alamat diatas adalah alamat salah satu situs yang membahas masalah kebohongan dan ketidak selarasan AL-QURAN dengan ilmu sains.
Dan saya mencoba untuk mengumpulkan litelatur dari berbagai sumber untuk menjawab tulisan diatas:
"Saya telah membaca tulisan ilmu sains alquran
anda.....hemmmm sebagai manusia terpelajar saya sangat terkejut dan terkesan.
Walaupun penulisnya menurut anda adlah bekas seorang muslim,
tapi sayang penulis tersebut sangat dan sangat tidak menguasai ilmu tafsir sehingga
isi tulisan ini begitu ngawur, sepihak dan tidak obyektif.
1 1. Al-Quran menyebut dalam Surah 50 ayat 38 bahawa:
"Sesungguhnya telah Kami jadikan beberapa langit dan
Bumi dan apa-apa yang diantara keduanya dalam enam hari dan Kami tiada
merasa payah ..."
2.
Surah 70 ayat 4 :
"Malaikat-malaikat dan roh naik kepadaNya dalam SEHARI yang
lamanya LIMA PULUH RIBU Tahun."ulasan saya:
I.
menggabungkan
kedua ayat tersebut dengan menyimpulkan bahwa dunia dibangun dalam kurun waktu
6 x 50.000 tahun = 300. 000 thn, sungguh mengelikan bila pendapat itu dituangkankan secara mentah2. Tapi pendapat anda tentang dunia yang tercipta menurut AL-QURAN dengan menggabungkan ayat2 diatas selama 300.000 tahun itu juga syah-syah saja, walau sesungguhnya dunia ini tercipta memakan kurun waktu milyaran tahun. Tapi mari kita bahas angka tersebut (300.000 tahun) dengan seksama.
Dengan angka 300.000 thn justru saya teringat dengan angka 380.000 thn.
simak baik2 tulisan dibawah ini!
- Pada tahun 1940-an George Gamow melahirkan konsep Ledakan Dahsyat Panas (The Hot Big-Bang Model). Konsep ini merupakan kelanjutan dari konsepLemaitrL. Gamow menyatakan bahwa masa dini kosmos ditandai dengan suhu dan rapatan yang amat tinggi, namun kemudian suhu dan rapatan itu menurun seiring dengan gerak muaian alam semesta.
Gamow berkesimpulan bahwa sekitar 15 milyar tahun yang lalu galaksi-galaksi di seluruh Jagad-Raya yang diperkirakan ada 100 milyar dan masing-masing rata-rata berisi 100 milyar bintang itu pada awalnya adalah sesuatu yang padu yang kemudian meledak dengan sangat dahsyat. Teori Big-Bang menunjukkan bahwa pada awalnya, semua obyek di Jagat Raya merupakan satu bagian yang padu dan kemudian mengembang dan terpisah-pisah.
“Dan tidakkah orang yang kafir itu mengetahui bahwa sesunguhnya langit (plural) dan bumi itu dulunya sesuatu yang padu, kemudian kami pisahkan keduanya ..”
(QS: Al-Anbiya’ 30)
-Sekitar 380.000 tahun setelah Big-Bang, proton dan elektron bergabung membentuk atom Hidrogen Netral. Jumlah elektron bebas berkurang. Karena partikel penyebarnya (elektron) berkurang, maka penyebaran cahaya atau radiasi juga berkurang. Jadi, Jagat Raya sekitar 380.000 tahun setelah Big-Bang menjadi transparan. Permukaan bola pada jarak 380.000 tahun setelah Big-Bang disebut “permukaan penyebaran terakhir” atau surface of last scattering.
mari lihat baik2 gambar berikut:
sumber: ( http://ruhulawil.blog.com/?p=288)
lihat secara seksama gambar yang ditengah (big bang plus 300.000 years)
- Untungnya, teleskop modern mampu untuk mempelajari semacam gambar samar bayi alam semesta: latar belakang gelombang mikro kosmik. CMB adalah radiasi yang dipancarkan oleh plasma panas yang mendominasi alam semesta sampai sekitar 380.000 tahun setelah ledakan besar, yang diperkirakan telah terjadi lebih dari 13 miliar tahun lalu.
( http://kamusmeteorology.blogspot.com/2011/08/alam-semesta-lain-akhirnya-terdeteksi.html)
***jadi menurut penggabungan ke-2 ayat diatas dapat kita simpulkan:
angka 300.000 tahun itu diperkirakan berkisar 380.000 tahun, Jadi, Jagat Raya sekitar 380.000 tahun setelah Big-Bang menjadi transparan. Permukaan bola pada jarak 380.000 tahun setelah Big-Bang disebut “permukaan penyebaran terakhir” atau surface of last scattering.
Dengan angka 300.000 thn justru saya teringat dengan angka 380.000 thn.
simak baik2 tulisan dibawah ini!
