isa Dan Islam <Masukan@idionline.info> menulis:

Dari: Isa Dan Islam <Masukan@idionline.info>
Judul: Al-Fatihah (Al-Asas), Pondasi Kehidupan (18)
Kepada: yudiantogimin@yahoo.com
Tanggal: Senin, 26 November, 2012, 8:30 AM


Having trouble viewing this email? Click here


RENUNGAN BERKALA ISA DAN AL-FATIHAH
AL-FATIHAH (AL-ASAS) PONDASI KEHIDUPAN (18)
Seperti telah kita pelajari Al-Fatihah diberi banyak nama oleh penganut agama Islam.  Kami juga melihat adanya pemakaian kata al-asas.  Kami merasa ini masuk akal.  Apakah Al-Fatihah memuat pokok-pokok yang dapat menjadi pondasi kehidupan beragama? Memang! Beberapa pokok pondasi yang penting ialah yang menekankan bahwa Allah Maha-Pemurah, Maha-Penyayang, Tuhan semesta Alam, Penguasa hari pembalasan dan Pemberi nikmat.  Pokok-pokok Inilah penting untuk kehidupan beragama.
Menurut Injil pondasi beragama ialah anugerah.  Manusia tidak dapat menyelamatkan diri dari dosa. Karena itu keselamatan merupakan anugerah yang diberikan Isa Al-Masih.  Sedangkan Isa Al-Masih sendiri merupakan al-asas untuk orang yang ingin pasti masuk sorga.
  
Pemazur menulis: "Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru." (Maz. 118:22).  Isa Al-Masih sendiri serta para rasul menekankan bahwa Isa-lah 'batu yang dibuang' (Injil, Lukas 20:17; Kisah Para Rasul 4:11).  Kemudian Rasul Paulus menulis: "Karena tidak ada seorangpun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus [Isa Al-Masih]." (Injil, I Korintus 3:11)
Dengan demikian walaupun ajaran agama penting, dasar untuk keselamatan dan hidup yang kekal tidak dicari dalam tulisan agama. Hanya pribadi Kalimat Allah harus menjadi pondasi kehidupan kita.
Wassalam!
 
Staff, Isa dan Islam
"Tunjukilah kami jalan yang lurus . . ." (Al-Fatihah 6)
Sabda Isa kepadanya, "Akulah jalan . . . " (Injil, Rasul Yahya 14:6)  

Email: Masukan@idionline.info; Website: www.isadanislam.com 
Kursus Dialog Agama - www.isadanislamstudi.com
Jalan Keselamatan - http://www.isadanislam.com/jalan-keselamatan 

Kalau saudara tidak ingin menerima email dari kami lagi, silakan mengklik pada
 Unsubscribe
IDI International PO Box 891 Gilbert, Arizona 85299 United States