- Pada tahun 1940-an George Gamow melahirkan konsep Ledakan Dahsyat Panas (The Hot Big-Bang Model). Konsep ini merupakan kelanjutan dari konsepLemaitrL. Gamow menyatakan bahwa masa dini kosmos ditandai dengan suhu dan rapatan yang amat tinggi, namun kemudian suhu dan rapatan itu menurun seiring dengan gerak muaian alam semesta.
Gamow berkesimpulan bahwa sekitar 15 milyar tahun yang lalu galaksi-galaksi di seluruh Jagad-Raya yang diperkirakan ada 100 milyar dan masing-masing rata-rata berisi 100 milyar bintang itu pada awalnya adalah sesuatu yang padu yang kemudian meledak dengan sangat dahsyat. Teori Big-Bang menunjukkan bahwa pada awalnya, semua obyek di Jagat Raya merupakan satu bagian yang padu dan kemudian mengembang dan terpisah-pisah.
“Dan tidakkah orang yang kafir itu mengetahui bahwa sesunguhnya langit (plural) dan bumi itu dulunya sesuatu yang padu, kemudian kami pisahkan keduanya ..”
(QS: Al-Anbiya’ 30)
-Sekitar 380.000 tahun setelah Big-Bang, proton dan elektron bergabung membentuk atom Hidrogen Netral. Jumlah elektron bebas berkurang. Karena partikel penyebarnya (elektron) berkurang, maka penyebaran cahaya atau radiasi juga berkurang. Jadi, Jagat Raya sekitar 380.000 tahun setelah Big-Bang menjadi transparan. Permukaan bola pada jarak 380.000 tahun setelah Big-Bang disebut “permukaan penyebaran terakhir” atau surface of last scattering.
mari lihat baik2 gambar berikut:
sumber: ( http://ruhulawil.blog.com/?p=288)
lihat secara seksama gambar yang ditengah (big bang plus 300.000 years)
- Untungnya, teleskop modern mampu untuk mempelajari semacam gambar samar bayi alam semesta: latar belakang gelombang mikro kosmik. CMB adalah radiasi yang dipancarkan oleh plasma panas yang mendominasi alam semesta sampai sekitar 380.000 tahun setelah ledakan besar, yang diperkirakan telah terjadi lebih dari 13 miliar tahun lalu.
( http://kamusmeteorology.blogspot.com/2011/08/alam-semesta-lain-akhirnya-terdeteksi.html)
***jadi menurut penggabungan ke-2 ayat diatas dapat kita simpulkan:
angka 300.000 tahun itu diperkirakan berkisar 380.000 tahun, Jadi, Jagat Raya sekitar 380.000 tahun setelah Big-Bang menjadi transparan. Permukaan bola pada jarak 380.000 tahun setelah Big-Bang disebut “permukaan penyebaran terakhir” atau surface of last scattering.
II.
Dalam surah QAAF (50) ayat 38, kata2 hari bisa
diartikan juga dengan masa jadi “6 hari (masa) dan menurut ilmu sains
“masa=periode”, jadi dapat ditafsirkan “ penciptaan alam semesta terjadi selama
6 periode”.
Biar anda jelas baca baik2 yang dibawah ini:
a.
Teori Big Bang atau Letupan Besar
yang dikemukakan pada abad 20 menjadi bukti sekaligus penegas kebenaran ayat
Alquran di atas. Ayat tersebut menjelaskan proses awal penciptaan alam semesta
sejak 14 abad lalu, ketika teknologi belum menunjang penelitian astronomi dan
bahwa sang penerima wahyu, Rasulullah saw, bahkan tak mengenal baca-tulis.
b.
Teori tersebut menjelaskan, semesta bermula dari sebuah
benda seukuran bola tenis pada masa 0 detik atau sebelum semuanya ada. Materi
tersebut sangat padat dengan kepadatan tak terkira dan suhu yang luar biasa. Ia
meledak, dan pada detik pertama menghasilkan partikel dan energi eksotis. Lalu,
tiga menit pertama, tercipta hydrogen (unsur pembentuk air) dan helium.
c.
Proses tersebut
berlangsung sampai dengan enam tahap
hingga tercipta alam semesta seperti sekarang. Teori abad 20 tersebut
sekaligus menjelaskan apa yang telah dipaparkan Alquran dalam surah Yunus ayat
3, “Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang menciptakan langit dan
bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy untuk mengatur
segala urusan...”
d.
Sebagai benda langit yang tidak muncul secara
tiba-tiba, bintang seperti matahari tidak bertahan selamanya. Setelah lahir dan
berevolusi, ia akan mati. Situs hubblesite.org (versi online dari “Hubble Space
Telescope: New Views of The Universe”) menjelaskan, setelah bintang kehabisan
semua bahan nuklirnya, ia akan mati. Fenomena Cat’s Eye Nebula yang berhasil
didokumentasikan menggunakan kamera teleskop Hubble menunjukkan detik-detik
kematian sebuah bintang yang dikenal sebagai Planet Nebula.
e.
Planet Nebula bukanlah planet seperti namanya. Ia
adalah sebuah bintang sebagaimana matahari yang berada sekitar 3.000 tahun
cahaya dari bumi, dan diperkirakan telah berumur 1.000 tahun lebih (dinamai
“planet” sekitar seabad lalu karena terlihat seperti planet melalui teleskop
kecil kala itu). Ledakan bintang yang berada di bagian utara konstelasi Draco
ini menghasilkan ledakan menyerupai mawar berwarna merah.
f.
Fenomena tersebut sekali lagi menjelaskan satu firman
Allah yang lain. “Maka apabila langit terbelah dan menjadi merah mawar seperti
(kilapan) minyak...” (QS. Ar-Rahman: 37). Karena itu, Cat’s Eye
Nebula disebut pula Oily Red
Rose Nebula yang berarti “nebula mawar merah yang berminyak”.
g. Periode terjadinya bumi menurut para pakar dan
alquran (6 periode)!!!
a. Perioda Pertama
Tepat pada Waktu Nol, dengan perintah Allah “Kun” (Jadilah), maka terciptalah ruang dan waktu pun bermula melalui proses Big Bang. Dalam Al-Qur'an, Allah selalu memakai kalimat kun fa yakun ('jadilah', maka dia menjadi) dalam bentuk present tense atau fi`il mudhari`, dan tidak pernah kita jumpai kalimat kun fa kana ('jadilah', maka dia menjadi) dalam bentuk past tense atau fi`il madhi. Hal ini berarti bahwa Allah menciptakan alam ini melalui suatu proses evolusi atau tahap yang berkesinambungan, bahkan sampai sekarang “Dia menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang Dia kehendaki” (Fathir(35):1).
Pada Perioda Pertama, alam semesta masih berwujud energi dengan sebuah gaya tunggal. Berekspansinya “sang bayi” alam semesta menyebabkan suhu menjadi turun. Perioda Pertama berakhir pada saat 10(-43) detik sesudah Waktu Nol (alam semesta berdiameter 10(-30) meter dengan kerapatan 10(96) kg/liter dan suhu 10(32) K), yaitu ketika rawasiya gravitasi muncul sebagai gaya tersendiri.
b. Perioda Kedua
Perioda Kedua dimulai pada saat 10(-43) detik sesudah Waktu Nol (suhu alam semesta 10(32) K), tatkala mulai terdapat dua gaya: gravitasi dan gabungan elektromagnetik-lemah-kuat. Oleh karena gravitasi bekerja terhadap sesuatu yang bermassa, maka pada Perioda Kedua sebagian energi mengalami transformasi menjadi partikel-partikel mikro (dukhan), sesuai dengan Hukum Einstein: E = m c(2). Quark dan lepton masih belum dapat dibedakan, sebab gaya kuat dan gaya lemah masih identik.
c. Perioda Ketiga
Perioda Ketiga dimulai pada saat 10(-35) detik sesudah Waktu Nol (suhu alam semesta 10(28) K), tatkala rawasiya gaya kuat merupakan gaya tersendiri. Kini ada tiga gaya di alam semesta: gravitasi, gaya kuat, dan gabungan elektromagnetik-lemah. Pada Perioda Ketiga, alam semesta mengalami inflasi (volume mendadak berekspansi) dan mulailah dikenal partikel-partikel quark yang mengalami interaksi gaya kuat.
d. Perioda Keempat
Perioda Keempat dimulai pada saat 10(-10) detik sesudah Waktu Nol (suhu alam semesta 10(15) K), tatkala rawasiya gaya lemah memisah dari rawasiya gaya elektromagnetik. Dan mulailah dikenal partikel-partikel lepton yang mengalami interaksi gaya lemah. Pada Perioda Keempat, lengkaplah sudah empat macam gaya yang berfungsi sebagai rawasiya (peneguh) bagi semua proses di alam semesta.
Alam semesta terus berekspansi sampai suhu “mendingin” hingga 10(13) K. Empat perioda penciptaan rawasiya segera disusul oleh dua perioda penciptaan atom, yang merupakan partikel dasar dari seluruh materi di langit dan di bumi.
e. Perioda Kelima
Perioda Kelima dimulai pada saat 10(-6) detik sesudah Waktu Nol (suhu alam semesta 10(13) K), tatkala quark-quark mampu bergabung untuk membentuk hadron-hadron. Yang disebut “hadron” adalah partikel yang tersusun dari quark-quark. Ada dua jenis hadron, yaitu baryon (tersusun dari tiga butir quark) dan meson (tersusun dari dua butir quark). Kemudian baryon ada dua macam: nukleon (baryon penyusun inti atom) dan hiperon (baryon bukan penyusun inti atom). Lalu nukleon pun ada dua spesies, yaitu proton (tersusun dari dua quark u dan satu quark d) serta netron (tersusun dari satu quark u dan dua quark d).
Hiperon-hiperon dan meson-meson merupakan partikel yang tidak stabil dan berumur sangat singkat (berubah menjadi partikel lain dalam waktu kurang dari 10(-7) detik), sehingga hanya ditemukan pada sinar kosmik atau dihasilkan oleh akselerator berenergi tinggi. Itulah sebabnya hadron yang berperan dalam pembentukan inti atom hanyalah nukleon-nukleon (proton dan netron). Dari enam jenis quark (u, d, s, c, b, t), quark u dan quark d merupakan penyusun proton dan netron.
Nukleon Quark Massa (gram) Muatan
proton u u d 1,673 x 10(-24) +1
netron u d d 1,675 x 10(-24) 0
f. Perioda Keenam
Perioda Keenam dimulai pada saat tiga menit sesudah Waktu Nol (suhu alam semesta 10(10) K), tatkala proton dan netron mampu bergabung untuk membentuk inti atom. Inti-inti atom yang terbentuk pertama kali adalah hidrogen-1 (satu proton), hidrogen-2 (satu proton dan satu netron), hidrogen-3 (satu proton dan dua netron), helium-3 (dua proton dan satu netron), serta helium-4 (dua proton dan dua netron).
Inti-inti atom tersebut bermuatan positif sebab mengandung proton. Mereka siap untuk “menangkap” lepton yang bermuatan negatif dan yang stabil, yaitu elektron-elektron. Lepton-lepton yang lain “tidak memenuhi syarat”: muon dan tauon berumur pendek (paling lama 10(-5) detik), sedangkan netrino tidak bermuatan.
Perioda Keenam berakhir pada saat 380.000 tahun sesudah Waktu Nol (suhu alam semesta 10(4) K), tatkala inti atom mampu bergabung dengan elektron-elektron untuk membentuk atom hidrogen dan atom helium. Dengan demikian selesailah sudah tahap-tahap penciptaan alam semesta.
Tepat pada Waktu Nol, dengan perintah Allah “Kun” (Jadilah), maka terciptalah ruang dan waktu pun bermula melalui proses Big Bang. Dalam Al-Qur'an, Allah selalu memakai kalimat kun fa yakun ('jadilah', maka dia menjadi) dalam bentuk present tense atau fi`il mudhari`, dan tidak pernah kita jumpai kalimat kun fa kana ('jadilah', maka dia menjadi) dalam bentuk past tense atau fi`il madhi. Hal ini berarti bahwa Allah menciptakan alam ini melalui suatu proses evolusi atau tahap yang berkesinambungan, bahkan sampai sekarang “Dia menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang Dia kehendaki” (Fathir(35):1).
Pada Perioda Pertama, alam semesta masih berwujud energi dengan sebuah gaya tunggal. Berekspansinya “sang bayi” alam semesta menyebabkan suhu menjadi turun. Perioda Pertama berakhir pada saat 10(-43) detik sesudah Waktu Nol (alam semesta berdiameter 10(-30) meter dengan kerapatan 10(96) kg/liter dan suhu 10(32) K), yaitu ketika rawasiya gravitasi muncul sebagai gaya tersendiri.
b. Perioda Kedua
Perioda Kedua dimulai pada saat 10(-43) detik sesudah Waktu Nol (suhu alam semesta 10(32) K), tatkala mulai terdapat dua gaya: gravitasi dan gabungan elektromagnetik-lemah-kuat. Oleh karena gravitasi bekerja terhadap sesuatu yang bermassa, maka pada Perioda Kedua sebagian energi mengalami transformasi menjadi partikel-partikel mikro (dukhan), sesuai dengan Hukum Einstein: E = m c(2). Quark dan lepton masih belum dapat dibedakan, sebab gaya kuat dan gaya lemah masih identik.
c. Perioda Ketiga
Perioda Ketiga dimulai pada saat 10(-35) detik sesudah Waktu Nol (suhu alam semesta 10(28) K), tatkala rawasiya gaya kuat merupakan gaya tersendiri. Kini ada tiga gaya di alam semesta: gravitasi, gaya kuat, dan gabungan elektromagnetik-lemah. Pada Perioda Ketiga, alam semesta mengalami inflasi (volume mendadak berekspansi) dan mulailah dikenal partikel-partikel quark yang mengalami interaksi gaya kuat.
d. Perioda Keempat
Perioda Keempat dimulai pada saat 10(-10) detik sesudah Waktu Nol (suhu alam semesta 10(15) K), tatkala rawasiya gaya lemah memisah dari rawasiya gaya elektromagnetik. Dan mulailah dikenal partikel-partikel lepton yang mengalami interaksi gaya lemah. Pada Perioda Keempat, lengkaplah sudah empat macam gaya yang berfungsi sebagai rawasiya (peneguh) bagi semua proses di alam semesta.
Alam semesta terus berekspansi sampai suhu “mendingin” hingga 10(13) K. Empat perioda penciptaan rawasiya segera disusul oleh dua perioda penciptaan atom, yang merupakan partikel dasar dari seluruh materi di langit dan di bumi.
e. Perioda Kelima
Perioda Kelima dimulai pada saat 10(-6) detik sesudah Waktu Nol (suhu alam semesta 10(13) K), tatkala quark-quark mampu bergabung untuk membentuk hadron-hadron. Yang disebut “hadron” adalah partikel yang tersusun dari quark-quark. Ada dua jenis hadron, yaitu baryon (tersusun dari tiga butir quark) dan meson (tersusun dari dua butir quark). Kemudian baryon ada dua macam: nukleon (baryon penyusun inti atom) dan hiperon (baryon bukan penyusun inti atom). Lalu nukleon pun ada dua spesies, yaitu proton (tersusun dari dua quark u dan satu quark d) serta netron (tersusun dari satu quark u dan dua quark d).
Hiperon-hiperon dan meson-meson merupakan partikel yang tidak stabil dan berumur sangat singkat (berubah menjadi partikel lain dalam waktu kurang dari 10(-7) detik), sehingga hanya ditemukan pada sinar kosmik atau dihasilkan oleh akselerator berenergi tinggi. Itulah sebabnya hadron yang berperan dalam pembentukan inti atom hanyalah nukleon-nukleon (proton dan netron). Dari enam jenis quark (u, d, s, c, b, t), quark u dan quark d merupakan penyusun proton dan netron.
Nukleon Quark Massa (gram) Muatan
proton u u d 1,673 x 10(-24) +1
netron u d d 1,675 x 10(-24) 0
f. Perioda Keenam
Perioda Keenam dimulai pada saat tiga menit sesudah Waktu Nol (suhu alam semesta 10(10) K), tatkala proton dan netron mampu bergabung untuk membentuk inti atom. Inti-inti atom yang terbentuk pertama kali adalah hidrogen-1 (satu proton), hidrogen-2 (satu proton dan satu netron), hidrogen-3 (satu proton dan dua netron), helium-3 (dua proton dan satu netron), serta helium-4 (dua proton dan dua netron).
Inti-inti atom tersebut bermuatan positif sebab mengandung proton. Mereka siap untuk “menangkap” lepton yang bermuatan negatif dan yang stabil, yaitu elektron-elektron. Lepton-lepton yang lain “tidak memenuhi syarat”: muon dan tauon berumur pendek (paling lama 10(-5) detik), sedangkan netrino tidak bermuatan.
Perioda Keenam berakhir pada saat 380.000 tahun sesudah Waktu Nol (suhu alam semesta 10(4) K), tatkala inti atom mampu bergabung dengan elektron-elektron untuk membentuk atom hidrogen dan atom helium. Dengan demikian selesailah sudah tahap-tahap penciptaan alam semesta.
III.
Pendapat yang seirama telah dikemukakan pula oleh Prof.
Dr. Maurice Bucaille dalam bukunya, The Bible, The Qur'an, and Science
(American Trust Publications, Indianapolis, 1982):
The Qur'an, while inviting us to cultivate science, itself contains many observations on natural phenomena and includes explanatory details which are seen to be in total agreement with modern scientific data. There is no equal to this in the Judeo-Christian revelations.
Unfortunately, passages from the Qur'an, especially those relating to scientific data, are badly translated and interpreted. They may be explained by the fact that modern translators often take up, rather uncritically, the interpretations given by older commentators.
Dengan mengutip keterangan Prof. Dr. Hamka dan Prof. Dr. Maurice Bucaille di atas, saya ingin mengemukakan dua hal. Pertama, banyak ayat Al-Qur'an tentang fenomena alam yang harus digali dan dikembangkan oleh para sarjana dan intelektual Muslim. Kedua, banyak ayat Al-Qur'an mengenai fenomena alam yang selama ini diterjemahkan dan ditafsirkan secara kurang tepat.
The Qur'an, while inviting us to cultivate science, itself contains many observations on natural phenomena and includes explanatory details which are seen to be in total agreement with modern scientific data. There is no equal to this in the Judeo-Christian revelations.
Unfortunately, passages from the Qur'an, especially those relating to scientific data, are badly translated and interpreted. They may be explained by the fact that modern translators often take up, rather uncritically, the interpretations given by older commentators.
Dengan mengutip keterangan Prof. Dr. Hamka dan Prof. Dr. Maurice Bucaille di atas, saya ingin mengemukakan dua hal. Pertama, banyak ayat Al-Qur'an tentang fenomena alam yang harus digali dan dikembangkan oleh para sarjana dan intelektual Muslim. Kedua, banyak ayat Al-Qur'an mengenai fenomena alam yang selama ini diterjemahkan dan ditafsirkan secara kurang tepat.
* Enam Perioda Penciptaan Alam semesta
Enam perioda penciptaan alam
semesta dijelaskan oleh Allah SWT dalam Surat Fusshilat(41) ayat 9 – 12 sebagai
berikut:
(9) Katakanlah: Sungguhkah kamu ingkar kepada Yang menciptakan bumi dalam dua perioda dan kamu jadikan bagi-Nya sekutu? Itulah Tuhan alam semesta.
(10) Dia menjadikan rawasiya (peneguh) dari atasnya, dan Dia memberkahi serta menentukan kadar aqwat(daya penjagaan)nya dalam empat perioda. (Rawasiya itu) sama bagi para penanya (peneliti alam semesta).
(11) Sesudah itu Dia berkuasa kepada langit yang masih berwujud asap (partikel-partikel mikro), lalu bersabda kepada langit dan kepada bumi: “Datanglah kamu berdua dengan sukarela atau terpaksa.” Kedua-duanya (langit dan bumi) menjawab: “Kami datang dengan sukarela.”
(12) Dia menggubah tujuh langit dalam dua perioda dan mewahyukan kepada setiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langit dunia dengan pelita-pelita dan perlindungan. Itulah takdir Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.
Oleh karena langit dan bumi tercipta secara bersama-sama (ayat 11), maka dua perioda penciptaan langit (ayat 12) identik dengan dua perioda penciptaan bumi (ayat 9), dan dua perioda penciptaan langit dan bumi itu berlangsung sesudah empat perioda penciptaan rawasiya (ayat 10), sebab ayat 10 dan ayat 11 dihubungkan oleh kata tsumma (“kemudian, selanjutnya, sesudah itu”). Jadi, enam perioda penciptaan alam semesta terdiri atas empat perioda penciptaan rawasiya (peneguh) dan dua perioda penciptaan materi (langit dan bumi).
(9) Katakanlah: Sungguhkah kamu ingkar kepada Yang menciptakan bumi dalam dua perioda dan kamu jadikan bagi-Nya sekutu? Itulah Tuhan alam semesta.
(10) Dia menjadikan rawasiya (peneguh) dari atasnya, dan Dia memberkahi serta menentukan kadar aqwat(daya penjagaan)nya dalam empat perioda. (Rawasiya itu) sama bagi para penanya (peneliti alam semesta).
(11) Sesudah itu Dia berkuasa kepada langit yang masih berwujud asap (partikel-partikel mikro), lalu bersabda kepada langit dan kepada bumi: “Datanglah kamu berdua dengan sukarela atau terpaksa.” Kedua-duanya (langit dan bumi) menjawab: “Kami datang dengan sukarela.”
(12) Dia menggubah tujuh langit dalam dua perioda dan mewahyukan kepada setiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langit dunia dengan pelita-pelita dan perlindungan. Itulah takdir Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.
Oleh karena langit dan bumi tercipta secara bersama-sama (ayat 11), maka dua perioda penciptaan langit (ayat 12) identik dengan dua perioda penciptaan bumi (ayat 9), dan dua perioda penciptaan langit dan bumi itu berlangsung sesudah empat perioda penciptaan rawasiya (ayat 10), sebab ayat 10 dan ayat 11 dihubungkan oleh kata tsumma (“kemudian, selanjutnya, sesudah itu”). Jadi, enam perioda penciptaan alam semesta terdiri atas empat perioda penciptaan rawasiya (peneguh) dan dua perioda penciptaan materi (langit dan bumi).
(bukannya langit yang bercakap dengan bumi, ini
bahasa satra kawan kalo anda mengartikan bahasa sastra dengan arti sebenarnya
berarti anda “BODOH”!!!!
IV.
Terlalu
panjang lebar rasanya saya menanggapi tulisan anda yang lainnya karena sangat
tidak objektif dan tidak berilmu.
5.
Membaca isi tafsir anda tentang kedua
bahasan tersebut sungguh membuat saya
geli, ternyata ada ahli tafsir yang tidak lulus Taman Kanak kanak (TK) menulis
artikel, jangan marah dulu sebaiknya anda koreksi dulu apakah penulis sudah
menguasai ilmu2 yang berkaitan dengan ilmu tafsir yang diantaranya adalah:
Ilmu yang
terkait dengan Ilmu Tafsir
- Lughat (fitologi), yaitu ilmu untuk mengetahui setiap arti kata Al-Qur'an. Mujahid rah.a., berkata, "Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhirat, ia tidak layak berkomentar tentang ayat-ayat Al-Qur'an tanpa mengetahui ilmu lughat. Sedikit pengetahuan tentang ilmu lughat tidak cukup karena kadangkala satu kata mengandung berbagai arti. Jadi hanya mengetahui satu atau dua arti, tidaklah cukup. Dapat terjadi, yang dimaksud kata tersebut adalah arti yang berbeda.
- Nahwu (tata bahasa). Sangat penting mengetahui ilmu nahwu, karena sedikit saja i'rab (bacaan akhir kata) berubah akan mengubah arti kata tersebut. Sedangkan pengetahuan tentang i'rab hanya di dapat dalam ilmu nahwu.
- Sharaf (perubahan bentuk kata)
- Isytiqaq (akar kata)
- Ma'ani (susunan kata)
- Bayaan
- Badi'
- Qira'at
- Aqa'id
- Ushul Fiqih
- Asbabun Nuzul. Asbabunnuzul adalah sebuah ilmu yang menerangkan tentang latar belakang turunnya suatu ayat. Atau bisa juga keterangan yang menjelaskan tentang keadaan atau kejadian pada saat suatu ayat diturunkan, meski tidak ada kaitan langsung dengan turunnya ayat. Tetapi ada konsideran dan benang merah antara keduanya. Seringkali peristiwa yang terkait dengan turunnya suatu ayat bukan hanya satu, bisa saja ada beberapa peristiwa sekaligus yang menyertai turunnya suatu ayat. Atau bisa juga ada ayat-ayat tertentu yang turun beberapa kali, dengan motivasi kejadian yang berbeda.
- Nasikh Mansukh
- 'Fiqih
- Hadits
- Wahbi
*bukankah
sebelum membeli barang kita diharuskan “teliti dan periksa barang sebelum anda
membeli”.....???
Sekarang
jawab tantangan saya, coba anda tafsirkan ayat2 berikut:
Bagaimana kita memahami ayat ini, bahwa gunung-gunung itu berjalan sebagaimana jalannya awan? Padahal, nampak oleh kita gunung-gunung itu selamanya tetap kokoh berada dalam tempatnya masing-masing?
Meskipun dalam Tafsir Al-Maraghi ayat ini ditafsirkan sebagai ayat yang menjelaskan mengenai tanda-tanda serta kedahsyatan akan hari kiamat. Pada hari itu gunung-gunung berjalan padahal ia merupakan bukti kekokohan dan kestabilan.[3]
Namun dengan bantuan sains modern, ternyata firman Allah swt di atas, sekarang ini dapat dibuktikan. Bahwasanya Percobaan pemotretan yang dilakukan secara periodik dan terus menerus terhadap pegunungan-pegunungan yang ada di Nujed (Arab Saudi) oleh Telestar (satelit Amerika Serikat), menunjukkan bahwa gunung-gunung itu bergerak ke arah utara, ke Iran sepanjang tiga inchi tiap tahun[4], tepat seperti yang telah diilustrasikan oleh al-Quran.
Dengan berkembang dan sempurnanya sains modern seperti sekarang ini, kita akan mempunyai informasi yang lebih akurat dan lebih banyak ayat-ayat al-Quran yang sebelumnya sulit untuk dimengerti dan dipahami, yang secara khusus menyangkut fenomena kealaman.
2.Al-Anbiya (surat ke-21) ayat 30 disebutkan:
أَوَلَمۡ يَرَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوٓاْ أَنَّ ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضَ ڪَانَتَا رَتۡقً۬ا فَفَتَقۡنَـٰهُمَا*ۖ وَجَعَلۡنَا مِنَ ٱلۡمَآءِ كُلَّ شَىۡءٍ حَىٍّ*ۖ أَفَلَا يُؤۡمِنُونَ (٣٠)
“Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?”
3.Simak firman Allah SWT dalam surah Al-Anbiya [21] ayat 33: ”Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.”
Disebutkan pula dalam surah Ya Sin [36] ayat 38: ”Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.”
Menurut Alquran, keseluruhan alam semesta yang dipenuhi oleh lintasan dan garis edar: “Demi langit yang mempunyai jalan-jalan.” (QS Az-Zariyat [51]:7)
saya kira cukup itu saja dulu, saya harap tanggapan anda jika AL_QURAN adalah karya nabi MUHAMMAD, jika benar itu karya beliau maka sungguh hebatnya manusia ini, manusia jenius yang akan disebut dengan bapaknya sains modern.
saya tunggu pendapat anda yang berbau logika, sains dan akal sehat!"
Saya dukung Anda , saya juga menunggu admin web tersebut sungguh pengecut tidak melampirkan form komentar,
BalasHapus@yudhi Arrahman: trimakasih atas kunjungan anda sobatku...hehehhe...wassalamu'alaikum wr wb....
BalasHapusTop markotop sob.. ! Ane dukung anda!
BalasHapusJadi ingat salah satu ayat albaqoroh yg kalo nggak salah artinya kurang lebih begini= ... Apakah kamu beri peringatan atau tdk kamu beri peringatan "TETAP SAMA SAJA" mereka tdk akan beriman di hatinya ada penyakit lalu allah tambahkan lagi penyakit tsb
sudah di beri bukti bukti kebenaran sains tetap aja gak beriman memang di hatinya ada penyakit Spt ayat di atas
Top markotop sob.. ! Ane dukung anda!
BalasHapusJadi ingat salah satu ayat albaqoroh yg kalo nggak salah artinya kurang lebih begini= ... Apakah kamu beri peringatan atau tdk kamu beri peringatan "TETAP SAMA SAJA" mereka tdk akan beriman di hatinya ada penyakit lalu allah tambahkan lagi penyakit tsb
sudah di beri bukti bukti kebenaran sains tetap aja gak beriman memang di hatinya ada penyakit Spt ayat di atas
semua ayat jika harus ditafsirkan apalagi penafsirannya selalu diarahkan agar terlihat semuanya benar maka tidak ada yang salah dalam alqur'an. Allah maha sempurna maka alqur'an harusnya sempurna dan tidak harus ditafsirkan lagi, hal ini yang menyebabkan perpecahan diantara umat muslim.
BalasHapusbanyak ayat-ayat yang membuat muslim yang masih taraf belajar selalu bertanya dan apabila ditanyakan kepada orang yang mengerti alqur'an selalu dijawab " kamu harus mempercayainya" mungkin ada yang bisa menjelaskan:
Q.S An Naml 27:91
Q.S At Takwir 81:15
Q.S Al Insyiiqaaq 84:16-19
Allah maha benar yang berarti tidak mungkin melakukan kesalahan.jika saya membaca ketiga ayat diatas dengan keyakinan yang tidak membabi buta tapi dengan akal sehat yang mana kita diperintahkan untuk menggunakan akal sehat kita, malah membuat saya makin bingung. kebanyakan yang ada cuma kata olok-olok bukannya penjelasan yang masuk akal.
1. http://abbiekilim.blogspot.co.id/2015/05/menjawab-tentang-qs-naml-91.html
Hapus2. http://mushola.org/?p=400
3. http://www.tafsir.web.id/2013/03/tafsir-al-insyiqaq.html
Berapa jauh jarak yang ditempuh oleh malaikat ?. Satuan apa yang digunakan dalam mengukur jarak ?. Apakah Teori ini dibuktikan dalam penelitian dan sudah mencapai hasil akhir dan kebenaran terungkap ?. Sudakah menelaah semua data dalam Al-quran mengenai penciptaan alam semesta dan menselaraskan dengan pengetahuan sebatas yang dapat dimengerti hingga saat ini ?. Tidakkah terlalu cepat klaim anda berdasarkan pengetahuan anda yang terbatas dan juga berdasarkan penelitian ilmuwan astronomi yang terus berlanjut hingga saat ini ?. Siapakah yang dipersalahkan dalam hal ini, anda atau pengetahuan ilmuwan astronomi yang terbatas saat ini ?. Apa kesimpulan akhir anda dari ulasan yang anda sampaikan ?. Terakhir, Apa latar belakang pendidikan anda ?.
BalasHapusBerapa jauh jarak yang ditempuh oleh malaikat ?. Satuan apa yang digunakan dalam mengukur jarak ?. Apakah Teori ini dibuktikan dalam penelitian dan sudah mencapai hasil akhir dan kebenaran terungkap ?. Sudakah menelaah semua data dalam Al-quran mengenai penciptaan alam semesta dan menselaraskan dengan pengetahuan sebatas yang dapat dimengerti hingga saat ini ?. Tidakkah terlalu cepat klaim anda berdasarkan pengetahuan anda yang terbatas dan juga berdasarkan penelitian ilmuwan astronomi yang terus berlanjut hingga saat ini ?. Siapakah yang dipersalahkan dalam hal ini, anda atau pengetahuan ilmuwan astronomi yang terbatas saat ini ?. Apa kesimpulan akhir anda dari ulasan yang anda sampaikan ?. Terakhir, Apa latar belakang pendidikan anda ?.
BalasHapusini pelajaran fisika atau pelajaran agama
BalasHapusSEMUA HANYA ASUMSI DAN TEORI......KITA SEMUA NYATANYA LUM PERNAH TAU ALAM SEMESTA INI BENTUKNYA SEPERTI APA
BalasHapusItukan teori manusia.. Masa disamain sama Tuhan. Allah. Malaikat.
BalasHapusPertanyaannya simple, lalu apakah tidak percaya sama Tuhan kalau misalkan Tuhan saya berkata kun fayakun
BalasHapus"Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: "Jadilah!" maka terjadilah ia". (QS Yasin ayat 82).
Yang artinya semua di ciptakan dari sebuah ketiadaan...